Home » Sejarah » Komandan Cakrabirawa yang Memimpin G30S/PKI: Letkol Untung dan Perannya dalam Kudeta 1965
Posted in

Komandan Cakrabirawa yang Memimpin G30S/PKI: Letkol Untung dan Perannya dalam Kudeta 1965

Komandan Cakrabirawa yang Memimpin G30S/PKI: Letkol Untung dan Perannya dalam Kudeta 1965 (ft/istimewa)
Komandan Cakrabirawa yang Memimpin G30S/PKI: Letkol Untung dan Perannya dalam Kudeta 1965 (ft/istimewa)

Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI) merupakan peristiwa yang mengubah jalannya sejarah Indonesia. Siapa Komandan Cakrabirawa yang Memimpin G30S/PKI? Salah satu tokoh utama dalam gerakan ini adalah Letnan Kolonel (Letkol) Untung Syamsuri, seorang perwira yang bertugas dalam pasukan Cakrabirawa. Perannya sebagai pemimpin utama operasi militer dalam G30S/PKI menimbulkan banyak pertanyaan, termasuk sejauh mana keterlibatan Cakrabirawa sebagai institusi dalam peristiwa tersebut.

Artikel Komandan Cakrabirawa yang Memimpin G30S/PKI? akan membahas latar belakang Letkol Untung, bagaimana ia terlibat dalam G30S/PKI, serta dampaknya terhadap Cakrabirawa dan sejarah Indonesia.

Latar Belakang Letkol Untung

Letkol Untung Syamsuri lahir pada tahun 1926 di Jawa Tengah. Ia memulai karier militernya sejak Revolusi Nasional Indonesia dan menunjukkan dedikasi yang tinggi dalam berbagai operasi militer. Kariernya menanjak hingga ia dipercaya menjadi komandan Batalyon I Cakrabirawa, satuan elit pengawal Presiden Soekarno.

Sebagai seorang perwira, Letkol Untung dikenal disiplin dan memiliki hubungan baik dengan beberapa elemen dalam militer serta kelompok politik tertentu. Namun, keterlibatannya dalam G30S/PKI membuatnya menjadi sosok kontroversial dalam sejarah Indonesia.

Peran Letkol Untung dalam G30S/PKI

Pada malam 30 September hingga 1 Oktober 1965, Letkol Untung memimpin operasi yang bertujuan menculik para jenderal Angkatan Darat yang diduga terlibat dalam “Dewan Jenderal,” sebuah kelompok yang diklaim akan melakukan kudeta terhadap Soekarno. Beberapa poin penting mengenai perannya dalam G30S/PKI antara lain:

1. Pemimpin Operasi Militer

Letkol Untung bertindak sebagai pemimpin lapangan dalam operasi penculikan para jenderal. Pasukan yang dikerahkannya terdiri dari personel Cakrabirawa, pasukan Divisi Diponegoro, dan unsur militer lainnya.

2. Koordinasi dengan Elemen PKI

Ada dugaan kuat bahwa Letkol Untung bekerja sama dengan tokoh-tokoh dari Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam perencanaan dan pelaksanaan G30S. Meskipun demikian, keterkaitan langsung antara dirinya dan struktur resmi PKI masih menjadi perdebatan.

3. Kegagalan Operasi dan Penangkapan

Gerakan yang ia pimpin berakhir dengan kegagalan. Setelah G30S berhasil dipadamkan oleh militer yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Soeharto, Letkol Untung melarikan diri namun akhirnya tertangkap di Tegal, Jawa Tengah. Ia kemudian diadili dan dihukum mati pada tahun 1967.

Apakah Cakrabirawa Terlibat Secara Institusional?

