Takjil berbuka puasa ramadhan. Menu takjil buka puasa bisa beragam tergantung dari daerah, budaya, dan selera masing-masing. Beberapa contoh menu takjil yang umumnya ditemukan di Indonesia antara lain:
- Kolak: makanan yang terbuat dari pisang, ubi, kolang-kaling, ketan atau sagu dengan kuah santan dan gula merah.
- Es buah: campuran buah-buahan segar seperti alpukat, nangka, melon, dan semangka dengan sirup atau susu kental manis.
- Bubur kacang hijau: makanan yang terbuat dari kacang hijau yang direbus dengan gula dan santan.
- Kurma: buah yang kaya akan kandungan gizi dan serat yang biasanya dimakan sebagai penutup berbuka puasa.
- Es cincau: minuman yang terbuat dari agar-agar hitam dan gula cair.
- Es kolak: campuran es batu dengan pisang, ubi, kolang-kaling, ketan atau sagu dengan kuah santan dan gula merah.
- Es cendol: minuman segar yang terdiri dari tepung hunkwe, air gula merah, santan, dan bulir es batu.
- Dadar gulung: makanan berupa pancake yang terbuat dari tepung terigu, telur, gula, dan santan yang diisi dengan kelapa parut dan gula merah.
- Tape ketan: makanan berupa ketan yang telah difermentasi dengan ragi dan memiliki rasa manis serta sedikit asam.
- Es doger: minuman yang terdiri dari kelapa muda, tape ketan hitam, cincau, dan kolang-kaling dengan kuah santan, gula merah, dan sirup.
Namun, perlu diingat bahwa takjil sebaiknya dikonsumsi dengan secukupnya dan tidak berlebihan, karena tujuan berpuasa adalah untuk menahan diri dari hawa nafsu dan mengendalikan diri.
A. Kapan sebaiknya makan buka puasa ramadhan?
Makan buka puasa Ramadhan sebaiknya dilakukan saat waktu berbuka telah tiba, yaitu ketika matahari telah terbenam. Menurut tradisi Islam, sebaiknya kita segera membatalkan puasa setelah adzan Maghrib berkumandang. Hal ini sesuai dengan hadis dari Abu Hurairah yang menyatakan bahwa Rasulullah bersabda, “Umatku senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka tidak lalai dalam membatalkan puasa saat berbuka.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Selain itu, disunahkan untuk mempercepat waktu berbuka puasa dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang mudah dicerna, seperti buah kurma dan air putih. Setelah itu, kita dapat melanjutkan makan dengan hidangan utama dan takjil yang telah disiapkan. Penting juga untuk mengendalikan diri agar tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan dan minuman pada saat berbuka, karena hal ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan kesehatan yang lain.
Baca juga APA YANG TERJADI JIKA MEMBATALKAN PUASA?
B. Makanan dan minuman yang tidak baik di konsumsi saat buka puasa?
Sebaiknya saat berbuka puasa, kita memilih makanan dan minuman yang sehat dan bergizi untuk tubuh. Namun, ada beberapa jenis makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari atau dikonsumsi dengan kadar yang moderat agar tidak menimbulkan masalah kesehatan, antara lain:
- Makanan dan minuman yang mengandung banyak gula, seperti minuman bersoda, sirup, dan kue-kue manis. Konsumsi gula yang berlebihan dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat dan menimbulkan risiko diabetes dan obesitas.
- Makanan dan minuman yang mengandung banyak garam, seperti kerupuk, mie instan, dan makanan siap saji. Garam yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan memperburuk kondisi penyakit jantung.
- Makanan dan minuman yang mengandung banyak lemak jenuh dan trans, seperti gorengan, daging berlemak, dan makanan cepat saji. Lemak jenuh dan trans dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan kolesterol tinggi.
- Minuman berkafein seperti kopi, teh, dan minuman energi sebaiknya dikonsumsi dengan kadar yang moderat karena dapat mempengaruhi tidur dan mengganggu keseimbangan cairan dalam tubuh.
Sebaiknya, pilihlah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, serat, dan vitamin seperti nasi merah, sayuran, buah-buahan, ikan, dan kacang-kacangan untuk menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan stamina saat berpuasa. Selain itu, pastikan juga untuk mengonsumsi air putih yang cukup untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.