Home » Sejarah » Kota Tua Medan: Kejayaan Arsitektur Belanda di Sumatra Utara
Posted in

Kota Tua Medan: Kejayaan Arsitektur Belanda di Sumatra Utara

Kota Tua Medan: Kejayaan Arsitektur Belanda di Sumatra Utara (ft/istimewa)
Kota Tua Medan: Kejayaan Arsitektur Belanda di Sumatra Utara (ft/istimewa)
sekolahGHAMA

Medan, ibu kota Sumatra Utara, memiliki sejarah panjang yang dipengaruhi oleh berbagai kebudayaan, termasuk kolonial Belanda. Kota ini dahulu menjadi pusat perdagangan dan administrasi penting di Hindia Belanda, yang membuat banyak bangunan bergaya Eropa berdiri megah. Hingga kini, jejak kejayaan arsitektur kolonial Belanda masih bisa ditemukan di kawasan Kota Tua Medan, menghadirkan pesona sejarah yang menarik untuk dijelajahi.

1. Sejarah Kota Tua Medan sebagai Pusat Kolonial

Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Medan berkembang pesat sebagai kota perdagangan dan perkebunan tembakau. Perusahaan-perusahaan Belanda mendirikan kantor, hotel, dan bangunan pemerintahan yang menampilkan arsitektur khas Eropa. Seiring waktu, bangunan-bangunan ini menjadi bagian penting dari warisan sejarah kota Medan.

Kawasan Kota Tua Medan masih menyimpan banyak bangunan peninggalan kolonial yang memiliki nilai sejarah tinggi. Bangunan-bangunan ini mencerminkan kejayaan masa lalu serta memperlihatkan bagaimana Medan tumbuh sebagai kota modern sejak era kolonial.

2. Bangunan Bersejarah Peninggalan Belanda di Kota Tua Medan

a. Istana Maimun

Meskipun bukan bangunan kolonial murni, Istana Maimun yang dibangun pada tahun 1888 oleh Sultan Deli memiliki pengaruh arsitektur Eropa yang kental. Istana ini dirancang oleh arsitek Belanda dan menggabungkan elemen Melayu, Islam, serta Eropa dalam desainnya. Dengan interior megah dan warna kuning khas, Istana Maimun menjadi salah satu ikon Kota Medan yang menarik wisatawan.

b. Kantor Pos Medan

Kantor Pos Medan adalah salah satu bangunan kolonial paling ikonik di kota ini. Dibangun pada tahun 1911, gedung ini memiliki desain khas arsitektur Belanda dengan atap tinggi dan jendela besar. Hingga kini, Kantor Pos Medan masih beroperasi dan tetap mempertahankan bentuk aslinya, menjadikannya salah satu saksi bisu sejarah kota.

c. Gedung London Sumatra (Lonsum)

Gedung London Sumatra, atau yang dikenal sebagai Lonsum, merupakan bangunan kolonial yang dibangun pada tahun 1906. Gedung ini awalnya digunakan sebagai kantor perusahaan perkebunan tembakau milik Inggris dan Belanda. Dengan desain arsitektur klasik yang elegan, gedung ini masih berfungsi sebagai pusat bisnis dan menjadi daya tarik wisata di Kota Tua Medan.

d. Tjong A Fie Mansion

Tjong A Fie Mansion adalah rumah seorang pengusaha Tionghoa yang sangat berpengaruh pada masa kolonial Belanda. Dibangun pada tahun 1900, bangunan ini memiliki pengaruh arsitektur Eropa, Melayu, dan Tiongkok. Kini, rumah ini menjadi museum yang menceritakan kisah kehidupan Tjong A Fie serta sejarah perkembangan Medan pada masa kolonial.

e. Balai Kota Lama Medan

Balai Kota Lama Medan merupakan salah satu bangunan peninggalan Belanda yang memiliki nilai sejarah tinggi. Dibangun pada tahun 1908, gedung ini memiliki desain klasik dengan pilar-pilar kokoh dan ornamen khas Eropa. Meskipun tidak lagi digunakan sebagai balai kota, bangunan ini tetap dilestarikan sebagai warisan budaya.

f. Stasiun Kereta Api Medan

Dibangun pada tahun 1886, Stasiun Kereta Api Medan merupakan salah satu stasiun tertua di Indonesia. Bangunan ini memiliki desain arsitektur kolonial yang khas dengan dinding bata dan jendela besar. Hingga kini, stasiun ini masih berfungsi sebagai pusat transportasi utama di Medan.

Baca juga: Mengapa PKI Dilarang di Indonesia?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.