Sosiologi

Kelas-Kelas dalam Masyarakat (Social Classes), Di dalam uraian tentang teori lapisan senantiasa dijumpai istilah kelas (social class)

Kelas-Kelas dalam Masyarakat (Social Classes), Di dalam uraian tentang teori lapisan senantiasa dijumpai istilah kelas (social class). Seperti yang sering terjadi dengan beberapa istilah lain dalam sosiologi, maka istilah kelas, juga tidak selalu mempunyai arti yang sama. 

Walaupun pada hakikatnya menunjukkan sistem kedudukan yang pokok dalam masyarakat. Penjumlahan kelas-kelas dalam masyarakat disebut class system (Freedman, 1952). Artinya, semua orang dan keluarga yang sadar akan kedudukan mereka itu diketahui dan diakui oleh masyarakat umum.

Dengan demikian, maka pengertian kelas adalah paralel dengan pengertian lapisan tanpa membedakan apakah dasar lapisan itu faktor uang, tanah kekuasaan atau dasar lainnya. 

Adapula yang menggunakan istilah kelas hanya untuk lapisan berdasarkan atas unsur ekonomis (sosialita). Sedangkan lapisan yang berdasarkan atas kehormatan dinamakan kelompok kedudukan (status group). Selanjutnya dikatakan bahwa harus diadakan pembedaan yang tegas antara kelas dan kelompok kedudukan.

Perbedaan antara kelas dan Kelompok kedudukan

Max Weber mengadakan pembedaan antara dasar ekonomis dengan dasar kedudukan sosial akan tetapi tetap mempergunakan istilah kelas bagi semua lapisan. Adanya kelas yang bersifat ekonomis dibaginya lagi ke dalam sub-kelas yang bergerak dalam bidang ekonomi berdasarkan kecakapannya.

Di samping itu, Max Weber masih menyebutkan adanya golongan yang mendapatkan kehormatan khusus dari masyarakat dan dinamakan stand (dalam Soekanto, 1990). 

Joseph Schumpeter (dalam Horton, 1993) mengatakan bahwa terbentuknya kelas-kelas dalam masyarakat adalah karena diperlukan untuk menyesuaikan masyarakat dengan keperluan-keperluan yang nyata. Makna kelas dan gejala-gejala kemasyarakatan lainnya hanya dapat dimengerti dengan benar apabila diketahui riwayat terjadinya. 

Pada beberapa masyaakat di dunia, terdapat kelas-kelas yang tegas sekali. Karena orang-orang dari kelas tersebut memperoleh sejumlah hak dan kewajiban yang dilindungi oleh hukum positif masyarakat yang bersangkutan.

Warga masyarakat semacam itu seringkali mempunyai kesadaran dan konsepsi yang jelas tentang seluruh susunan lapisan dalam masyarakat. Misalnya Inggris, ada istilah-istilah tertentu seperti commoners bagi orang biasa serta nobility bagi bangsawan. Sebagian besar warga masyarakat Inggris menyadari bahwa orang-orang nobility berada di atas commoners (sesuai dengan adat istiadat).

Pengertian kelas

Apabila pengertian kelas ditinjau secara lebih mendalam, maka akan dapat dijumpai beberapa kriteria yang tradisional, yaitu: (1) besar jumlah anggota-anggotanya; (2) kebudayaan yang sama, yang menentukan hak-hak dan kewajiban-kewajiban warganya; (3) kelanggengan; (4) tanda/lambang-lambang yang merupakan ciri khas; (5) batas-batas yang tegas (bagi kelompok itu, terhadap kelompok lain); dan (6) antagonisme. 

Kelas memberikan fasilitas-fasilitas hidup tertentu (life chances) bagi anggotanya (ilustrasi foto/Shopback)

Sehubungan dengan kriteria tersebut di atas, kelas memberikan fasilitas-fasilitas hidup tertentu (life chances) bagi anggotanya. Misalnya, keselamatan atas hidup dan harta benda, kebebasan, standar hidup yang tinggi dan sebagainya, yang dalam arti-arti tertentu tidak dipunyai oleh para warga kelas-kelas lainnya.

Baca juga Akumulasi Kapital di negara-negara sedang berkembang biasanya memiliki akumulasi kapital yang rendah

Kecuali itu, kelas juga mempengaruhi gaya dan tingkah laku hidup warganya (life style). Karena kelas-kelas yang ada dalam masyarakat mempunyai perbedaan dalam kesempatan memperoleh pendidikan atau rekreasi. Misalnya, ada perbedaan dalam apa yang telah dipelajari warga negara, perilaku, dan sebagainya. 

Membaca Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button