ArtikelPedagogi

Media Grafis yang Lazim di Pakai dalam proses pembelajaran

Media Grafis yang Lazim di Pakai dalam proses pembelajaran, Beberapa jenis media grafis yang lazim dipakai dalam proses pembelajaran di lembaga sekolah, diantaranya akan kita bahas berikut ini:

(1) Sketsa

Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok dari bentuk objek tanpa detail.

Sketsa bisa dibuat diatas kertas gambar dengan satu yang dipersiapkan untuk materi tertentu, dan dapat juga langsung pada papan tulis sambil guru menerangkan dengan menggunakan kapur biasa.

Sketsa selain dapat menarik perhatian murid menghindari verbalisme, juga dapat memperjelas penyampaian dengan harga murah dibandingkan dengan media apapun.

(2) Gambar.

Gambar merupakan bahasa bentuk/rupa yang umum, yang dapat dimengerti dinikmati dimana-mana. Gambar yang dimaksud dalam media grafis adalah gambar karya tangan dan bukan foto hasil teknik fotografi.

Penyajian objek melalui gambar dapat mengungkapkan bentuk nyata maupun kreasi khayalan belaka sesuai dengan bentuk yang pernah dilihat orang yang menggambarkannya. Kemampuan gambar dapat berbicara lebih banyak daripada seribu kata sehingga dapat memperjelas suatu masalah karena sifatnya konkrit.

Kelebihan lain dari gambar yaitu dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, keterbatasan kemampuan pengamatan guru, selain harga yang murah dan mudah dipergunakan tanpa memerlukan peralatan khusus.

Selain kelebihankelebihan tersebut, gambar juga memiliki beberapa kelemahan yaitu hanya menekankan persepsi indra mata dan karena ukurannya hanya terbatas untuk kelompok besar sehingga kalau gambarnya terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.

(3) Grafik.

Grafik adalah pemakaian lambang visual untuk menjelaskan perkembangan sesuatu keadaan dengan menggunakan titik, garis atau bentukbentuk dan diberi keterangan yang sesuai.

Tujuan penggunaan grafik yaitu untuk menjelaskan data statistik secara visual, untuk memperlihatkan hubungan dan perbandingan, pertumbuhan, perkembangan, perubahan secara kuantitatif dengan jelas.

Dilihat dari bentuk penampilannya dikenal beberapa jenis grafik, yaitu grafik garis, grafik batang, grafik balok, grafik lingkaran, dan grafik bergambar.

Kelebihan grafik sebagai media yaitu dapat memungkinkan kita mengadakan analisis, interpretasi, dan perbandingan antara data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran, jumlah, pertumbuhan, dan arah. Hal ini karena penyajian data pada grafik jelas, cepat menarik, ringkas dan logis.

(4) Bagan.

Bagan merupakan penyajian ide-ide atau konsep-konsep secara visual yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi.

Dalam bagan terdapat juga media grafis yang lain seperti gambar, diagram, kartun atau lambang-lambang verbal. Maksud penggunaannya dalam pembelajaran ialah untuk memperlihatkan adanya hubungan, perkembangan, atau perbandingan antara fakta inti dan buah pikiran.

Tujuan penggunaan bagan yaitu untuk menerangkan suatu ide secara simbolis, merangkum suatu keterangan secara sistematis, memperlihatkan hubungan antar data, memperlihatkan pertimbuhan suatu struktur dengan memakai garis-garis, lambang-lambang dan gambargambar.

Bagan atau chart ditinjau dari bentuk penyajiannya secara garis besar digolongkan menjadi dua, yaitu:

  1. Bagan yang menyajikan pesan bertahap, contohnya bagan balik (flip chart) dan bagan tertutup (hidden chart).
  2. Bagan yang menyajikan pesan sekaligus, contohnya bagan pohon (tree chart), bagan arus (flow chart), bagan garis waktu (time line chart) dan kebalikan dari bagan pohon (stream chart).

(5) Poster.

Poster merupakan media grafis perpaduan antara gambar dengan tulisan untuk menyampaikan informasi, saran, seruan, peringatan dan ide-ide lain. Pada poster hanya memberikan tekanan pada satu atau dua ide pokok sehingga dapat dimengerti hanya dengan melihat sepintas lalu.

  1. Gambarnya sederhana berbentuk natural atau silhuet.
  2. Menyajikan satu ide untuk mencapai satu tujuan pokok.
  3. Tidak banyak warna.
  4. Tulisan selogan ringkas, jitu, dan jelas.

Adapun fungsi poster sebagai media pendidikan yaitu sebagai bahan untuk mengembangakan ide, sebagai peringatan, sebagai alat membangkitkan, motivasi dan rasa estestis, sebagai alat pendidikan preventiv.

(6) Kartun dan karikatur.

Gambaran tentang seseorang, suatu buah pikiran atau keadaan dapat dituangkan dalam bentuk lukisan yang lucu atau menggelikan yang biasa disebut dengan nama kartoon atau karikatur.

Dalam perkembangannya dewasa ini kartun dapat dibedakan dari karikatur dilihat dari segi visualisasinya, yaitu :

  • Kartoon gambarnya berbentuk seri dan berwarna, lebih bersifat menghibur sehingga selalu dipadukan dengan unsur teks dalam adegannya.
  • Karikatur gambarnya berbentuk tunggal atau tiga adegan dan hitam putih, lebih bersifat mengeritik atau menyindir sehingga tidak menggunakan unsur teks berupa kalimat. Gambarnya stereotipe.

Tujuan penggunaan kartun karikatur dalam pembelajaran, yaitu sebagi bahan penggerak perhatian, untuk menyerahkan perubahan tingkah laku atau sikap tertentu, sebagai ilustrasi dari suatu pokok masalah atau pelajaran, sebagai alat mempertinggi motivasi dan keaktifan.

(7) Peta datar.

Peta adalah penyajian visual yang merupakan gambaran datar dari permukaan bumi atau sebagian dari padanya dengan menggunakan titik-titik, garis-garis dan simbol visual lainnya, sehingga dapat menggambarkan lokasi suatu tempat, luas, jarak antar tempat, dan keadaan dalam bentuk perbandingan dengan menggunakan skala tertentu.

Pada biasanya digunakan sebagai media dalam pelajaran ilmu bumi atau ilmu pengetahuan sosial pada umumnya. Jenisjenis peta ditinjau dari segi isinya terdiri dari peta keadaan alam, peta politik atau kenegaraan, peta ekonomi, peta ethologi dan peta sejarah.

Baca juga Keberadaan media dalam proses pembelajaran

Sedangkan ditinjau dari segi bentuknya, ada yang berbentuk tiga dimensi seperti peta timbul dan global, dan bentuk dua dimensi sebagai karya grafis seperti pada garis besar pada papan tulis, peta yang tetap yang dikenal dengan peta buta, peta dinding, dan kumpulan peta-peta berupa buku yang disebut atlas.

Gambar 17a. Ilustrasi Aktivitas kegiatan pembelajaran (ilustrasi foto/PT. Energi Agro Nusantara)

Membaca Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button