Home » Sejarah » Daftar Kerajaan-Kerajaan Bersejarah di Kalimantan
Posted in

Daftar Kerajaan-Kerajaan Bersejarah di Kalimantan

Daftar Kerajaan-Kerajaan Bersejarah di Kalimantan (ft.istimewa)
Daftar Kerajaan-Kerajaan Bersejarah di Kalimantan (ft.istimewa)
sekolahGHAMA

Kalimantan, pulau terbesar di Indonesia dan ketiga terbesar di dunia, menyimpan banyak kisah sejarah yang tak ternilai. Wilayah ini dahulu dihuni dan dikuasai oleh berbagai kerajaan yang memiliki peran penting dalam membentuk peradaban, sistem pemerintahan, serta kebudayaan masyarakat lokal. Daftar Kerajaan-kerajaan bersejarah di Kalimantan juga menjadi saksi interaksi antara budaya lokal dengan budaya luar, seperti pengaruh Hindu-Buddha, Islam, dan kolonialisme Eropa.

Artikel ini akan membahas daftar kerajaan-kerajaan bersejarah di Kalimantan, meliputi asal-usul, kejayaan, serta pengaruhnya terhadap perkembangan masyarakat di pulau tersebut.


1. Kerajaan Kutai Martadipura

Kerajaan Kutai Martadipura merupakan kerajaan tertua di Indonesia yang bercorak Hindu. Berdiri sekitar abad ke-4 M di daerah Muara Kaman, Kalimantan Timur, kerajaan ini menjadi bukti awal masuknya pengaruh India ke Nusantara.

Bukti Sejarah:

Bukti keberadaan Kerajaan Kutai ditemukan dalam bentuk Yupa, yaitu prasasti batu bertuliskan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Yupa menceritakan raja Mulawarman, putra Aswawarman, yang dikenal dermawan karena memberikan hadiah besar kepada para brahmana.

Kejayaan:

Kerajaan Kutai mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Mulawarman. Kerajaan ini memiliki sistem pemerintahan yang terorganisasi, tradisi keagamaan yang kuat, dan hubungan dagang yang luas.


2. Kerajaan Kutai Kartanegara

Kerajaan Kutai Kartanegara muncul setelah Kutai Martadipura dan bercorak Islam. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-14 dan berpusat di Kutai Lama (Tanjung Kute), kemudian berpindah ke Tenggarong.

Islamisasi:

Pada abad ke-16, kerajaan ini mengalami proses Islamisasi dan berubah menjadi Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura. Raja pertama yang memeluk Islam adalah Aji Raja Mahkota yang kemudian bergelar Sultan Aji Muhammad Idris.

Pengaruh:

Kesultanan Kutai Kartanegara menjadi kekuatan politik dan ekonomi utama di Kalimantan Timur. Hubungan dengan VOC juga sempat terjalin, meskipun tidak selalu harmonis.


3. Kesultanan Banjar

Kesultanan Banjar berdiri pada abad ke-16 dan berpusat di Kalimantan Selatan. Kerajaan ini berperan besar dalam penyebaran Islam di wilayah Kalimantan bagian selatan dan tengah.

Asal-usul:

Kesultanan Banjar berawal dari Kerajaan Negara Dipa yang berpusat di daerah Candi Agung Amuntai. Raja terakhir Negara Dipa, Lambung Mangkurat, digantikan oleh Pangeran Samudera yang mendirikan Kesultanan Banjar dan memeluk Islam.

Kejayaan:

Kesultanan Banjar pernah menguasai wilayah yang sangat luas, mencakup sebagian Kalimantan Tengah dan Timur. Sultan Muhammad Seman dikenal sebagai tokoh penting dalam perlawanan terhadap kolonial Belanda pada abad ke-19.


4. Kerajaan Sambas

Kerajaan Sambas terletak di Kalimantan Barat, dan merupakan kerajaan bercorak Islam yang berdiri pada abad ke-17. Kerajaan ini dikenal memiliki hubungan kuat dengan Kesultanan Brunei dan Kesultanan Pontianak.

Sejarah Singkat:

Sambas awalnya merupakan daerah kekuasaan Kesultanan Brunei. Kemudian pada 1671, Pangeran Tengah dari Brunei diangkat menjadi Sultan Sambas pertama.

Keunikan:

Sultan Sambas mengembangkan budaya Melayu dan Islam, serta membangun hubungan dagang dengan bangsa asing, seperti Belanda dan Inggris. Istana Alwatzikhoebillah di Sambas menjadi peninggalan budaya yang masih ada hingga kini.

Baca juga: Kota Tua Makassar: Perpaduan Sejarah dan Arsitektur Kolonial di Sulawesi Selatan


5. Kesultanan Pontianak

Didirikan pada tahun 1771 oleh Syarif Abdurrahman Alkadrie, keturunan Arab yang datang dari Hadramaut, Kesultanan Pontianak memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di Kalimantan Barat.

