Melacak sejarah melalui upacara adat. Selain melalui mitologi dan legenda, cara yang dapat dilakukan untuk mengenal kesadaran sejarah pada masyarakat yang belum mengenal tulisan yaitu melalui upacara adat.
Upacara yang dimaksud bukanlah upacara dalam pengertian upacara yang secara formal sering dilakukan, seperti upacara penghormatan bendera. Melacak melalui upacara, yaitu upacara yang pada umumnya memiliki nilai sakral oleh masyarakat pendukung kebudayaan tersebut.
Upacara pada dasarnya merupakan bentuk perilaku masyarakat yang menunjukkan kesadaran terhadap masa lalunya. Masyarakat menjelaskan tentang masa lalunya melalui upacara.
Melalui upacara, kita dapat melacak tentang asal usul baik itu tempat, tokoh, sesuatu benda, kejadian alam, dan lain-lain.
Baca juga Langkah-langkah penelitian sejarah Indonesia
Contoh-contoh upacara persembahan
Contoh upacara tersebut adalah upacara atau semacam perayaan penghormatan terhadap Dewi Sri yang hidup di masyarakat daerah pertanian. Cerita Dewi Sri adalah cerita tentang asal usul Padi. Biasanya upacara ini dilaksanakan pada masa akhir panen.
Pada masyarakat yang hidup di daerah pantai, terdapat upacara penghormatan kepada dewi penguasa laut yaitu Nyi Roro Kidul. Seperti halnya dalam upacara Dewi Sri, dalam upacara ini juga diadakan sesajen yang ditujukan kepada Nyi Roro Kidul.
Tujuan dari upacara ini adalah agar Nyi Roro Kidul selalu memberikan perlindungan dan keberkahan kepada para nelayan selama mereka menangkap ikan di laut.
Baca juga Kebenaran dalam sejarah bersifat unik
Selain upacara yang ditujukan kepada tokoh-tokoh yang bersifat mitos (Nyi Roro Kidul dan Dewi Sri) terdapat pula upacara yang memiliki nilai sejarah yang berkaitan dengan peristiwa tertentu. Upacara tersebut, misalnya upacara “Grebeg Mulud”, yang dilaksanakan di Keraton Jogyakarta.
Upacara ini memiliki nilai historis, terutama berkaitan dengan proses islamisasi. Kegiatan seperti ini biasanya dilakukan pada setiap bulan Maulid, suatu bulan kelahiran Nabi Muhammad saw. Upacara sejenis dilakukan pula di Keraton Cirebon.
Selain upacara Grebeg Mulud, di daerah Panjalu terdapat upacara yang disebut dengan upacara “Nyangku”. Upacara ini dilakukan dalam kaitannya dengan proses islamisasi yang dilakukan di daerah tersebut dengan tokohnya yang terkenal bernama “Borosngora”.
Setelah kamu membaca uraian tentang bagaimana melacak sejarah melalui folklor, mitologi, legenda, dan upacara, dapatkah kamu mencari contoh-contoh yang lebih dekat dengan lingkungan di sekitarmu? (Pak’e/buguruku)