Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, pergerakan nasional di wilayah Asia dan Afrika mulai berkembang pesat sebagai respons terhadap kolonialisasi dan penjajahan oleh kekuatan-kekuatan Eropa. Dalam konteks ini, pergerakan nasional tidak hanya merupakan perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan, tetapi juga menjadi simbol dari kesadaran bangsa yang ingin menentukan nasib mereka sendiri, menggulingkan sistem pemerintahan kolonial yang tidak adil, serta membangun identitas nasional. Lahirnya pergerakan ini memiliki dampak besar terhadap sejarah dunia dan lahirnya pergerakan nasional di Indonesia merangsang terjadinya gelombang kemerdekaan yang akhirnya mempengaruhi pembentukan negara-negara merdeka di Asia dan Afrika.
Artikel ini akan membahas secara rinci mengenai latar belakang, faktor-faktor yang mendorong lahirnya pergerakan nasional di Asia dan Afrika, serta dampaknya terhadap proses dekolonisasi yang berlangsung di kedua benua tersebut.
1. Latar Belakang Lahirnya Pergerakan Nasional
Pergerakan nasional di Asia dan Afrika lahir sebagai reaksi terhadap penjajahan yang dilakukan oleh kekuatan-kekuatan Eropa, seperti Inggris, Prancis, Belanda, Portugal, dan Spanyol. Kolonialisasi yang berlangsung selama beberapa abad menyebabkan eksploitasi sumber daya alam, penindasan sosial, dan penghancuran budaya lokal. Penjajahan ini tidak hanya mengubah struktur politik, ekonomi, dan sosial di negara-negara jajahan, tetapi juga meruntuhkan identitas serta kedaulatan bangsa-bangsa yang ada di Asia dan Afrika.
a. Kolonialisasi Eropa di Asia dan Afrika
Sejak abad ke-15, negara-negara Eropa mulai melakukan ekspansi besar-besaran ke seluruh dunia, mencari sumber daya alam dan pasar baru untuk produk-produk industri mereka. Pada abad ke-19, banyak negara di Asia dan Afrika jatuh ke tangan kekuatan kolonial Eropa. Inggris menguasai India, Burma, dan sebagian besar wilayah Asia Tenggara, sementara Prancis menguasai Indochina (sekarang Vietnam, Laos, dan Kamboja). Di Afrika, hampir seluruh benua dikuasai oleh kekuatan-kekuatan Eropa melalui kebijakan imperialisme yang dikenal dengan nama “Pembagian Afrika”.
b. Penyebaran Nasionalisme di Eropa
Di Eropa, bangsa-bangsa seperti Italia, Jerman, dan Rusia telah mengalami kebangkitan nasionalisme yang kuat pada abad ke-19. Gerakan-gerakan nasional di Eropa ini, yang dipicu oleh revolusi politik dan sosial, menginspirasi banyak negara jajahan di Asia dan Afrika untuk bangkit dan memperjuangkan kemerdekaan mereka. Nasionalisme yang berkembang di Eropa akhirnya menyebar ke wilayah kolonial melalui pendidikan, media, dan kontak-kontak budaya lainnya. Kesadaran akan pentingnya kemerdekaan dan pengakuan atas hak-hak asasi manusia mendorong negara-negara jajahan untuk menuntut hak mereka atas kedaulatan.
2. Faktor-Faktor yang Mendorong Lahirnya Pergerakan Nasional
Beberapa faktor utama yang mendorong lahirnya pergerakan nasional di Asia dan Afrika antara lain:
a. Pengaruh Pendidikan Barat
Pendidikan Barat memainkan peran besar dalam melahirkan pergerakan nasional di Asia dan Afrika. Banyak pemimpin pergerakan nasional yang mendapatkan pendidikan di Eropa atau dalam sistem pendidikan Barat yang diperkenalkan oleh penjajah. Pendidikan ini membuka wawasan mereka mengenai kebebasan, hak asasi manusia, dan kesetaraan, serta memberikan mereka alat untuk mengorganisir perlawanan terhadap penjajah.
Di India, misalnya, pergerakan nasional dipelopori oleh tokoh-tokoh seperti Jawaharlal Nehru dan Mohandas Gandhi, yang memperoleh pendidikan di Inggris dan terinspirasi oleh prinsip-prinsip kemerdekaan yang diperkenalkan oleh Revolusi Prancis dan gerakan-gerakan kebebasan di Eropa.
b. Perubahan Sosial dan Ekonomi
Proses industrialisasi yang terjadi di Eropa membawa perubahan besar di dunia, termasuk di negara-negara jajahan. Di banyak wilayah jajahan, terutama di India dan Tiongkok, terjadi transformasi sosial dan ekonomi yang memicu ketegangan. Kolonialisme sering kali menindas penduduk lokal dan mengalihkan kekayaan alam untuk kepentingan kolonial, sementara lapangan pekerjaan yang layak terbatas.
Hal ini menyebabkan kemiskinan dan ketidakpuasan yang meluas di kalangan masyarakat jajahan, yang semakin menumbuhkan semangat untuk menuntut kemerdekaan dan perubahan sosial. Misalnya, gerakan nasional di India dipengaruhi oleh ketidakadilan yang dirasakan oleh rakyat akibat kebijakan-kebijakan kolonial Inggris.
c. Perang Dunia I dan II
Perang Dunia I dan II memberikan dampak besar terhadap munculnya pergerakan nasional di Asia dan Afrika. Selama kedua perang besar ini, banyak negara jajahan yang dipaksa untuk memberikan dukungan berupa sumber daya alam, tenaga kerja, dan pasukan untuk berperang bagi kepentingan negara kolonial. Ketika perang berakhir, banyak negara jajahan merasa bahwa mereka seharusnya memperoleh hak untuk menentukan nasib mereka sendiri, karena telah memberikan kontribusi besar dalam memenangkan perang.
