Etika di dalam Bus untuk Bentuk Pendidikan Berkarakter. Pendidikan anak tidak hanya bertujuan untuk mempersiapkan anak kita dengan ilmu maupun wawasan saja. Melainkan juga upaya dari bentuk pendidikan berkarakter.
Pendidikan karakter ini merupakan suatu upaya kita secara sadar dan terencana untuk mendidik maupun memberdayakan potensi peserta didik. Tujuannya untuk membangun karakter pribadi mereka. Dengan begitu, anak-anak kita bisa menjadi individu yang bermanfaat, baik itu untuk dirinya sendiri maupun lingkungannya.
Salah satu upaya yang bisa kita lakukan untuk menanamkan karakter tersebut adalah dengan mengenalkan kepada anak-anak tentang transportasi umum dan membiasakan anak untuk naik transportasi umum. Dengan kata lain, kita mengajarkan kepada anak-anak apa itu etika di dalam bus.
Bentuk Pendidikan Berkarakter Melalui Etika di dalam Bus
Ada banyak contoh keseharian yang bisa anak-anak dapatkan ketika berada dalam bus. Misalnya saja, melihat orang yang tertidur dalam bus, ibu yang membawa anak, ibu hamil, lansia, antri ketika naik dan turun dari bus, dan lain sebagainya.
Lantas, etika dalam bus yang seperti apakah yang harus kita ajarkan kepada anak-anak supaya dapat membentuk karakter mereka? Berikut ini adalah informasinya.
1. Kepedulian dan Empati
Bentuk pendidikan berkarakter akan melahirkan kepedulian dan empati. Kepedulian dan empati ini merupakan menanggapi perasaan, pikiran, maupun orang pengalaman orang lain karena rasa kepedulian pada sesamanya. Selain itu, kepedulian dan empati ini merupakan usaha untuk mengenali pribadi orang lain.
Tak hanya itu, melainkan juga usaha untuk membantu dan menolong orang lain yang tengah mengalami kesulitan. Hal ini pun juga mengenali rasa kemanusiaan terhadap orang lain.
Ketika berada dalam bus, bisa kita contohkan dengan memberikan tempat duduk kepada orang tua yang membawa anak kecil, ibu hamil, dan kepada lansia. Peduli untuk menjaga sikap, supaya orang lain yang berada dalam bus tersebut tidak terganggu dan merasa nyaman.
Baca juga Contoh Alat Asesmen Projek Profil: Rubrik
2. Sabar
Sabar merupakan etika dalam bus sebagai bentuk pendidikan berkarakter bagi anak-anak kita. Sikap sabar ini merupakan sikap yang mampu mengendalikan diri dari berbagai situasi.
Ketika anak-anak kita memiliki sikap sabar, maka mereka akan terlahir sebagai pribadi yang dewasa. Selain itu, kesabaran ini dapat mengajarkan anak-anak untuk menunggu atas semua kebutuhan maupun kepentingan dengan cara yang baik dan tenang.
Mampu mengendalikan diri dari gangguan orang lain. Anak-anak pun akan belajar untuk menunda keinginan yang bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Ketika berada dalam bus, anak-anak akan belajar untuk mengantri saat naik maupun turun, maupun etika lainnya.
Baca juga Prinsip Evaluasi Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Kapan Sebaiknya Etika dalam Bus Ini Kita Terapkan?
Untuk mengajarkan etika ini, tentu saja kita perlu persiapan yang baik. Kita harus bisa memberikan pengarahan, penjelasan, dan informasi yang membuat anak semakin mengerti.
Etika saat berada dalam bus ini, bisa kita ajarkan pertama kali ketika anak menginjak usia SD. Salah satunya, kita bisa menerapkan contoh dari pelajaran PKN.
Mata pelajaran PKN sendiri mampu membentuk pendidikan berkarakter seperti kepedulian dan juga empati. Bukan hanya itu saja, pelajaran PKN yang juga menerapkan perilaku mulia sesuai dengan nilai pancasila. Hal ini mampu memberikan contoh melalui perilaku maupun sikap dalam keseharian.
Etika dalam bus ini menjadi upaya yang cukup efektif untuk bentuk pendidikan berkarakter bagi anak-anak kita. Maka dari itulah, tak ada salahnya jika para orang tua mengajarkannya sejak dini demi membentuk karakter mulia pada diri anak.