5 Kerajaan Islam di Indonesia dan Sejarah singkatnya, Tumbuh kembangkannya Islam ditandai dengan berkembangnya kerajaran-kerajan islam di seluruh wilayah Indonesia. 5 Kerajaan Islam diantaranya, sebagai berikut.
Kerajaan Cirebon
Didirikan oleh Fatahillah / Faletehan. Dalam waktu singkat Cirebon berkembang menjadi kerajaan besar. Karena lebih menekuni agama, maka Fatahilah menyerahkan tahta kepada cucunya Panembahan Ratu.
Fatahilah wafat tahun 1570 dan dimakamkan di desa Gunung Jati, sehingga sering dikenal Sunan Gunung Jati. Akhirnya Cirebon pecah menjadi dua yaitu Kerajaan Kasepuhan dan Kanoman.
Kerajaan Banten
Didirikan oleh Sultan Hasanuddin, putra Fatahilah. Sultan Hasanuddin wafat tahun 1570 dan digantikan oleh putranya bernama Sultan Yusuf.Sultan Yusuf berhasil menaklukkan Pajajaran tahun 1579.
Sultan Yusuf wafat tahun 1580 dan digantikan oleh Maulan Muhammad. Pada saat mengadakan serangan ke Palembang M. Muhammad gugur dan digantikan oleh Abdul Mufakir.
Pada masa Abdul Mufakir inilah Belanda untuk pertama kalinya mendarat di Banten tahun 1596. Dalam perkembangan selanjutnya kerajaan Banten mencapai kejayaannya pada masa Sultan Ageng Tirtayasa.
Faktor-faktor yang mendorong Banten berkembang sebagai pusat perdagangan : 1) Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis 2) Letaknya yang strategis ( di tepi selat Sunda / teluk Banten dan mamiliki pelabuhan yang terlindungi oleh Pulau Panjang ) 3) Lada adalah bahan eksport terpenting Banten.
Kerajaan Makasar
Pada abad ke-16 di Sulawesi Selatan berdiri dua kerajaan yaitu Gowa dan Tallo. Kedua kerajaan bersatu menjadi nama Makasar.
Raja pertamanya bernama Sultan Alaudin, dan beribukota di Samboapu. Makasar tumbuh menjadi Bandar yang sangat ramai karena letaknya di jalur pelayaran Maluku dan Malaka.
Setelah Sultan Alaudin wafat maka digantikan oleh putranya yang bernama Sultan Muhammad Said (1639 – 1653). Kemudian Makasar mencapai puncak kejayaan pada masa Sultan Hasanuddin (1653 – 1669).
Kerajaan Ternate
Letaknya di Maluku Utara / Sampalu dan berdiri pada abad ke-13. Pada masa ini Islam mulai berkembang, ini terbukti dari Raja Zainal Abidin sendiri yang belajar Agama islam sampai ke Jawa.
Cengkih dan pala banyak dihasilkan di Maluku maka tumbuhlah persekutuan dagang seperti :
1) Uli Lima / persekutuan lima yang terdiri dari 5 pulau kecil : Obi, Bacan, Seram, Ambon dan Ternate sebagai ketuanya. 2) Uli Siwa / persekutuan sembilan yang terdiri dari 9 pulau : Mkian, Halmahera, Mare, Roti dan pulau kecil lainnya dengan Tidore sebagai ketuanya.
Pada masa pemerintahan Sultan Baabulah Ternate mencapai puncak kejayaanya, tahun 1570 – 1583. Karena Belanda mengadakan monopoli perdagangan dan ditambah terbunuhnya ayah Baabulah yang bernama Sultan Hairun maka Portugis diusir dari Ternate. Bahkan Ternate berhasil memprluas kekuasaanya sampai ke Filipina.
Baca juga Sejarah Kerajaan-Kerajaan Bercorak Islam di Indonesia
Kerajaan Tidore
Terletak disebelah selatan Ternate, Yaitu di Tidore. Pada tahun 1512 Portugis bersahabat dengan Ternate dan Tahun 1522 Spanyol bersahabat dengan Tidore, sehingga keduanya terjadi permusuhan.
Namun untunglah perselisihan tersebut dapat diatasi dengan bersatunya Ternate dan Tidore. Tidore mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Nuku.
VIDIO PEMBELAJARAN