Pada saat yang sama, Perang Dunia II juga melemahkan kekuatan-kekuatan kolonial, seperti Inggris dan Prancis, yang telah mengalami kerugian besar. Kehancuran ini membuka peluang bagi gerakan-gerakan nasional untuk bergerak lebih cepat menuju kemerdekaan.
3. Pergerakan Nasional di Asia
Pergerakan nasional di Asia dimulai lebih awal dibandingkan di Afrika, terutama karena banyak negara Asia memiliki sejarah panjang kebudayaan dan peradaban yang kuat. Beberapa pergerakan penting di Asia adalah:
a. India
Pergerakan nasional di India dimulai pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, dengan didirikannya Indian National Congress pada tahun 1885. Pergerakan ini dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Jawaharlal Nehru, Mohandas Gandhi, dan Subhas Chandra Bose. Meskipun pergerakan ini awalnya menginginkan reformasi dan perbaikan kondisi sosial, lambat laun pergerakan ini berubah menjadi tuntutan untuk kemerdekaan penuh dari Inggris. Salah satu peristiwa penting dalam perjuangan India adalah Gerakan Salt March yang dipimpin oleh Gandhi pada tahun 1930, yang memprotes monopoli garam oleh pemerintah kolonial Inggris.
India akhirnya meraih kemerdekaan pada tahun 1947 setelah perjuangan panjang dan melalui berbagai proses diplomatik serta perlawanan rakyat.
b. China
Di Tiongkok, pergerakan nasional mulai berkembang sejak akhir abad ke-19, terutama setelah kegagalan Dinasti Qing dalam menghadapi kekuatan-kekuatan Barat dan Jepang. Pergerakan ini didorong oleh Gerakan 4 Mei pada tahun 1919, yang menuntut pembaruan sosial, politik, dan budaya. Pemimpin-pemimpin pergerakan ini termasuk Sun Yat-sen yang mendirikan Republik Tiongkok pada tahun 1912. Sun Yat-sen dan penerusnya memimpin perjuangan untuk menumbangkan kekuasaan feodal dan menggantinya dengan pemerintahan yang lebih modern dan berdaulat.
c. Indochina (Vietnam, Laos, dan Kamboja)
Pergerakan nasional di Indochina juga berkembang pesat, terutama setelah Perang Dunia II. Ho Chi Minh, pemimpin Vietnam, menjadi simbol utama perjuangan kemerdekaan Vietnam dari penjajahan Prancis. Dengan dukungan dari negara-negara komunis, Vietnam akhirnya memperoleh kemerdekaan pada tahun 1954 setelah pertempuran sengit di Pertempuran Dien Bien Phu.
Baca juga: Tujuan Nasionalisme
4. Pergerakan Nasional di Afrika
Di Afrika, pergerakan nasional dimulai pada pertengahan abad ke-20, meskipun ada beberapa gerakan yang lebih awal yang sudah muncul pada awal abad ke-20. Beberapa pergerakan penting di Afrika meliputi:
a. Mesir
Mesir merupakan negara pertama di Afrika yang memperoleh kemerdekaan dari kekuasaan kolonial, yaitu Inggris. Pergerakan nasional Mesir dipimpin oleh Saad Zaghloul, yang mendirikan Partai Wafd dan menuntut kemerdekaan penuh. Pada tahun 1922, Mesir akhirnya meraih kemerdekaan meskipun Inggris tetap mempertahankan pengaruhnya di negara tersebut.
b. Afrika Barat
Di Afrika Barat, pergerakan nasional sangat dipengaruhi oleh tokoh-tokoh seperti Kwame Nkrumah di Ghana, yang memimpin negara tersebut menuju kemerdekaan pada tahun 1957. Nkrumah adalah simbol perjuangan kemerdekaan di Afrika dan menjadi pelopor bagi negara-negara Afrika lainnya yang berjuang untuk meraih kemerdekaan dari penjajahan Eropa.
c. Aljazair
Perjuangan untuk kemerdekaan di Aljazair sangat sengit dan melibatkan pertempuran yang panjang antara pasukan kolonial Prancis dan pemberontak nasionalis. Perang kemerdekaan Aljazair berlangsung dari 1954 hingga 1962, dan pada akhirnya Aljazair meraih kemerdekaan dari Prancis pada tahun 1962.
Baca juga: Latar Belakang Lahirnya Pergerakan Nasional
5. Dampak Pergerakan Nasional
Pergerakan nasional di Asia dan Afrika membawa dampak besar bagi sejarah dunia, terutama dalam proses dekolonisasi yang berlangsung pada abad ke-20. Gelombang kemerdekaan yang dimulai di Asia dan Afrika ini juga mempengaruhi perkembangan geopolitik global dan menciptakan negara-negara merdeka yang baru, menggulingkan dominasi kekuatan kolonial Eropa.
Secara keseluruhan, lahirnya pergerakan nasional di Asia dan Afrika menandai era baru dalam sejarah dunia, di mana bangsa-bangsa yang dijajah memperoleh hak mereka untuk menentukan nasib sendiri, merdeka dari penindasan kolonialisme yang telah berlangsung berabad-abad.