Posted in

Demokrasi Terpimpin (1959–1965): Pengertian, Latar Belakang, dan Ciri-Cirinya

Demokrasi Terpimpin (1959–1965): Pengertian, Latar Belakang, dan Ciri-Cirinya (ft/istimewa)
Demokrasi Terpimpin (1959–1965): Pengertian, Latar Belakang, dan Ciri-Cirinya (ft/istimewa)
sekolahGHAMA
6. Konsep “Nasakom”

Soekarno memperkenalkan konsep “Nasakom” (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme) sebagai ideologi negara yang mengakomodasi berbagai kelompok politik di Indonesia. Namun, konsep ini justru menciptakan ketegangan antara kelompok nasionalis, agama, dan komunis.

7. Politik Luar Negeri yang Aktif

Dalam kebijakan luar negeri, Indonesia semakin aktif dalam Gerakan Non-Blok dan menjalin hubungan erat dengan negara-negara sosialis seperti Uni Soviet dan Tiongkok. Indonesia juga berusaha menentang imperialisme dan kolonialisme di dunia internasional.

Dampak Demokrasi Terpimpin

1. Dampak Positif
  • Stabilitas Politik Sementara: Demokrasi Terpimpin berhasil mengurangi pergolakan politik akibat seringnya pergantian kabinet pada masa Demokrasi Liberal.
  • Pembangunan Nasional: Pemerintah memulai proyek-proyek besar seperti pembangunan Monas dan persiapan Asian Games 1962 di Jakarta.
  • Peran Indonesia di Dunia Internasional: Indonesia semakin aktif dalam diplomasi internasional dan menegaskan posisinya dalam Gerakan Non-Blok.
2. Dampak Negatif
  • Pembatasan Demokrasi: Kebebasan berpendapat dan kebebasan pers sangat dibatasi, serta oposisi politik diberangus.
  • Ketegangan Politik: Konflik antara TNI dan PKI semakin memanas, yang akhirnya memicu peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965.
  • Krisis Ekonomi: Kebijakan ekonomi yang tidak stabil menyebabkan inflasi tinggi dan kesulitan ekonomi bagi rakyat Indonesia.

Akhir dari Demokrasi Terpimpin

Demokrasi Terpimpin berakhir pada tahun 1965 setelah terjadinya peristiwa Gerakan 30 September (G30S/PKI). Peristiwa ini menyebabkan ketidakstabilan politik yang akhirnya mengarah pada peralihan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto. Setelah itu, Indonesia memasuki era Orde Baru dengan sistem pemerintahan yang lebih berorientasi pada stabilitas dan pembangunan ekonomi.

Baca juga: Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965)

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apa yang dimaksud dengan Demokrasi Terpimpin?

Demokrasi Terpimpin adalah sistem pemerintahan yang diterapkan di Indonesia pada tahun 1959–1965, di mana kekuasaan presiden sangat dominan dan peran partai politik serta kebebasan pers dibatasi.

2. Mengapa Demokrasi Terpimpin diterapkan di Indonesia?

Demokrasi Terpimpin diterapkan untuk mengatasi ketidakstabilan politik dan ekonomi yang terjadi selama era Demokrasi Liberal.

3. Apa saja ciri-ciri utama Demokrasi Terpimpin?

Ciri-cirinya antara lain dominasi kekuasaan presiden, pembatasan partai politik, peran besar militer, pembatasan kebebasan pers, serta konsep Nasakom.

4. Apa dampak dari penerapan Demokrasi Terpimpin?

Dampaknya meliputi stabilitas politik sementara, pembangunan nasional, namun juga pembatasan demokrasi, ketegangan politik, dan krisis ekonomi.

5. Bagaimana akhir dari Demokrasi Terpimpin?

Demokrasi Terpimpin berakhir setelah peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965, yang menyebabkan peralihan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto dan masuknya Indonesia ke era Orde Baru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.