BUGURUKU.COM – Mengenal Tokoh Musik Indonesia, Gesang atau lengkapnya Gesang Martohartono (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 1 Oktober 1917 – meninggal di Surakarta, Jawa Tengah, 20 Mei 2010, pada umur 92 tahun) adalah seorang penyanyi dan pencipta lagu. Gesang dikenal sebagai maestro keroncong Indonesia lewat lagu ”Bengawan Solo” ciptaannya. Lagu ini terkenal bukan saja di Indonesia, melainkan di Asia. Lagu ”Bengawan Solo” telah diterjemahkan kurang lebih ke dalam, setidaknya, 13 bahasa (termasuk bahasa Inggris, bahasa Rusia, bahasa Tionghoa, dan bahasa Jepang).
Mengenal Tokoh Musik Indonesia, Lagu ini diciptakan pada tahun 1940, ketika ia berusia 23 tahun. Gesang muda ketika itu sedang duduk di tepi Bengawan Solo. Ia yang selalu kagum dengan sungai tersebut, terinspirasi untuk menciptakan sebuah lagu. Proses penciptaan lagu ini memakan waktu sekitar 6 bulan. Lagu Bengawan Solo juga memiliki popularitas tersendiri di luar negeri, terutama di Jepang. Bengawan Solo sempat digunakan dalam salah satu film layar lebar Jepang.
Awal mula Gesang mencipta lagu
Pada awalnya bukanlah seorang pencipta lagu. Dulu, ia hanya seorang penyanyi lagu-lagu keroncong untuk acara dan pesta kecil-kecilan di Kota Solo. Ia juga pernah menciptakan beberapa lagu, seperti Keroncong Roda Dunia, Keroncong si Piatu, dan Sapu Tangan, pada masa Perang Dunia II. Sayangnya, ketiga lagu ini kurang mendapat sambutan dari masyarakat. Sebagai bentuk penghargaan atas jasanya terhadap perkembangan musik keroncong, pada tahun 1983 Jepang mendirikan Taman Gesang di dekat Bengawan Solo. Pengelolaan taman ini didanai oleh Dana Gesang, sebuah lembaga yang didirikan untuk Gesang di Jepang.
Baca juga Mengenal Tokoh Musik
Gesang sempat dikabarkan meninggal dunia pada tanggal 18 Mei 2010 setelah kesehatannya dilaporkan memburuk. Gesang dilarikan ke rumah sakit akibat kesehatannya menurun pada Rabu (19/05/2010). Selanjutnya, Gesang harus dirawat di ruang ICU sejak Minggu (16/5) karena kesehatannya terus menurun. Rumah sakit membentuk sebuah tim untuk menangani kesehatan yang terdiri dari lima dokter spesialis yang berbeda. Hingga akhirnya beliau meninggal pada hari Kamis (20/05/2010) Pukul 18:10 di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.
Leave a Reply