Contoh Alat Asesmen Projek Profil: Rubrik. Rubrik merupakan salah satu alat asesmen yang sering dipakai untuk pembelajaran kolaboratif seperti projek profil. Rubrik dapat dipakai oleh pendidik dan peserta didik untuk mengevaluasi kualitas kinerja peserta didik secara konsisten, membangun, dan objektif.
Mengapa menggunakan rubrik dalam projek profil?
- Bagi pendidik. Rubrik yang efektif dapat mengurangi waktu yang dihabiskan pendidik untuk menilai karena sudah ada deskripsi jelas yang menjadi acuan pendidik. Deskripsi ini memastikan konsistensi dan objektivitas dalam menilai sehingga dapat mengurangi ketidakpastian dan keluhan tentang nilai
- Bagi peserta didik. Rubrik yang efektif dapat memberikan peserta didik pemahaman yang jelas mengenai ekspektasi suatu tugas dan keterkaitan tugas dengan tujuan projek profil. Oleh karena itu, peserta didik dapat berlatih mengevaluasi pekerjaan mereka sendiri menggunakan rubrik yang ada. Rubrik juga bisa dipakai sebagai acuan pemberian umpan balik.
Yang perlu diperhatikan dalam membuat rubrik yang efektif untuk projek profil
- Jumlah kriteria dan tingkatan kualitas performa. 3-5 tingkatan kualitas performa dan lebih dari 2 kriteria performa
- Deskripsi yang jelas dan dapat dibedakan antar tingkatan. Memiliki kriteria dan deskripsi rinci akan kualitas performa sesuai dengan tingkatannya, hal yang membuat peserta didik memenuhi kriteria, misalnya “mulai berkembang”, “sedang berkembang”, “berkembang sesuai harapan”, “sangat berkembang” (contoh terlampir)
- Deskripsi yang mudah untuk diobservasi. Rubrik dibuat untuk mempermudah penilaian dan menjaga penilaian tetap objektif. Oleh karena itu, penjelasan kriteria tidaklah lagi bersifat analitis tetapi deskriptif yang bisa dengan mudah dinilai dari observasi.
- Dokumen Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Dalam mengembangkan rubrik untuk projek profil, pendidik dapat mengacu kepada naskah akademik Profil Pelajar Pancasila untuk melihat sub-elemen Profil yang bisa dikembangkan melalui projek profil . Rincian alur perkembangan sub dimensi dari Fase A hingga Fase E dapat dipakai sebagai acuan apakah anak sudah mengembangkan keterampilan di subelemen tertentu sesuai fasenya.
- Tipe aktivitas. Selain memperhatikan elemen dan sub-elemen projek profil, pembuatan rubrik juga harus memperhatikan tipe aktivitas dan keterampilan yang bisa dikembangkan dari aktivitas tersebut. Misalnya, rubrik untuk poster akan berbeda dengan rubrik menulis esai argumentatif karena mengasah keterampilan yang berbeda.
- Libatkan peserta didik dalam merancang rubrik. Ketika mereka berkontribusi membuat kriteria penilaian dengan cara yang bermakna, pembelajaran menjadi semakin efektif karena peserta didik cenderung melihat penilaian sebagai peluang untuk umpan balik dan berkembang karena mereka memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan kegiatan projek profil mereka.
Baca juga Perlunya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Pengolahan Hasil Asesmen
Setelah mengumpulkan dokumentasi belajar peserta didik seiring proses hingga akhir pembelajaran, tim fasilitator dapat mengolah hasil asesmen tersebut untuk menentukan pencapaian peserta didik secara menyeluruh. Dalam prosesnya, tim fasilitator dapat mengembangkan beragam strategi dengan menggunakan bentuk dan instrumen asesmen yang bervariasi.
Untuk membantu memahami alur berpikir pengolahan asesmen projek profil di jenjang PAUD serta Pendidikan Dasar dan Menengah, tim fasilitator dapat menjadikan pemetaan alur berikut sebagai referensi:
PAUD
Contoh Alat Asesmen Projek Profil Contoh proses menentukan dimensi yang difokuskan, elemen, subelemen, tujuan pembelajaran (narasi capaian diakhir fase), dan mengembangakan indikator per tujuan pembelajaran. Tema : Aku Sayang Bumi Topik : Pengelolaan Sampah Projek profil : Memilah Sampah Dimensi P3 yang dibangun:
Contoh bentuk perencanaan
Deskripsi singkat (berisi konteks, dimensi yang difokuskan, tujuan kegiatan, dan gambaran umum proses)
Baca juga Apa kriteria sekolah yang boleh menerapkan Kurikulum Merdeka?
Projek Profil 1 | Memilah Sampah
Projek profil Memilah Sampah ini diharapkan mampu membangun dua dimensi Profil Pelajar Pancasila, yakni Bergotong royong dan Bernalar kritis.
Melalui projek profil ini, diharapkan anak tanggap terhadap lingkungan sosial, mampu bekerja sama, memperoleh dan mengolah informasi, serta menentukan pilihan dan mengambil keputusan di kehidupan sehari – hari.
Baca juga Cara Belajar Efektif yang Harus diketahui, Simak Tahapan Ini!