6. Strategi Mewujudkan Ekonomi Berkelanjutan
Agar kegiatan ekonomi tetap ramah lingkungan, diperlukan strategi yang terencana dan kolaboratif antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
a. Pemerintah
- Menetapkan kebijakan pembangunan hijau (green economy).
- Memberi insentif bagi perusahaan ramah lingkungan.
- Memperketat pengawasan terhadap pencemaran industri.
b. Dunia Usaha
- Menggunakan bahan baku ramah lingkungan.
- Menerapkan sistem Corporate Social Responsibility (CSR) yang berfokus pada keberlanjutan.
- Mendorong inovasi produk hijau.
c. Masyarakat
- Mengubah gaya hidup konsumtif menjadi gaya hidup hijau (green lifestyle).
- Mendukung produk lokal dan ramah lingkungan.
- Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
7. Tantangan dalam Menerapkan Ekonomi Berkelanjutan
Meski konsep ini ideal, penerapannya tidak mudah. Beberapa tantangan yang sering dihadapi antara lain:
- Kurangnya kesadaran masyarakat dan pelaku usaha.
Banyak yang masih beranggapan bahwa praktik ramah lingkungan mahal dan tidak menguntungkan. - Minimnya teknologi hijau.
Beberapa daerah belum memiliki akses ke teknologi efisien dan energi terbarukan. - Ketergantungan terhadap industri ekstraktif.
Indonesia masih bergantung pada sektor tambang dan perkebunan besar yang berpotensi merusak lingkungan. - Kurangnya koordinasi antar lembaga.
Implementasi kebijakan seringkali tidak sinkron antara pusat dan daerah.
Baca juga: Hubungan Kondisi Geologis Indonesia dengan Risiko Bencana Alam
8. Peluang Ekonomi Hijau di Masa Depan
Meski banyak tantangan, ekonomi berkelanjutan juga membuka peluang baru, antara lain:
- Bisnis energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan bioenergi.
- Produk hijau dan daur ulang seperti tas ramah lingkungan dan kemasan biodegradable.
- Industri kreatif berbasis budaya lokal, yang mengedepankan nilai tradisi dan keberlanjutan.
- Karbon kredit (carbon trading) sebagai sumber pendapatan baru dari pelestarian hutan.
Menurut laporan Bappenas (2024), penerapan ekonomi hijau dapat menciptakan hingga 4 juta lapangan kerja baru di Indonesia pada tahun 2030.
9. Kesimpulan
Ekonomi berkelanjutan bukan hanya konsep ideal, tetapi kebutuhan mendesak untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
Ekonomi Berkelanjutan: Mengelola Kegiatan Ekonomi yang Ramah Lingkungan. Dengan menerapkan prinsip People, Planet, dan Profit, kegiatan ekonomi dapat menciptakan kesejahteraan tanpa merusak alam. Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk membangun masa depan ekonomi yang lebih hijau, inklusif, dan tangguh.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa yang dimaksud dengan ekonomi berkelanjutan?
Ekonomi berkelanjutan adalah sistem ekonomi yang menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan kelestarian lingkungan.
2. Mengapa ekonomi berkelanjutan penting?
Karena tanpa pengelolaan yang berkelanjutan, sumber daya alam akan habis, lingkungan rusak, dan kesejahteraan masyarakat menurun.
3. Bagaimana contoh penerapan ekonomi berkelanjutan di Indonesia?
Contohnya seperti pertanian organik, penggunaan energi surya di desa terpencil, dan pengelolaan sampah melalui program bank sampah.
4. Siapa yang berperan dalam mewujudkan ekonomi berkelanjutan?
Semua pihak berperan: pemerintah sebagai pembuat kebijakan, dunia usaha sebagai pelaku ekonomi, dan masyarakat sebagai konsumen.
5. Apa hubungan antara ekonomi hijau dan ekonomi berkelanjutan?
Ekonomi hijau adalah bagian dari ekonomi berkelanjutan yang berfokus pada penggunaan sumber daya alam secara efisien dan ramah lingkungan.
Referensi
- Bappenas. Laporan Pembangunan Rendah Karbon dan Ekonomi Hijau di Indonesia, 2024.
- Badan Pusat Statistik (BPS). Statistik Lingkungan Hidup Indonesia, 2023.
- UNDP Indonesia. Sustainable Development Goals (SDGs) Report 2023.
- Kompas.com – Penerapan Ekonomi Berkelanjutan dan Tantangannya di Indonesia.
Â
