2. Macam-macam Simbiosis
Rangkuman interaksi makhluk hidup dengan lingkungan. Simbiosis adalah interaksi yang terjadi antara dua jenis organisme yang berbeda yang saling bergantung satu sama lain. Ada beberapa jenis simbiosis, di antaranya:
- Mutualisme: interaksi di mana kedua organisme saling menguntungkan. Contoh: kaitan antara bunga dan lebah.
- Komensalisme: interaksi di mana satu organisme menguntungkan sementara organisme lain tidak terpengaruh. Contoh: kaitan antara ikan remora dan ikan hiu.
- Parasitisme: interaksi di mana satu organisme (parasit) mengambil nutrisi dari organisme lain (host) tanpa membunuhnya. Contoh: kaitan antara cacing dan manusia.
- Simbiosis mutualisme-parasitisme: interaksi di mana kedua organisme menguntungkan dalam jangka pendek dan salah satu organisme merugikan dalam jangka panjang. Contoh: kaitan antara ikan cleaner dan ikan hiu.
- Simbiosis mutualisme-komensalisme : interaksi di mana satu organisme memberikan manfaat dan organisme lain tidak terpengaruh secara negatif maupun positif. Contoh : kaitan antara tumbuhan dan bintik-bintik cahaya yang tumbuh di atasnya.
Semua jenis simbiosis ini memainkan peran penting dalam ekosistem dan membantu menentukan struktur dan fungsi ekosistem.
D. Pola Interaksi Manusia mempengaruhi ekosistem
Pola interaksi manusia yang mempengaruhi ekosistem meliputi berbagai aktivitas manusia yang mengubah lingkungan alam seperti perkebunan, pertambangan, pemukiman, dan pembangunan infrastruktur.
Aktivitas ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, perubahan komposisi spesies, dan kerusakan ekosistem. Beberapa contohnya adalah deforestasi, pembuangan limbah, perubahan iklim, dan pembuangan polutan.
Aktivitas eksploitasi sumber daya alam seperti perburuan liar, perikanan yang berlebihan, dan eksploitasi minyak, gas, dan mineral juga dapat mempengaruhi ekosistem. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, diperlukan konservasi dan pengelolaan ekosistem yang bertanggung jawab.
1. Kerusakan ekosistem
Kerusakan ekosistem dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan iklim, penebangan hutan, pembuangan limbah, dan perusakan habitat. Hal ini dapat menyebabkan kerugian bagi berbagai jenis organisme dan mengurangi keseimbangan alam serta daya dukung lingkungan untuk keberlangsungan hidup manusia.
2. Kerusakan Lingkungan
Kerusakan lingkungan dapat diakibatkan oleh berbagai aktivitas manusia, seperti penebangan hutan, perusakan habitat, pembuangan limbah, pembuangan bahan kimia, dan perubahan iklim.
Hal ini dapat menyebabkan kerugian bagi ekosistem dan organisme yang ada di dalamnya, serta menurunkan kualitas lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Kerusakan lingkungan juga dapat menyebabkan kerugian ekonomi, seperti kerugian produktivitas pertanian dan perikanan, kerugian pariwisata, dan kerugian kesehatan.
Beberapa upaya untuk mengatasi kerusakan lingkungan meliputi pengembangan teknologi ramah lingkungan, perlindungan habitat, dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Baca juga Kondisi Penduduk Indonesia dipengaruhi beberapa faktor
3. Perubahan Komposisi Spesies
Perubahan komposisi spesies adalah perubahan dalam jumlah dan jenis organisme yang hidup dalam suatu ekosistem atau komunitas. Ini dapat terjadi secara alami atau akibat aktivitas manusia, seperti deforestasi, perubahan iklim, atau polusi.
Perubahan komposisi spesies dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem dan kualitas lingkungan hidup, serta memiliki dampak negatif pada organisme yang terkena dampak dan manusia yang tergantung pada ekosistem tersebut.