Pertumbuhan Ekonomi Suatu Negara, Pada awal pembangunan ekonomi suatu negara, umumnya perencanaan pembangunan ekonominya berorientasi pada masalah pertumbuhan. Hal ini bertujuan untuk pembentukan modal yang memang dibutuhkan dalam pembeangunan agar proses pembangunan berjalan lebih cepat dan mencapai tujuan yang diharapkan.
Dengan demikian, terdapat perbedaan antara pembangunan ekonomi (economic development) dan pertumbuhan ekonomi (economic growth) walaupun pada keduanya terdapat kaitan yang erat.
Baca juga Permasalahan Kependudukan Dunia dan Pembangunan
Pengertian
Menurut Simon Kuznets, pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi bagi penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan atau dimungkinkan oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-penyesuaian teknologi, kelembagaan, dan ideologis terhadap berbagai tuntutan keadaan yang ada.
Dari definisi di atas berarti terdapat tiga komponen pokok dalam pertumbuhan ekonomi sebagai berikut.
- Kenaikan output secara berkesinambungan merupakan perwujudan dari pertumbuhan ekonomi, sedangkan kemampuan menyediakan berbagai jenis barang itu sendiri merupakan tanda kematangan ekonomi di suatu negara.
- Perkembangan teknologi merupakan dasar atau prakondisi bagi berlangsungnya pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan.
- Untuk mewujudkan potensi pertumbuhan yang terkandung di dalam teknologi baru, perlu diadakan serangkaian penyesuaian kelembagaan, sikap, dan ideologi. Inovasi dalam bidang teknologi harus dibarengi dengan inovasi dalam bidang sosial.
Baca juga Dampak Permasalahan Kependudukan terhadap Pembangunan
Dari definisi tersebut, terlihat jelas perbedaan antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi.
Uraian | 2004 | 2005 | 2006 |
Laju Pertumbuhan Ekonomi | |||
Menurut Penggunaan | |||
1. KonsumsiKonsumsi MasyarakatKonsumsi Pemerintah | 4,95,04,0 | 4,44,08,1 | 5,04,1 12,3 |
2. PMTB | 14,1 | 9,9 | 11,8 |
3. Ekspor Barang dan Jasa | 11,1 | 8,6 | 10,2 |
4. Impor Barang dan Jasa | 25,6 | 12,3 | 13,1 |
Menurut Lapang Usaha | |||
1. Pertanian | 2,1 | 2,5 | 2,6 |
2. Pertambangan dan Penggalian | -4,9 | 1,6 | 1,1 |
3. Industri PengolahanMigasNonmigas | 6,4-1,97,5 | 4,6-5,3 5,9 | 5,5-1,16,2 |
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih | 4,2 | 6,5 | 6,6 |
5. Bangunan | 6,9 | 7,3 | 7,4 |
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran | 5,8 | 8,6 | 8,6 |
7. Pengangkutan dan Komunikas | 14,0 | 13,0 | 12,8 |
8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan | 7,9 | 7,1 | 7,2 |
9. Jasa-jasa | 5,4 | 5,2 | 5,2 |