Letak Strategis:

Kesultanan ini didirikan di persimpangan Sungai Kapuas dan Sungai Landak, yang menjadikannya pusat perdagangan strategis di Kalimantan Barat.

Pengaruh Kolonial:

Pontianak menjalin hubungan dengan Belanda dan menjadi bagian dari pemerintahan Hindia Belanda. Meskipun demikian, kesultanan tetap mempertahankan otonomi dalam urusan agama dan adat istiadat.


6. Kerajaan Tidung

Kerajaan Tidung berada di wilayah Kalimantan Utara, khususnya di sekitar Tarakan dan Malinau. Kerajaan ini berakar dari kebudayaan Dayak Tidung dan kemudian mengadopsi Islam.

Perkembangan:

Kerajaan Tidung sempat menjadi bagian dari kekuasaan Kesultanan Sulu dan Brunei sebelum akhirnya berdiri mandiri. Sultan Tidung memiliki hubungan dagang aktif dengan bangsa asing.

Jejak Sejarah:

Peninggalan Kerajaan Tidung masih bisa ditemukan, seperti istana, makam sultan, dan tradisi masyarakat Tidung yang bertahan hingga kini.


7. Kesultanan Bulungan

Terletak di Kalimantan Utara, Kesultanan Bulungan merupakan kerajaan Islam yang berdiri pada abad ke-18. Pusat pemerintahannya berada di Tanjung Palas.

Sejarah:

Kesultanan Bulungan awalnya merupakan kerajaan Dayak yang kemudian diislamkan dan menjadi bagian dari orbit kekuasaan Kesultanan Berau dan kemudian berdiri sendiri.

Kolonialisme:

Pada masa penjajahan Belanda, Bulungan memiliki kedudukan istimewa sebagai daerah swapraja. Setelah kemerdekaan Indonesia, wilayah ini menjadi bagian dari provinsi Kalimantan Timur, lalu Kalimantan Utara.


8. Kesultanan Berau

Kesultanan Berau terletak di Kalimantan Timur dan berdiri sekitar abad ke-14. Kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan Islam awal di wilayah pesisir timur Kalimantan.

Pengaruh Islam:

Kesultanan Berau menjadi pusat dakwah Islam di daerah pesisir, dan memiliki hubungan erat dengan kerajaan-kerajaan di Sulawesi dan Maluku.

Warisan Budaya:

Situs-situs peninggalan seperti makam para sultan dan masjid tua di Berau menjadi bukti sejarah kejayaan kesultanan ini.


Kesimpulan

Kerajaan-kerajaan di Kalimantan menunjukkan bahwa wilayah ini memiliki peradaban yang maju sejak masa lampau. Dari pengaruh Hindu-Buddha hingga Islam, dan dari sistem tradisional hingga hubungan dengan kolonial, Kalimantan memiliki warisan sejarah yang kaya. Kerajaan-kerajaan tersebut tidak hanya mewariskan bangunan dan artefak, tetapi juga nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang masih hidup dalam masyarakat Kalimantan hingga saat ini.


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apa kerajaan tertua di Kalimantan?
Kerajaan tertua di Kalimantan adalah Kutai Martadipura, yang juga dikenal sebagai kerajaan tertua di Indonesia. Kerajaan ini bercorak Hindu dan berdiri pada abad ke-4 M.

2. Apa perbedaan antara Kutai Martadipura dan Kutai Kartanegara?
Kutai Martadipura adalah kerajaan Hindu, sedangkan Kutai Kartanegara merupakan kerajaan Islam yang berdiri kemudian dan menjadi kelanjutan politik dari wilayah Kutai.

3. Bagaimana penyebaran Islam di Kalimantan?
Islam masuk ke Kalimantan melalui perdagangan, pernikahan, dan dakwah. Penyebarannya diperkuat oleh berdirinya kesultanan-kesultanan seperti Banjar, Sambas, Pontianak, dan Tidung.

4. Apakah kerajaan-kerajaan di Kalimantan masih ada sekarang?
Sebagian besar kerajaan telah bertransformasi menjadi lembaga adat atau budaya. Beberapa sultan masih memiliki pengaruh kultural dan seremonial, seperti di Kutai Kartanegara dan Pontianak.

5. Apa peninggalan sejarah yang bisa dikunjungi dari kerajaan-kerajaan di Kalimantan?
Beberapa peninggalan yang bisa dikunjungi antara lain Yupa dari Kutai, Istana Sultan Sambas, Istana Kutai di Tenggarong, dan makam-makam raja di Berau dan Tidung.


Referensi:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.