Interaksi Sosial Disosiatif
Interaksi sosial disosiatif adalah bentuk interaksi yang mengarah pada perpecahan atau pertentangan, namun tetap merupakan bagian penting dari dinamika sosial. Bentuk interaksi ini bisa mendorong perubahan apabila dikelola dengan baik.
Bentuk-bentuk interaksi disosiatif meliputi:
- Persaingan (Competition)
- Kontravensi
- Konflik (Conflict)
1. Persaingan (Competition)
Persaingan adalah usaha individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu tanpa menggunakan kekerasan atau merugikan pihak lain. Persaingan bisa terjadi dalam bidang ekonomi, pendidikan, sosial, maupun budaya.
Contoh nyata:
- Siswa berlomba menjadi juara kelas dengan belajar sungguh-sungguh.
- UMKM bersaing meningkatkan kualitas produk.
- Atlet berlomba dalam kompetisi olahraga tingkat nasional.
- Pegawai bersaing sehat untuk mendapatkan promosi.
Persaingan yang sehat dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas.
2. Kontravensi
Kontravensi adalah bentuk interaksi yang berada di antara persaingan dan konflik. Kontravensi ditandai dengan sikap tidak setuju, penentangan tersembunyi, atau tindakan yang tidak frontal.
Contoh nyata:
- Siswa tidak setuju dengan keputusan ketua OSIS, namun tidak menyampaikannya secara langsung.
- Tetangga memandang sinis pembangunan renovasi rumah sebelah.
- Anggota organisasi memberikan kritik tajam secara tidak terbuka.
Kontravensi tidak sampai menimbulkan konflik terbuka, tetapi dapat menjadi pemicu jika tidak dikelola dengan baik.
3. Konflik (Conflict)
Konflik adalah pertentangan antara individu atau kelompok karena perbedaan pendapat, kepentingan, atau nilai. Konflik dapat bersifat kecil maupun besar.
Contoh nyata:
- Perselisihan siswa karena saling mengejek di media sosial.
- Konflik antara pedagang mengenai lokasi berjualan.
- Perbedaan pandangan dalam rapat desa yang memicu adu argumen.
Meski negatif, konflik dapat menghasilkan perbaikan, seperti aturan baru atau pembagian kerja yang lebih adil.
Interaksi Sosial Asosiatif dan Disosiatif di Lingkungan Sehari-Hari
1. Di Keluarga
- Asosiatif: Orang tua mengajak anak berdiskusi menentukan tempat liburan (kompromi).
- Disosiatif: Anak berselisih dengan kakaknya karena berebut gawai.
2. Di Sekolah
- Asosiatif: Kelompok belajar bekerja sama menyelesaikan tugas proyek.
- Disosiatif: Persaingan akademik antar siswa untuk mendapatkan nilai terbaik.
3. Di Masyarakat
- Asosiatif: Warga kerja bakti memperbaiki jalan lingkungan.
- Disosiatif: Konflik kecil antar warga terkait batas tanah.
4. Di Tempat Kerja
- Asosiatif: Tim kantor berkolaborasi menyelesaikan laporan bulanan.
- Disosiatif: Perbedaan pendapat antar divisi mengenai strategi pemasaran.
Pentingnya Memahami Interaksi Sosial Asosiatif dan Disosiatif
Memahami kedua bentuk interaksi ini membantu kita:
- lebih bijaksana menghadapi perbedaan pendapat,
- mampu mencegah konflik yang tidak perlu,
- meningkatkan kerja sama dalam lingkungan sosial,
- lebih adaptif terhadap perubahan,
- menciptakan keharmonisan dalam masyarakat.
Interaksi sosial yang sehat mendorong terciptanya masyarakat yang toleran, produktif, dan damai.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa perbedaan utama interaksi asosiatif dan disosiatif?
Interaksi asosiatif mengarah pada kerja sama dan keharmonisan, sedangkan interaksi disosiatif mengarah pada pertentangan seperti persaingan atau konflik.
2. Mengapa interaksi disosiatif juga diperlukan dalam masyarakat?
Karena persaingan dan konflik dapat memunculkan perubahan positif, mendorong inovasi, dan memperbaiki aturan sosial.
3. Apa contoh interaksi asosiatif di sekolah?
Kerja kelompok, gotong royong membersihkan kelas, atau mediasi guru saat terjadi perselisihan antar siswa.
4. Apa yang dimaksud dengan kontravensi?
Kontravensi adalah penentangan tersembunyi atau ketidaksetujuan yang tidak diungkapkan secara terbuka.
5. Bagaimana cara mengatasi konflik dalam masyarakat?
Dengan mediasi, komunikasi terbuka, mencari kompromi, dan meningkatkan toleransi antar warga.
Referensi
- Soerjono Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali Press.
- Gillin & Gillin. Cultural Sociology.
- Macionis, John. Society: The Basics. Pearson Education.
- Kemdikbud. Buku Sosiologi Kelas 8 Kurikulum Merdeka.
ย
