Dimensi-dimensi Pendidikan Multikultural
Dimensi-dimensi Pendidikan Multikultural, Banks (1993, 1994), mengidentifikasi ada lima dimensi pendidikan multikultural yang diperkirakan dapat membantu guru dalam mengimplementasikan beberapa program yang mampu merespon terhadap perbedaan pelajar (siswa), yaitu:
1. Dimensi integrasi isi/materi
Dimensi ini digunakan oleh guru untuk memberikan keterangan dengan poin kunci pembelajaran dengan merefleksi materi yang berbeda-beda. Secara khusus, guru menggabungkan kandungan materi pembelajaran ke dalam kurikulum dengan beberapa cara pandang yang beragam (Banks, 1991).
Salah satu pendekatan umum adalah mengakui kontribusinya, yaitu guru-guru berkerja sesuai dengan kurikulum mereka dengan membatasi fakta tentang semangat kepahlawanan dari berbagai kelompok.
Dimensi-dimensi Pendidikan Multikultural. Di samping itu, rancangan pembelajaran dan unit pembelajaran dirubah dengan beberapa pendekatan, guru menambah beberapa unit/topik secara khusus yang berkaitan dengan materi multikultural (additive approach).
2. Dimensi konstuksi pengetahuan
Suatu dimensi dimana para guru membantu kepada siswa untuk memahami beberapa perspektif dan merumuskan kesimpulan yang dipengaruhi oleh disiplin pengetahuan yang mereka miliki.
Dimensi ini juga berhubungan dengan pemahaman para pelajar terhadap perubahan pengetahuan yang ada pada diri mereka sendiri;
3. Dimensi pengurangan prasangka
Guru melakukan banyak usaha untuk membantu siswa dalam mengembangkan perilaku positif tentang perbedaan kelompok.
Sebagai contoh, ketika anak-anak masuk sekolah dengan perilaku negatif dan memiliki kesalahpahaman terhadap ras atau etnik yang berbeda dan kelompok etnik lainnya (Rotheram, 1987).
Pendidikan dapat membantu siswa mengembangkan perilaku intergroup yang lebih positip, penyediaan kondisi yang mapan dan pasti.
Dua kondisi yang dimaksud adalah bahan pembelajaran yang memiliki citra yang positif tentang perbedaan kelompok dan menggunakan bahan pembelajaran tersebut secara konsisten dan terusmenerus (Banks, 1991);
4. Penelitian
Menunjukkan bahwa para pelajar yang datang ke sekolah dengan banyak stereotip, cenderung berperilaku negatif dan banyak melakukan kesalah pahaman terhadap kelompok etnik dan ras dari luar kelompoknya.
Penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan teksbook multikultural atau bahan pengajaran lain dan strategi pembelajaran yang kooperatif dapat membantu para pelajar untuk mengembangkan perilaku dan persepsi terhadap ras yang lebih positif.
Jenis strategi dan bahan dapat menghasilkan pilihan para pelajar untuk lebih bersahabat dengan ras luar, etnik dan kelompok budaya lain.
5. Dimensi pendidikan yang sama/adil
Dimensi ini memperhatikan cara-cara dalam mengubah fasilitas pembelajaran sehingga mempermudah mencapaian hasil belajar pada sejumlah siswa dari berbagai kelompok.
Strategi dan aktivitas belajar yang dapat digunakan sebagai upaya memperlakukan pendidikan secara adil, antara dengan bentuk kerjasama, dan bukan dengan cara-cara yang kompetitif.
Dimensi ini juga menyangkut pendidikan yang dirancang untuk membentuk lingkungan sekolah, menjadi banyak jenis kelompok, termasuk kelompok etnik, wanita, dan para pelajar dengan kebutuhan khusus yang akan memberikan pengalaman pendidikan persamaan hak dan persamaan memperoleh kesempatan belajar.
6. Dimensi
Pemberdayaan budaya sekolah dan struktur sosial. Dimensi ini penting dalam memperdayakan budaya siswa yang dibawa ke sekolah yang berasal dari kelompok yang berbeda.
Baca juga Kebudayaan sebagai Peradaban manusia di muka bumi
Di samping itu, dapat digunakan untuk menyusun struktur sosial (sekolah) yang memanfaatkan potensi budaya siswa yang beranekaragam sebagai karakteristik struktur sekolah setempat, misalnya berkaitan dengan praktik kelompok, iklim sosial, latihan-latihan, partisipasi ekstra kurikuler dan penghargaan staf dalam merespon berbagai perbedaan yang ada di sekolah.