Unsur-Unsur Komunikasi berdasarkan definisi dan model komunikasi, Gintings (2008: 120-122) menegaskan ada sejumlah unsur komunikasi berdasarkan definisi dan model komunikasi. Unsur-unsur yang dimaksud adalah sebagai berikut.
a. Pengirim atau Komunikator
Dalam konteks belajar mengajar guru dan siswa berperan sebagai komunikator sehingga terjadi komunikasi dua arah. Ketika guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, guru berperan sebagai komunikator dan siswa berperan sebagai komunikan.
Sebaliknya, ketika siswa bertanya atau menyampaikan jawaban pertanyaan kepada guru, siswa berperan sebagai komunikator dan guru berperan sebagai komunikan.
Dilihat dari segi kompetensi komunikasi, keberhasilan komunikasi di antaranya ditentukan oleh dua faktor, yaitu kemampuan komunikator dalam mengemas pesan yang disampaikannya dan kemampuan komunikan dalam menginterpretasikan pesan yang diterimanya.
b. Penyandian atau encoding
Penyandian atau encoding adalah proses yang dilakukan oleh komunikator untuk mengemas maksud atau pesan yang ada dalam benak dan hatinya menjadi simbol-simbol, suara, tulisan, gerak tubuh, dan bentuk lainnya untuk dapat dikirimkan kepada komunikan.
Dalam proses pembelajaran guru harus mengemas materi pembelajaran yang akan disampaikannya kepada siswa ke dalam bentuk tulisan, ucapan, atau gerakan.
c. Pesan atau Message
Pesan atau message adalah maksud atau informasi yang akan disampaikan oleh komunikator melalui simbol-simbol. Dapat pula dikatakan bahwa pesan adalah sesuatu atau makna yang terkandung dalam simbol-simbol.
Pesan dapat berbentuk verbal, yaitu ucapan dan tulisan atau berbentuk nonverbal, yaitu berupa gerak tubuh atau ekspresi wajah. Dalam proses pembelajaran yang dimaksud dengan pesan adalah materi pelajaran.
d. Saluran dan Media
Saluran adalah tempat pesan dalam bentuk simbol-simbol dilewatkan dari komunikator ke komunikan. Bagi manusia saluran komunikasi di antaranya pancaindera berupa pendengaran, penglihatan, penciuman, rabaan, dan rasa. Oleh sebab itu, manusia dapat mengirimkan pesan secara tertulis melalui surat, papan tulis, buku, faximile, dan lain-lain.
Pesan dalam bentuk suara dapat disampaikan secara langsung atau melalui pengeras suara, cassete recorder, CD player, radio dan lain-lain. Pesan dalam bentuk audio visual dapat disampaikan antara lain lewat film projector dan TV. Semua media ini dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
e. Penyadian Ulang atau Decoding
Penyandian ulang atau decoding adalah proses yang dilakukan oleh komunikan untuk menginterpretasikan simbol-simbol yang diterimanya menjadi makna. Pemahaman penerima terhadap pesan yang diterimanya merupakan hasil komunikasi. Pemahaman siswa tentang penjelasan guru atau sebaliknya interpretasi guru terhadap jawaban siswa adalah proses penyandian ulang atau decoding.
f. Penerima atau Komunikan
Penerima atau komunikan adalah penerima pesan atau individu atau kelompok yang menjadi sasaran komunikasi. Ketika guru memberikan penjelasan kepada siswa, siswa berperan sebagai komunikan. Sebaliknya, ketika siswa menyampaikan jawaban atas pertanyaan atau usulan kepada guru, gurulah yang berperan sebagai komunikan.
g. Umpan Balik atau Feedback
Umpan Balik atau Feedback adalah informasi yang kembali dari komunikan ke komunikator sebagai respon terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator.
Dari umpan balik ini komunikator dapat mengetahui pemahaman dan reaksi komunikan terhadap pesan yang dikirimnya. Dengan adanya umpan balik ini akan terbentuk arus komunikasi dua arah.
Unsur-Unsur Komunikasi berdasarkan definisi dan model komunikasi, dalam konteks pendidikan, umpan balik ini sangat penting artinya bagi keberhasilan proses pembelajaran. Dengan adanya umpan balik dari siswa, guru akan mengetahui apakah materi yang disampaikan telah dipahami siswa dan apa kesulitan siwa dalam memahami pesan yang diampaikan, jika ada selanjutnya guru dapat menentukan tindakan remedial apa yang perlu dilakukannya.
Baca juga Beberapa Fungsi Komunikasi Menurut Para Ahli
Sebaliknya, umpan balik dari guru misalnya dalam bentuk nilai atas hasil kerja siswa akan mengingatkan kepada siswa sampai sejauh mana penguasaannya terhadap materi yang sedang dipelajari. Berdasarkan umpan balik tersebut, siswa dapat memutuskan tindakan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil belajarnya jika kurang memuaskan.
Leave a Reply