Puncak Lebaran Haji Di Makkah. Puncak Lebaran Haji di Makkah adalah saat pelaksanaan Hari Raya Idul Adha, yang juga dikenal sebagai Hari Tasyriq. Pada hari tersebut, jamaah haji yang berada di Makkah akan melaksanakan rangkaian ibadah yang meliputi penyembelihan hewan kurban, thawaf, sa’i, dan aktivitas ibadah lainnya.
Tanggal puncak Lebaran Haji di Makkah dapat bervariasi setiap tahunnya, tergantung pada penentuan waktu pelaksanaan ibadah haji dan pengumuman resmi dari otoritas Saudi Arabia. Oleh karena itu, untuk mengetahui tanggal pasti puncak Lebaran Haji di Makkah pada tahun tertentu, disarankan untuk mengikuti pengumuman resmi dari pemerintah Saudi Arabia atau lembaga yang berwenang dalam menetapkan jadwal perayaan tersebut.
A. Kegiatan jamaah haji saat hari Tasyriq di mekkah
Selama Hari Tasyriq di Makkah, jamaah haji akan melaksanakan beberapa kegiatan ibadah. Berikut adalah beberapa kegiatan yang biasanya dilakukan oleh jamaah haji selama Hari Tasyriq:
- Penyembelihan Hewan Kurban: Salah satu kegiatan penting selama Hari Tasyriq adalah penyembelihan hewan kurban. Jamaah haji akan menyembelih hewan kurban sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam ajaran Islam. Daging dari hewan kurban tersebut kemudian akan dibagikan kepada mereka yang membutuhkan.
- Thawaf: Jamaah haji akan melakukan thawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah tujuh kali dalam arah searah jarum jam. Thawaf ini merupakan bagian penting dari ibadah haji dan dapat dilakukan pada Hari Tasyriq.
- Sa’i: Sa’i adalah kegiatan berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah di Masjidil Haram. Hal ini mengingatkan pada tindakan Hajar (istri Nabi Ibrahim) yang mencari air untuk anaknya Ismail. Sa’i biasanya dilakukan setelah thawaf.
- Mengumpulkan Kerikil untuk Melontar Jumrah: Jamaah haji juga akan mengumpulkan kerikil di Mina untuk digunakan dalam aktivitas melontar Jumrah. Melontar Jumrah adalah ritual pelemparan kerikil pada tiga tiang yang melambangkan tindakan menolak godaan setan oleh Nabi Ibrahim. Melontar Jumrah biasanya dilakukan pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Selain kegiatan ibadah tersebut, jamaah haji juga akan menghabiskan waktu dengan berdoa, memperbanyak ibadah, dan merayakan Hari Raya Idul Adha bersama umat Muslim dari seluruh dunia. Perayaan ini juga menjadi momen untuk mempererat ikatan keagamaan dan sosial antara jamaah haji yang hadir.
B. Persiapan Menjelang lebaran Idul Adha
Berikut adalah beberapa persiapan yang dapat dilakukan menjelang Lebaran Idul Adha:
- Memperbarui pengetahuan tentang Idul Adha: Lebaran Idul Adha memiliki makna dan tradisi yang khas. Mempelajari lebih lanjut tentang perayaan ini akan membantu Anda memahami dan menghargai maknanya dengan lebih baik.
- Membeli hewan kurban: Jika Anda berencana untuk menyembelih hewan kurban, penting untuk memilih hewan yang sehat dan sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan dalam agama Islam. Pastikan Anda membeli hewan kurban dari tempat yang tepercaya dan sesuai dengan kebutuhan Anda.
- Menyusun daftar penerima daging kurban: Sebelum Lebaran Idul Adha, buatlah daftar penerima daging kurban yang membutuhkan, seperti keluarga, tetangga, atau mereka yang kurang mampu. Hal ini akan membantu dalam membagikan daging kurban dengan lebih terorganisir.
- Menyiapkan perlengkapan salat: Pastikan Anda memiliki perlengkapan salat yang lengkap, termasuk sajadah, mukena, dan perlengkapan lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan salat Idul Adha di masjid atau tempat ibadah.
- Menyusun menu makanan khas: Lebaran Idul Adha juga merupakan momen untuk berkumpul bersama keluarga dan kerabat. Anda dapat menyusun menu makanan khas yang biasanya disajikan pada perayaan ini, seperti hidangan daging kurban yang dimasak dengan berbagai resep tradisional.
- Menyiapkan kue-kue Lebaran: Seperti pada Lebaran Idul Fitri, kue-kue Lebaran juga merupakan hidangan yang umum disajikan pada Lebaran Idul Adha. Anda dapat mempersiapkan kue-kue kering atau kue-kue tradisional lainnya untuk menyambut tamu dan merayakan momen ini.
- Membantu orang yang membutuhkan: Lebaran Idul Adha juga merupakan waktu yang baik untuk berbagi dengan mereka yang membutuhkan. Anda dapat mempersiapkan sumbangan atau membantu orang lain dengan cara lain, seperti memberikan makanan atau membantu dalam kegiatan sosial.
Selain itu, pastikan juga untuk mematuhi protokol kesehatan yang berlaku terkait dengan pandemi COVID-19, termasuk menjaga jarak sosial, menggunakan masker, dan mencuci tangan secara teratur. Semoga Anda memiliki persiapan yang baik dan merayakan Lebaran Idul Adha dengan penuh sukacita dan keberkahan.
Baca juga SYARAT MAMPU DALAM IBADAH HAJI
C. Berapa hari puasa Idul Adha 2023?
Puasa Idul Adha tidak diwajibkan dalam agama Islam. Namun, terdapat amalan sunnah pada hari-hari Tasyriq yang mengikuti Idul Adha. Tasyriq dimulai pada tanggal 10, 11, dan 12 Dzulhijjah (bulan ke-12 dalam kalender Islam). Oleh karena itu, puasa pada tanggal tersebut dianggap sebagai amalan sunnah.
Dalam konteks tahun 2023, tanggal 10 Dzulhijjah jatuh pada tanggal 28 Mei 2023. Jadi, Anda dapat memilih untuk berpuasa pada tanggal 28 Mei 2023 sebagai amalan sunnah menjelang Idul Adha. Namun, penting untuk dicatat bahwa puasa pada tanggal tersebut bukan merupakan puasa wajib atau puasa Idul Adha itu sendiri.