2. Peningkatan Infrastruktur
Belanda membangun berbagai infrastruktur seperti jalan, rel kereta api, dan pelabuhan untuk mendukung eksploitasi sumber daya alam.
3. Munculnya Kesadaran Nasionalisme
Ketidakpuasan terhadap pemerintahan kolonial memicu gerakan perlawanan dan munculnya kesadaran nasionalisme yang akhirnya mendorong perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Kesimpulan
Setelah kebangkrutan VOC, kolonialisme Belanda di Nusantara berubah dari sistem monopoli dagang menjadi pemerintahan kolonial yang lebih terstruktur. Pemerintahan Hindia Belanda lebih fokus pada eksploitasi sumber daya alam dan tenaga kerja dengan sistem administrasi yang lebih rapi. Namun, kebijakan-kebijakan kolonial yang menekan rakyat justru memicu perlawanan dan kesadaran nasionalisme yang berkembang hingga abad ke-20.
Baca juga: Indonesia Sejarah Masa Penjajahan Belanda
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa yang menyebabkan kebangkrutan VOC? VOC bangkrut karena korupsi, utang yang besar, persaingan dagang dengan negara lain, dan perlawanan dari rakyat Nusantara.
2. Bagaimana sistem pemerintahan berubah setelah VOC bubar? Setelah VOC bubar, wilayahnya diambil alih oleh pemerintah Belanda dan diubah menjadi Hindia Belanda dengan sistem pemerintahan kolonial yang lebih tersentralisasi.
3. Apa kebijakan utama yang diterapkan di Hindia Belanda? Beberapa kebijakan utama termasuk sistem tanam paksa, pemisahan kekuasaan antara gubernur jenderal dan residen, serta ekspansi wilayah kolonial.
4. Bagaimana dampak perubahan sistem pemerintahan terhadap rakyat Nusantara? Perubahan ini menyebabkan eksploitasi yang lebih sistematis, pembangunan infrastruktur, dan munculnya kesadaran nasionalisme akibat ketidakpuasan terhadap pemerintah kolonial.
5. Apa hubungan antara sistem tanam paksa dengan kebijakan kolonial Belanda? Sistem tanam paksa diperkenalkan untuk mengisi kas Belanda dengan memaksa petani menanam komoditas ekspor, yang mengakibatkan penderitaan rakyat dan penurunan kesejahteraan di Nusantara.