Salah satu pertanyaan besar yang muncul setelah G30S/PKI adalah apakah keterlibatan Letkol Untung berarti bahwa seluruh institusi Cakrabirawa juga terlibat? Beberapa poin berikut dapat menjelaskan:

  1. Keterlibatan Personel, Bukan Institusi
    Hanya sebagian kecil anggota Cakrabirawa yang terlibat dalam gerakan ini, terutama mereka yang berada di bawah komando Letkol Untung.
  2. Tugas Utama Cakrabirawa
    Sebagai satuan pengawal presiden, Cakrabirawa tidak memiliki tugas utama dalam operasi militer semacam ini. Gerakan yang dilakukan Letkol Untung lebih bersifat pribadi dan kelompok kecil daripada representasi institusi Cakrabirawa.
  3. Pembubaran Cakrabirawa
    Setelah G30S/PKI, Cakrabirawa dibubarkan oleh pemerintahan baru yang dipimpin oleh Soeharto dan digantikan dengan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Baca juga: Politik luar negeri masa Demokrasi Terpimpin lebih condong ke blok Timur

Dampak Peristiwa terhadap Cakrabirawa dan Militer Indonesia

Setelah kegagalan G30S/PKI, dampak besar terjadi terhadap Cakrabirawa dan militer secara keseluruhan:

  • Pembubaran Cakrabirawa – Pemerintahan Orde Baru membubarkan Cakrabirawa pada 1966 dan menggantinya dengan satuan pengamanan presiden yang baru.
  • Pembersihan di Internal Militer – Banyak anggota militer yang dicurigai memiliki keterkaitan dengan PKI atau G30S mengalami pembersihan besar-besaran.
  • Perubahan dalam Struktur Keamanan Nasional – Pemerintah Orde Baru mengubah struktur keamanan negara untuk mencegah kejadian serupa terjadi lagi di masa depan.

Kesimpulan

Letkol Untung Syamsuri, sebagai komandan Batalyon I Cakrabirawa, memang memainkan peran utama dalam G30S/PKI. Namun, keterlibatannya tidak serta-merta mencerminkan keterlibatan seluruh Cakrabirawa sebagai institusi. Pasukan pengawal presiden ini tetap menjalankan tugasnya hingga akhirnya dibubarkan oleh pemerintahan Orde Baru.

G30S/PKI menjadi titik balik dalam sejarah Indonesia, mengarah pada perubahan politik besar-besaran yang membawa Orde Baru ke tampuk kekuasaan. Hingga kini, perdebatan mengenai keterlibatan berbagai pihak dalam peristiwa ini terus berlangsung.

Baca juga: Sejarah Peristiwa G30S PKI: Latar Belakang, Tujuan


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Siapakah Letkol Untung dalam G30S/PKI?

Letkol Untung Syamsuri adalah seorang perwira Cakrabirawa yang memimpin operasi penculikan dan pembunuhan terhadap para jenderal dalam peristiwa G30S/PKI.

2. Apakah Cakrabirawa secara institusi terlibat dalam G30S/PKI?

Tidak, hanya segelintir anggota Cakrabirawa yang terlibat dalam gerakan ini. Mayoritas anggota Cakrabirawa tetap menjalankan tugasnya sebagai pengawal presiden.

3. Mengapa Letkol Untung melakukan gerakan ini?

Letkol Untung mengklaim bahwa ia bertindak untuk mencegah kudeta yang diduga akan dilakukan oleh “Dewan Jenderal.” Namun, banyak pihak meyakini bahwa gerakan ini memiliki hubungan dengan PKI.

4. Apa yang terjadi dengan Letkol Untung setelah G30S/PKI gagal?

Ia melarikan diri setelah operasi gagal tetapi akhirnya tertangkap di Tegal, Jawa Tengah. Setelah diadili, ia dihukum mati pada tahun 1967.

5. Apa dampak G30S/PKI terhadap Cakrabirawa?

Setelah G30S/PKI, Cakrabirawa dibubarkan dan digantikan oleh Paspampres. Banyak anggotanya yang ditangkap atau dipecat akibat dugaan keterlibatan dalam gerakan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.