Selain konsep budaya lokal, dikenal pula istilah kebudayaan nasional
Selain konsep budaya lokal, dikenal pula istilah kebudayaan nasional. Kebudayaan nasional bermakna sebagai sebutan untuk mengidentifikasi kebudayaan yang menjadi milik seluruh masyarakat suatu negara, jadi lebih bernuansa homogen.
Misalnya di Indonesia, bila kebudayaan itu dimaknai bahasa, maka yang menjadi bahasa nasional adalah bahasa Indonesia, namun untuk yang lainnya belum ada, seperti tarian, tidak ada tarian nasional Indonesia, yang ada adalah keberagaman tarian daerah.
Kebudayaan nasional Indonesia, bila dimaknai seperti pengertian di atas, jelas sulit ditemukan. Kebudayaan nasional Indonesia adalah berbagai ragam kebudayaan lokal yang ada di daerah, yang dimiliki, dilaksanakan dan dilestarikan oleh suku bangsa yang ada di Indonesia.
Kebudayaan Asing
Selain konsep-konsep tersebut, dikenal pula konsep budaya asing. Konsep budaya asing berbeda dengan konsep golongan terasing ataupun konsep masyarakat terasing. Konsep budaya asing adalah sebutan kebudayaan lebih bersifat eksternal, dari luar negara Indonesia, sedangkan ketiga konsep di atas lebih bersifat internal, sebutan untuk kebudayaan masyarakat Indonesia yang memiliki karakter tertutup, sulit berkembang, dan unik.
Selain konsep budaya lokal, konsep budaya asing bermakna sebagai sebutan untuk kebudayaan yang dimiliki dan dipraktekkan oleh masyarakat yang tinggalnya tidak di wilayah negara Republik Indonesia, tetapi di negara lain.
Jadi konsep ini mengarah pada kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat negara lain, contoh perayaan Hallowen, tarian salsa dan goyang samba dari Brazil, tari perut dari Turki, dan sebagainya.
Kebudayaan asing adalah kebudayaan dan kebiasan masyarakat yang berasal bukan dari kebiasaan dan kebudayaan masyarakat Indonesia. Pada saat ini, kebudayaan asing tersebut banyak dan dengan mudah ditemukan dilakukan oleh masyarakat Indonesia, sebagai akibat dari interaksi antara masyarakat Indonesia dengan masyarakat dari negara lain.
Kebudayaan menurut Dawam Rahardjo (2007)
Menurut Dawam Rahardjo (2007), dalam pengertian awam atau dalam pengertian popular, pertama-tama kebudayaan dipahami sebagai kata benda atau bahkan benda itu sendiri. Hanya saja bukan benda yang tak bernilai, melainkan benda yang bernilai keindahan.
Karena itulah maka kebudayaan sering dianggap sama dengan suatu barang seni, misalnya patung, musik, tari-tarian, lukisan atau pertunjukan teater. Paling tidak itu adalah persepsi di masa lalu, karena lambannya perubahan, sehingga kestatisan itu mempengaruhi persepsi manusia.
Kini, kebudayaan berada dalam situasi yang berubah, bahkan berubah sangat cepat. Sehingga karenanya, pengertian orang tentang kebudayaan berubah, yang semula statis menjadi dinamis.
Kebudayaan juga dipahami sebagai kata kerja, sebagai kegiatan manusia yang aktif, sebagai manifestasi kehendak manusia yang selalu mengambil prakarsa. Pengertian ketiga adalah pemahaman kebudayaan sebagai suatu strategi, yaitu suatu proses perjalanan hidup manusia dari satu tahap ke tahap yang lain menuju ke masa depan.
Kebudayaan sebagai proses
Dengan demikian maka kebudayaan adalah suatu proses yang berdasarkan suatu rencana, karena manusia adalah makhluk perencana masa depan, sementara makhluk lain tidak pernah mempunyai rencana. Dalam pengertian ini kebudayaan mengandung tahap-tahap yang mencerminkan perkembangn kemanusiaan.
Baca juga Multikulturalisme sebagai sebuah terminologi
Kebudayaan pada dasarnya dipahami sebagai menifestasi kehidupan setiap orang dan setiap kelompok orang-orang yang bersifat rohaniah atau spiritual dan estetis yang menciptakan bidang-bidang kegiatan khusus yang bersifat mental seperti agama, filsafat, ilmu pengetahuan dan kesenian.
Pengertian ini membedakan diri dari peradaban yang menciptakan bidang-bidang kegiatan yang bersifat material, seperti ekonomi, teknologi, politik dan kemasyarakatan. Namun peradaban juga dianggap sebagai kumpulan kebudayaan-kebudayaan, sedangkan kebudayaan mencakup semua bidang kehidupan, baik material maupun spriritual, sehingga keduanya sering sulit dibedakan.