Lokasi Negara Mesir diantara Dua Benua Afrika dan Benua Asia
Lokasi Negara Mesir berada di Benua Afrika. Negara Mesir Sangat penting untuk perdagangan Dunia khususnya Benua Eropa dan Benua Asia. Dengan dibangunnya Terusan Suez, yang menghubungkan pelabuhan Said di laut tengan dengan Suez di laut merah.
Terusan Suez menjadi penghubung pelayaran kapal laut dua benua Asia dan Eropa yang semestinya sebelum dibangun terusan Suez harus melingkar terlebih dahulu ke benua Afrika.
Untuk mengenal lebih jauh mengenai Negara Mesir, mari kita pelajari dimana lokasi Mesir dan bagaimana kondisi Negara Mesir sekarang ini.
a. Lokasi Negara Mesir
Mesir terletak pada 250BT– 360BT dan 220LU–320LU. Secara geografis, Mesir terletak di Afrika Utara dengan posisi sebagian negaranya menghadap Laut Mediterania dan Laut Merah.
Negara ini berbatasan di utara dengan Laut Mediterania, di sebelah barat dengan Libya, di sebelah selatan berbatasan dengan Sudan, dan di sebelah timur dengan Laut Merah. Luas wilayah mencapai 1.500.000 km2.
Posisi Mesir menjadi sangat penting karena adanya sebuah terusan yaitu Terusan Suez. Terusan tersebut memperpendek jarak dari Eropa ke negara-negara Asia dan Australia atau sebaliknya.
Sebelum adanya terusan tersebut, perjalanan laut dari Eropa ke negara-negara Asia dan Australia atau sebaliknya harus mengelilingi Afrika melewati pantai barat Afrika dan lautan di selatan Afrika. Jarak tersebut tentu sangat jauh dan memerlukan waktu yang lama.
b. Iklim Negara Mesir
Mesir memiliki iklim subtropis dan gurun. Hanya ada dua musim utama di Mesir yaitu musim panas yang sangat panas (hot summer) dan musim dingin yang ringan (mild winter). Musim panas berlangsung dari Mei sampai Oktober, sedangkan musim dingin berlangsung dari November sampai April.
Suhu udara di Mesir dapat dibedakan antara wilayah utama, yaitu pantai laut Mediterania dan daerah pedalaman Mesir. Di wilayah pantai Laut Mediterania, suhu udara tidak sebesar di daerah pedalamannya.
Di wilayah ini, pada musim dingin suhu udara berkisar antara 9,50 C sampai 230 C, sedangkan pada musim panas antara 170 C sampai 320 C. Di daerah pedalaman Mesir suhu udara dapat mencapai lebih dari 400 C pada siang hari.
Seperti di daerah gurun lainnya, suhu udara dapat berbeda jauh antara siang dan malam. Di wilayah gurun, siang hari di musim panas suhunya dapat mencapai 430 C dan malam hari mencapai 70 C, sedangkan pada musim dingin, suhu siang hari mencapai sekitar 180 C dan malam hari dapat mencapai 00 C.
Curah hujan di Mesir sekitar 20-200 mm/tahun. Wilayah yang kering berada di bagian tengah dan selatan, sedangkan wilayah utara yang menghadap ke arah Laut Mediterania curah hujan lebih tinggi. Namun, secara umum curah hujan di Mesir sekitar 80 mm/tahun.
Setiap tahun antara Maret dengan Mei terdapat angin yang berhembus dari selatan atau barat daya. Angin tersebut panas, kering, dan berdebu yang oleh penduduk lokal disebut Sirocco dan Khamsin.
Angin yang kering dan panas tersebut jika melewati gurun akan membawa debu dan pasir. Suhu angin tersebut dapat mencapai 450 C dan dengan kecepatan 140 km/jam dapat merusak tanaman yang dilewatinya.
c. Bentuk Muka Bumi
Sebagian besar wilayah Mesir merupakan gumuk pasir (sand dunes) yang terletak pada wilayah yang rendah antara gurun Bagian Barat dan Gurun Libya. Walaupun demikian ada beberapa bentuk muka bumi utama yang dapat dijumpai di wilayah Mesir, yaitu:
- Semenanjung Sinai terletak di sebelah timur Terusan Suez dan berbatasan dengan Israel. Semenanjung Sinai terdiri atas dataran tinggi dan pegunungan.
- Gurun Arabia Daerah ini merupakan pegunungan yang kasar, sangat tandus dan bergelombang. Posisinya terletak antara Sungai Nil dan Pegunungan di tepi Laut Merah. Puncak tertingginya adalah Jabel Hemada (1977 m).
- Gurun Libya Gurun Libya merupakan sebuah permukaan daratan yang letaknya lebih rendah dari permukaan laut (Depresi Kontinental). Posisi Gurun Libya berada di sebelah barat dari Sungai Nil.
- Lembah Sungai Nil Lembah Sungai Nil merupakan dataran rendah yang sangat subur. Karena itu, lembah Sungai Nil menjadi pusat aktivitas pertanian, penduduk, sumber air bersih dan irigasi. Sekitar 98 persen penduduk Mesir tinggal di Lembah Sungai Nil. Sungai Nil memiliki panjang 5.600 km dan menjadikannya sebagai sungai terpanjang di dunia.
d. Potensi Geologi Mesir
Mesir memiliki sumber daya alam berupa minyak dan gas, bijih besi, fosfat, mangan, lempung, gipsum, talk, asbes, timah, emas, dan zinc. Gurun Mesir menyediakan pasokan garam yang berlimpah.
Baca juga Mengenal Wilayah Mesir
e. Flora dan Fauna
Mesir tidak memiliki hutan. Flora yang umumnya tumbuh di Mesir merupakan pohon daerah kering tropis dan subtropis seperti pohon lontar (papyrus), palma, kayu putih (eucalyptus), akasia, dan semacam pohon cemara (cypress).
Fauna yang umum dijumpai adalah domba, unta, dan keledai. Selain itu, Mesir memiliki sekitar 300 jenis burung. Hanya sedikit ditemui binatang liar seperti Hiena, Jakal, Lynx, luwak, dan babi liar. Sejenis kambing hutan dapat dijumpai di Sinai.
Reptil berupa buaya dan ular juga dapat dijumpai di lembah Sungai Nil. Selain itu, berbagai jenis ikan dapat dijumpai di Sungai Nil.
Baca juga Sejarah Multikulturalisme pertama kali muncul di Amerika
f. Penduduk
Jumah penduduk Mesir mencapai 89,1 juta jiwa (WPDS, 2015). Sekitar 43 persen penduduknya tinggal di daerah perkotaan dan sekitar 2/3 dari penduduk tinggal di daerah delta dan lembah sungai yang subur. Para petani tradisional Mesir disebut fellahin. Penduduk Mesir dapat dibedakan menjadi tiga kelompok utama, yaitu:
- Orang Nubian dengan ciri kulit hitam, umumnya ada di selatan
- Orang Hamit dengan ciri kulit putih dan merupakan pendiri Mesir kuno
- Orang Arab
Sebagian besar (90%) penduduk Mesir beragama Islam, sisanya sekitar 10% beragama Kristen. Karena itu, konstitusi Mesir berdasarkan pada hukum Islam.