2. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)
- Praktik KKN merajalela, terutama di kalangan elite politik dan keluarga Soeharto.
- Pengelolaan dana publik yang tidak transparan dan merugikan negara.
- Dominasi bisnis oleh kroni-kroni Soeharto yang menciptakan ketimpangan ekonomi.
3. Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)
- Penculikan dan penghilangan aktivis politik yang menentang rezim.
- Pembredelan media yang berani mengkritik pemerintah.
- Operasi militer yang menekan kelompok separatis dengan cara-cara represif.
- Tragedi-tragedi kemanusiaan seperti Peristiwa 1965-1966 dan Kerusuhan Mei 1998.
4. Ketimpangan Ekonomi dan Ketergantungan pada Hutang
- Meskipun ekonomi tumbuh, ketimpangan antara kaya dan miskin semakin melebar.
- Pembangunan lebih banyak terpusat di Pulau Jawa dibandingkan daerah lain.
- Ketergantungan pada utang luar negeri yang tinggi menyebabkan krisis keuangan pada 1997-1998.
Kejatuhan Orde Baru dan Warisannya
Pada tahun 1998, akibat krisis ekonomi dan tekanan dari berbagai elemen masyarakat, Soeharto dipaksa mundur dari jabatannya. Era Reformasi pun dimulai dengan berbagai perubahan mendasar seperti:
- Demokratisasi, dengan pemilu yang lebih bebas dan transparan.
- Otonomi daerah, yang memberikan lebih banyak kewenangan kepada pemerintah daerah.
- Reformasi militer, di mana ABRI tidak lagi memiliki peran dominan dalam politik.
- Kebebasan pers, yang memungkinkan media berfungsi sebagai pengawas pemerintah.
Namun, beberapa warisan negatif Orde Baru seperti korupsi dan ketimpangan ekonomi masih menjadi tantangan bagi Indonesia hingga saat ini.
Kesimpulan
Orde Baru membawa dampak yang kompleks bagi Indonesia. Di satu sisi, era ini menghasilkan pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, serta kemajuan dalam berbagai sektor. Namun, di sisi lain, Orde Baru juga dikenal sebagai rezim otoriter yang membatasi kebebasan politik, menekan oposisi, serta terlibat dalam pelanggaran HAM dan praktik korupsi yang merajalela. Kejatuhan Orde Baru pada 1998 menandai babak baru dalam sejarah Indonesia, tetapi dampak positif dan negatifnya masih terasa hingga saat ini.
Baca juga: Sejarah Singkat Kejatuhan Soeharto dan Orde Baru
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa saja keberhasilan Orde Baru?
Keberhasilan Orde Baru meliputi pertumbuhan ekonomi yang pesat, stabilitas politik, modernisasi industri, dan peningkatan sektor pendidikan serta infrastruktur.
2. Mengapa Orde Baru dianggap sebagai rezim otoriter?
Orde Baru dikategorikan sebagai rezim otoriter karena membatasi kebebasan politik, mengontrol pemilu, menekan oposisi, dan melakukan pelanggaran HAM.
3. Bagaimana praktik korupsi berkembang di era Orde Baru?
Korupsi berkembang karena sistem politik yang tidak transparan, serta dominasi kroni-kroni Soeharto dalam bisnis dan pemerintahan.
4. Apa penyebab utama kejatuhan Orde Baru?
Penyebab utama kejatuhan Orde Baru adalah krisis ekonomi 1997-1998, demonstrasi besar-besaran, dan hilangnya dukungan dari militer serta masyarakat luas.
5. Apa warisan Orde Baru bagi Indonesia saat ini?
Warisan Orde Baru mencakup sistem ekonomi yang lebih terbuka, tetapi juga masalah-masalah seperti korupsi, ketimpangan ekonomi, serta tantangan dalam reformasi politik dan birokrasi.