Sebastian del Cano (atau Elcano), seorang pelaut Spanyol yang terkenal dalam sejarah eksplorasi dunia, adalah tokoh penting yang berperan dalam ekspedisi pertama mengelilingi dunia. Pada tahun 1522, ia berhasil membawa kapal Victoria kembali ke Spanyol setelah ekspedisi panjang dan berbahaya. Salah satu momen penting dalam perjalanan itu adalah keberhasilannya berlabuh di Tidore, sebuah pulau penting di Maluku yang kaya akan rempah-rempah. Artikel ini akan membahas peran Sebastian del Cano dalam ekspedisi ini dan bagaimana ia berhasil mencapai Tidore.
Latar Belakang Ekspedisi Magellan
Ekspedisi yang membawa Sebastian del Cano ke Tidore awalnya dipimpin oleh Ferdinand Magellan, seorang pelaut Portugis yang berlayar atas nama Spanyol. Tujuan utama ekspedisi ini adalah menemukan jalur barat menuju Kepulauan Rempah-Rempah (Maluku), yang saat itu merupakan sumber cengkeh, pala, dan fuli yang sangat berharga di pasar Eropa.
Ekspedisi Magellan dimulai pada tahun 1519 dengan lima kapal: Trinidad, San Antonio, Concepción, Santiago, dan Victoria. Perjalanan ini penuh dengan tantangan, termasuk pemberontakan di kapal, kondisi cuaca ekstrem, dan kurangnya persediaan makanan. Pada tahun 1521, Magellan tewas dalam pertempuran di Pulau Mactan, Filipina, sehingga tanggung jawab ekspedisi jatuh kepada para kapten yang tersisa, termasuk Sebastian del Cano.
Perjalanan ke Tidore
Setelah kematian Magellan, ekspedisi ini berlanjut di bawah kepemimpinan Juan Sebastián Elcano. Salah satu tujuan utama mereka adalah mencapai Maluku, khususnya Tidore, yang saat itu merupakan salah satu pusat perdagangan rempah-rempah terbesar di Asia Tenggara.
1. Navigasi ke Maluku Ekspedisi menghadapi banyak kesulitan dalam perjalanan menuju Maluku. Setelah berlayar melewati berbagai pulau di Nusantara, mereka akhirnya mencapai Tidore pada akhir tahun 1521. Pelabuhan Tidore, yang strategis dan kaya akan cengkeh, menjadi tujuan utama karena perannya dalam jaringan perdagangan internasional.
2. Sambutan di Tidore Ketika ekspedisi tiba di Tidore, mereka disambut oleh Sultan Tidore, yang melihat kedatangan orang Spanyol sebagai peluang untuk menjalin aliansi melawan Portugis. Saat itu, Portugis sudah memiliki pengaruh kuat di Ternate, pulau tetangga Tidore, sehingga Sultan Tidore mencari sekutu baru untuk menyeimbangkan kekuatan di kawasan tersebut.
3. Perdagangan Rempah-Rempah Di Tidore, Sebastian del Cano dan krunya berhasil mendapatkan pasokan rempah-rempah, termasuk cengkeh, yang sangat mereka butuhkan untuk melanjutkan perjalanan. Transaksi ini menjadi salah satu momen penting dalam ekspedisi mereka, karena rempah-rempah ini nantinya menjadi bukti keberhasilan mereka saat kembali ke Spanyol.
Tantangan dalam Perjalanan Pulang
Setelah berlabuh di Tidore dan mengisi kapal dengan rempah-rempah, ekspedisi menghadapi tantangan besar dalam perjalanan kembali ke Spanyol. Armada mereka telah berkurang menjadi satu kapal, Victoria, karena kapal lainnya rusak atau ditinggalkan di perjalanan.
1. Melintasi Samudra Hindia Sebastian del Cano memimpin kapal Victoria melintasi Samudra Hindia, menghadapi badai dan kekurangan persediaan makanan. Keberhasilan mereka melewati rintangan ini menunjukkan keahlian navigasi dan ketahanan fisik serta mental kru kapal.
2. Berlayar di Sekitar Afrika Setelah mencapai Tanjung Harapan, mereka melanjutkan perjalanan di sepanjang pantai barat Afrika menuju Eropa. Perjalanan ini sangat berbahaya karena ancaman serangan oleh kapal-kapal Portugis, yang menganggap jalur laut ke Maluku sebagai wilayah eksklusif mereka berdasarkan Perjanjian Tordesillas.
Kembali ke Spanyol
Pada 6 September 1522, kapal Victoria akhirnya tiba di Spanyol, menjadikannya kapal pertama yang berhasil mengelilingi dunia. Dari sekitar 270 awak yang berangkat bersama Magellan pada tahun 1519, hanya 18 orang yang berhasil kembali, termasuk Sebastian del Cano. Ia disambut sebagai pahlawan dan dianugerahi penghargaan oleh Raja Charles I, termasuk lambang keluarga dengan tulisan “Primus Circumdedisti Me” (“Engkau yang pertama mengelilingiku”) sebagai penghormatan atas keberhasilannya.
Dampak Berlabuh di Tidore
Kedatangan ekspedisi di Tidore memiliki dampak besar dalam sejarah perdagangan dan eksplorasi:
- Awal Persaingan Portugis dan Spanyol di Maluku Berlabuhnya Sebastian del Cano di Tidore menandai dimulainya persaingan langsung antara Spanyol dan Portugis di Maluku. Kedua bangsa tersebut bersaing untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah.
- Penguatan Hubungan dengan Kerajaan Tidore Aliansi antara Spanyol dan Sultan Tidore memberikan pengaruh besar dalam dinamika politik di kawasan tersebut, meskipun aliansi ini tidak berlangsung lama.
- Bukti Keberhasilan Jalur Barat Rempah-rempah yang dibawa oleh Victoria ke Spanyol menjadi bukti bahwa jalur barat menuju Asia adalah mungkin, meskipun perjalanan itu penuh dengan risiko.
Baca juga: Mengapa Pada Masa Kolonialisme dan Imperialisme Muncul Golongan Buruh dan Majikan?
Warisan Sebastian del Cano
Sebastian del Cano dikenang sebagai salah satu pelaut terbesar dalam sejarah eksplorasi dunia. Meskipun ia tidak memulai ekspedisi, kepemimpinannya setelah kematian Magellan memastikan keberhasilan perjalanan yang epik ini. Keberhasilannya berlabuh di Tidore dan kembali ke Spanyol membawa dampak besar bagi sejarah global, membuka era baru perdagangan maritim dan interaksi antarbangsa.
Nama Sebastian del Cano sering dikaitkan dengan keberanian, kecerdikan, dan ketekunan. Warisannya tetap hidup dalam catatan sejarah eksplorasi dunia, dan ia dihormati sebagai pelaut yang berhasil menyelesaikan ekspedisi pertama mengelilingi dunia.
Baca juga: Pengertian Kolonialisme dan Imperialisme
Kesimpulan
Keberhasilan Sebastian del Cano berlabuh di Tidore pada tahun 1521 adalah bagian penting dari perjalanan luar biasa yang pertama kali mengelilingi dunia. Perannya dalam memimpin ekspedisi setelah kematian Magellan menunjukkan kemampuan dan keberanian yang luar biasa. Selain itu, momen bersejarah ini membuka babak baru dalam perdagangan rempah-rempah dan hubungan internasional di kawasan Asia Tenggara. Warisan del Cano tetap menjadi bagian integral dari sejarah eksplorasi global.