IPS Kelas 10Sosiologi

Bermasyarakat dan berbangsa merupakan naluri manusia

Bermasyarakat dan berbangsa merupakan naluri manusia, sebagai makhluk bermasyarakat dan bagi orang yang beragama, sekaligus merupakan perintah Tuhan. 

Namun berbeda dengan berkumpulnya makhluk hewani, manusia itu berkumpul karena dan untuk mengacu kepada sekumpulan nilai-nilai luhur seperti keadilan, kesejahteraan, permusyawaratan dan perdamaian.

Bermasyarakat dan bernegara diatur oleh suatu otoritas yang dibentuk melalui kesepakatan dan perjanjian luhur.

Tujuan pengaturan dalam menjamin tercapainya kebaikan dan tiadanya keburukan dan kejahatan yang menjadi misi otoritas negara. 

Masyarakat dan Bangsa

Demikian pula dalam bernegara, suatu masyarakat dan bangsa juga mengacu kepada nilai-nilai luhur yang diyakini bersama. Dalam konteks Indonesia, nilai luhur itu dirumuskan dalam suatu sistem nilai yang terdiri dari lima sila.

Karena itu disebut Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan Perwakilan dan Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.

Atas dasar lima sila itulah seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia bersatu dan hidup secara bergotong-royong atas dasar asas kekeluargaan. Itulah modal sosial yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dalam hidup berkebudayaan. 

Dalam hidup berkebudayaan melalui kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, setiap individu dikendalikan oleh suatu aturan hidup bermasyarakat. Pada dasarnya aturan hidup itu bertujuan untuk melindungi dan merawat iman atau kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Menghargai nilai-nilai individu

Yang merupakan kehormatan dan karena itu harus dihormati oleh setiap orang, menjaga dan mempertahankan hidup, melangsungkan keturunan dan menjaga kepemilikan yang merupakan anugerah Tuhan yang diperoleh melalui kerja.

Setiap undang-undang dan peraturan, baik formal maupun informal, harus mengacu kepada tujuan-tujuan pengaturan itu dan karena itu harus dirumuskan melalui proses permusyawaratan. 

Keempat sektor itu bersama-sama melakukan pembangunan yang berencana dalam rangka menciptakan masa depan yang senantiasa lebih baik. Sebab, menciptakan masa depan adalah ciri kebudayaan juga.

Pembangunan dilakukan dengan mengolah berbagai sumberdaya atau faktor-faktor produksi, yang juga merupakan modal pembangunan, yang mencakup sumberdaya alam, tenaga kerja dan kepemimpinan atau kewiraswastaan.

Baca juga Kebudayaan sebagai mekanisme stabilisasi

Tiga modal ini kemudian menghasilkan modal turunan atau sekunder, yaitu modal finansial atau uang, teknologi, organisasi atau lembaga, nilai-nilai budaya, nilai-nilai spriritual dan prasarana fisik.

Sumber daya

Sumberdaya-sumberdaya itu harus diolah secara berhati-hati dan bertanggung-jawab menurut prinsip-prinsip pengelolaan yang baik (good governance), yaitu:

tanggung-jawab, transparansi, keadilan atau kewajaran (fairness). Sebuah mekanisme pengelolaan yang baik akan menghasilkan efisiensi dan produktivitas, dua sisi dari mata uang yang sama dari sebuah kebudayaan, karena  kebudayaan adalah sekumpulan aktivitas manusia secara bersama-sama. 

Sumber daya alam Indonesia harus dikelola secara berhati-hati (ilustrasi foto/Bola.com)

Membaca Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button