Nilai kegunaan suatu benda yang mampu memuaskan manusia sebagai pengguna. Kegunaan (utility) adalah kemampuan suatu benda memuaskan kebutuhan. Nilai kegunaan adalah kemampuan suatu benda atau jasa untuk digunakan sebagai alat pemuas kebutuhan. Macam-macam kegunaan benda yaitu:
- Guna Dasar (Elementary Utility), adalah kegunaan benda karena benda itu merupakan bahan untuk membuat benda lain. Contoh: Kayu diolah menjadi mebel, kapas diolah menjadi kain, minyak bumi diolah menjadi premium
- Guna Bentuk (Form Utility), kegunaan benda yang terjadi karena adanya perubahan bentuk pada benda tersebut. Contoh: Pipa besi diubah bentuk menjadi sepeda, kayu diubah bentuk menjadi meja kursi
- Guna Tempat (Place Utility), kegunaan benda terjadi karena benda tersebut dipindahkan ke tempat yang lebih membutuhkan. Untuk kegiatan ini peranan transportasi sangat penting. Contoh: Pipa besi menjadi sepeda, kayu menjadi meja kursi, batu merah, pasir, semen, genting, dan sebagainya menjadi gedung.
- Guna Waktu (Time Utility), kegunaan benda ini terjadi karena adanya waktu Contoh: Padi pada saat panen kurang berguna, dan akan lebih berguna pada saat paceklik, Tabungan untuk hari tua, obat-obatan pada waktu sakit, payung pada waktu hujan.
- Guna Milik (Possesion Utility), kegunaan benda ini terjadi setelah seseorang memiliki benda tersebut. Contoh: Sepatu yang ada di toko kurang berguna tetapi setelah sepatu tersebut dibeli dan dimiliki dapat digunakan untuk ke sekolah atau berolahraga.
Nilai Barang dan Jasa dibedakan menjadi dua macam
Nilai barang dan jasa dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: nilai tukar dan nilai pakai. Nilai pakai adalah kemampuan suatu barang dan jasa untuk digunakan oleh konsumen. Jika kita menulis di buku pakai pensil, dikatakan pensil yang digunakan memiliki nilai pakai.
Nilai pakai terbagi atas nilai pakai subjektif dan objektif. Nilai pakai subjektif adalah nilai barang atau jasa yang ditinjau dari penggunaan barang atau jasa.
Nilai pakai objektif adalah nilai barang atau jasa yang ditinjau dari barang atau jasa tersebut. Contoh: Cangkul bagi petani memiliki nilai pakai subjektif dan bagi bangsa Indonesia mempunyai nilai pakai objektif.
Nilai tukar adalah kemampuan suatu barang untuk ditukar dengan barang lain. Nilai tukar terbagi atas nilai tukar objektif dan subjektif. Nilai tukar obyektif adalah nilai tukar barang berdasarkan barangnya.
Nilai tukar subjektif, artinya nilai tukar barang berdasarkan orang yang menukarkannya. Contoh: Orang yang hobi dengan lukisan akan mempunyai penilaian yang berbeda dengan orang yang tidak suka lukisan.
Nilai tukar objektif menurut beberapa pandangan teori nilai diuraikan sebagai berikut: teori nilai biaya, teori nilai biaya produksi tenaga kerja, teori nilai tenaga kerja masyarakat, teori biaya reproduksi, dan teori nilai pasar.
- Teori Nilai Biaya (Adam Smith). Teori ini menekankan besarnya nilai suatu benda ditentukan oleh jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang/jasa tersebut.
- Teori Nilai Biaya Produksi Tenaga Kerja (David Ricardo). Teori ini lebih menekankan bahwa besarnya nilai suatu barang sangat ditentukan oleh besarnya upah tenaga kerja untuk memproduksi barang tersebut.
- Teori Nilai Tenaga Kerja Masyarakat (Karl Marx). Menurut teori ini nilai suatu barang ditentukan oleh besarnya biaya rata-rata upah tenaga kerja masyarakat.
- Teori Nilai Biaya Reproduksi (Carey). Menurut teori ini nilai suatu barang berdasarkan biaya yang dikeluarkan bila barang tersebut diproduksi kembali.
- Teori Nilai Pasar (Humme dan Lock). Berdasarkan teori ini besar kecilnya nilai suatu barang sangat dipengaruhi oleh terbentuknya harga pasar.
Leave a Reply