Tritura dan Surat Perintah Sebelas Maret Dasar Lahirnya Orde Baru

Tritura dan Surat Perintah Sebelas Maret Dasar Lahirnya Orde Baru

Tritura dan Surat Perintah Sebelas Maret Dasar Lahirnya Orde Baru, Ananda telah mempelajari kegagalan G 30 S PKI tahun 1965. Bagaimana kondisi bangsa Indonesia setelah kegagalan pemberontakan tersebut?

Rakyat menginginkan terjadinya perubahan untuk kehidupan yang lebih jelas. Berbagai tuntutan untuk melakukan perubahan disuarakan berbagai lapisan masyarakat. Gerakan Tritura dan Surat Perintah Sebelas Maret merupakan peristiwa penting yang menjadi dasar lahirnya Orde Baru.

Gerakan Tritura

Pasca Penumpasan Peristiwa G.30.S/PKI, muncul aksi kekerasan terutama di Jawa, Bali, dan Sumatra Utara. Dalam upaya menggalang masa menuntut pertanggungjawaban PKI, para mahasiswa di Jakarta membentuk organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) pada 25 Oktober 1965.

Langkah ini diikuti oleh berbagai organisasi lain, seperti Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Wanita Indonesia (KAWI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI), dalam menangani PKI.

Dengan dipelopori organisasi KAMI dan KAPPI, pada 10 Januari 1966 kesatuan aksi tersebut mengajukan tuntutan yang terkenal dengan nama Tri Tuntutan Rakyat (Tritura). Isi dari Tritura yakni sebagai berikut:

1. Bubarkan PKI, 2. Bersihkan kabinet dari unsur-unsur G 30 S/PKI, dan 3. Turunkan harga.Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI), dan Kesatuan Pengemudi Becak Indonesia (KAPBI). Kelompok-kelompok kesatuan aksi tersebut menuntut pemerintah tegas.

Gambar 62a. Rapat Akbar menuntut pembubaran PKI di Lapangan Banteng Jakarta tanggal 26 Oktober 1965 (ilustrasi foto/Sejarah Jakarta)

Mahasiswa dengan melakukan demonstrasi yang disertai aksi di jalan utama Ibu Kota Jakarta. Dalam suatu aksi demonstrasi di depan Istana Merdeka pada 24 Februari 1966, seorang mahasiswa Universitas Indonesia, Arief Rahman Hakim tewas tertembak. Ia kemudian diangkat sebagai “Pahlawan Ampera”.

Surat Perintah Sebelas Maret

Pada tanggal 11 Maret 1966 diadakan Sidang Pleno Kabinet Dwikora yang di Istana Negara Jakarta. Presiden Sukarno membuat surat perintah pada tanggal 11 Maret 1966 yang berisi pemberian mandat kepada Letjen Soeharto selaku Panglima Angkatan Darat dan Pangkobkamtib untuk memulihkan keadaan dan kewibawaan pemerintah.

Dalam menjalankan tugas, penerima mandat diharuskan melaporkan segala sesuatu kepada presiden. Mandat itu kemudian dikenal sebagai Surat Perintah 11 Maret (Supersemar).

Selanjutnya Suharto melakukan berbagai tindakan untuk memulihkan kondisi bangsa Indonesia sesuai amanat Supersemar.

Selanjutnya Suharto melakukan berbagai Tindakan seperti; membubarkan PKI, mengamankan menteri2 yang terlibat G30SPKI, membuka kembali universitas2 Jakarta yg telah dibekukan oleh Soekarno, membentuk kabinet ampera, dan melakukan sidang2 DPRGR dan MPRS.

Sejak tanggal 11 Maret 1966 bangsa Indonesia memasuki babak sejarah baru yaitu Orde Baru. Upaya yang dilakukan pemerintah Orde Baru dalam membina stabilitas nasional yang mantap meliputi: upaya menjamin stabilitas politik dan menjamin stabilitas ekonomi. Bagi bangsa Indonesia. Supersemar memiliki arti penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia karena :

  • Menjadi tonggak lahirnya Orde Baru.
  • Dengan Supersemar, Letjen Soeharto mengambil beberapa tindakan untuk menjamin kestabilan jalannya pemerintahan dan revolusi Indonesia.
  • Lahirnya Supersemar menjadi awal penataan kehidupan sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

Baca juga Latar Belakang Orde Baru Diawali Terbitnya Surat Perintah 11 Maret 1966

Referensi : MODUL PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA MASA PANDEMI COVID-19 UNTUK JENJANG SMP/MTs Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas VIII Semester Gasal. Direktorat Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.