Home » PJJ IPS KELAS 9 » Perundingan Linggajati 25 Maret 1947 di Daerah Pegunungan Cirebon
Perundingan Linggajati 25 Maret 1947 di Daerah Pegunungan Cirebon

Perundingan Linggajati 25 Maret 1947 di Daerah Pegunungan Cirebon

Perundingan Linggajati 25 Maret 1947 di Daerah Pegunungan Cirebon, Perundingan ini berlangsung pada tanggal 10 – 15 November 1946, dan keputusannya ditandatangani pada tanggal 25 Maret 1947 di Istana Risjswijk (Istana Merdeka).

Dengan perantaraan diplomat Inggris, yaitu Lord Killearn, diadakan pertemuan di Istana Negara dan Pegangsaan Timur 56 antara Indonesia yang diwakili oleh Sutan Sjahrir dengan Belanda di bawah Prof. Schermerhorn. Selanjutnya, perundingan dilanjutkan di Linggajati (daerah pegunungan di Cirebon).

Perundingan Linggajati 25 Maret 1947 ini mencapai persetujuan antara lain : 1). Belanda mengakui secara de facto RI yang terdiri atas Jawa, Madura, dan Sumatra 2). Akan dibentuk Negara federal yang dinamakan Republik Indonesia Serikat (RI menjadi salah satu negara bagiannya) dan 3). dibentuk Uni IndonesiaBelanda dengan Ratu Belanda sebagai kepala uni.

Namun akhirnya Belanda melanggar Perundingan Linggarjati. Pada tanggal 21 Juni 1947 Belanda melancarkan Agresi Militer I terhadap Indonesia. Tindakan Belanda mendapat protes keras dari negara-negara di dunia. Akhirnya PBB membentuk Komisi Tiga Negara (KTN), anggotannya Belgia, Australia, dan Amerika Serikat.

Agresi Militer I (21 Juli 1947)

Kurang lebih empat bulan setelah Perundingan Linggarjati disepakati, ternyata Belanda melakukan aksi secara sepihak. Belanda mengadakan serangan serentak pada tanggal 21 Juli 1947 terhadap kota-kota besar wilayah RI di Jawa dan Sumatera. Dalam Agresi Belanda I yang menjadi tujuan adalah :

  1. Tujuan politik, yaitu mengepung ibu kota RI dan menghapuskan kedaulatan RI.
  2. Tujuan ekonomi, yaitu merebut pusat-pusat penghasil makanan dan bahan ekspor.
  3. Tujuan militer, yaitu menghancurkan TNI.

Dalam Agresi I ini Belanda berhasil menguasai Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah Sebelah Utara, sebagian Jawa Timur, Madura, dan sebagian Sumatra Timur. Di daerah-daerah tersebut, Belanda mulai mendirikan negara-negara bagian/boneka.

Baca juga Perjuangan Kemerdekaan Melalui Perundingan Roem Royen

Untuk menghadapi Agresi Militer Belanda I, pasukan TNI melancarkan taktik gerilya. Dengan taktik gerilya, ruang gerak pasukan Belanda berhasil dibatasi. Gerakan pasukan Belanda hanya berada di kotakota besar dan jalan-jalan raya, sedangkan di luar kota kekuasaan berada di tangan pasukan TNI.

Perundingan Linggajati berlangsung pada tanggal 10 – 15 November 1946 (ilustrasi foto/Wikipedia)
Referensi : MODUL PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA MASA PANDEMI COVID-19 UNTUK JENJANG SMP/MTs Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas VIII Semester Gasal. Direktorat Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top