Kerajaan Sunda merupakan salah satu kerajaan besar yang pernah berdiri di wilayah barat Pulau Jawa. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sri Baduga Maharaja, yang lebih dikenal dengan nama Prabu Siliwangi. Di bawah kepemimpinannya, Kerajaan Sunda mengalami kemajuan pesat dalam berbagai bidang seperti pemerintahan, budaya, militer, ekonomi, hingga diplomasi. Peran Prabu Siliwangi bukan hanya menjadi simbol kekuasaan, tetapi juga sosok legendaris yang meninggalkan warisan budaya dan moral yang sangat kuat bagi masyarakat Sunda hingga kini.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang siapa Prabu Siliwangi, peran pentingnya dalam membawa Kerajaan Sunda menuju masa keemasan, dan bagaimana pengaruhnya masih terasa dalam identitas budaya masyarakat Sunda.
Siapa Prabu Siliwangi?
Prabu Siliwangi merupakan nama populer dari Sri Baduga Maharaja Ratu Aji di Pakuan Pajajaran, raja besar Kerajaan Sunda yang memerintah sekitar tahun 1482–1521 M. Ia dikenal sebagai raja yang adil, bijaksana, dan mencintai rakyatnya. Nama “Siliwangi” berasal dari kata “Silih” (pengganti) dan “Wangi” (aroma harum), yang secara simbolis berarti penerus kejayaan leluhur yang harum namanya.
Prabu Siliwangi sering kali disandingkan dengan tokoh-tokoh legendaris lainnya dalam sejarah Nusantara karena kepemimpinannya yang luar biasa dan citra spiritual yang melekat padanya.
Konteks Awal Pemerintahan Prabu Siliwangi
Sebelum masa pemerintahan Prabu Siliwangi, Kerajaan Sunda berada dalam situasi yang cukup kompleks. Munculnya kerajaan-kerajaan Islam di wilayah pesisir utara Jawa mulai mengancam posisi kerajaan Hindu-Buddha seperti Sunda dan Majapahit.
Namun, di tengah tantangan tersebut, Prabu Siliwangi muncul sebagai pemimpin yang mampu menyatukan kekuatan politik dan membangun stabilitas dalam negerinya. Ia menjadi simbol kebangkitan dan kejayaan kembali Kerajaan Sunda.
Reformasi Pemerintahan dan Tata Kota
Salah satu pencapaian besar Prabu Siliwangi adalah reformasi sistem pemerintahan dan pembangunan ibu kota kerajaan, Pakuan Pajajaran (kini Bogor).
1. Tata Pemerintahan
Prabu Siliwangi menjalankan sistem monarki yang terorganisir dengan baik. Ia memperkuat birokrasi, menempatkan pejabat yang cakap di daerah-daerah kekuasaan, dan mengedepankan hukum adat serta keadilan sosial.
2. Pembangunan Infrastruktur
Di bawah kepemimpinannya, kota Pakuan Pajajaran dibangun sebagai pusat pemerintahan dan budaya yang megah. Prabu Siliwangi membangun benteng, jalan-jalan utama, taman-taman kerajaan, dan saluran air untuk menunjang kehidupan masyarakat dan pertahanan kota.
Peningkatan Kesejahteraan dan Ekonomi
Prabu Siliwangi juga dikenal sebagai raja yang memperhatikan kesejahteraan rakyat. Ia mendorong pertanian dan perdagangan sebagai pilar utama ekonomi kerajaan.
1. Pertanian
Ia memperkuat sistem irigasi dan mendukung pengembangan lahan pertanian. Masyarakat diajak untuk bercocok tanam dengan sistem yang lebih efisien dan terorganisir.
2. Perdagangan
Pelabuhan Sunda Kalapa dijadikan pusat perdagangan internasional. Hubungan dagang dibina dengan pedagang dari Gujarat, Tiongkok, dan Arab. Produk seperti lada, kayu, emas, dan hasil hutan menjadi komoditas utama.
Kebijakan Diplomasi dan Pertahanan
Prabu Siliwangi menyadari pentingnya hubungan luar negeri dalam menjaga stabilitas kerajaan. Ia dikenal sebagai pemimpin yang cerdas dalam berdiplomasi.
1. Perjanjian Sunda–Portugal
Untuk menghadapi ancaman dari Kerajaan Demak yang mulai meluas, Prabu Siliwangi menjalin perjanjian dengan Portugis pada tahun 1522. Perjanjian ini bertujuan untuk membentuk aliansi pertahanan dan memperkuat posisi Sunda di jalur perdagangan internasional.
Sayangnya, perjanjian ini gagal direalisasikan karena armada Portugis datang terlambat, dan pelabuhan Sunda Kalapa telah direbut oleh pasukan Fatahillah dari Demak.
2. Pertahanan dan Militer
Prabu Siliwangi juga memperkuat pasukan militer kerajaan. Pasukannya dikenal disiplin dan tangguh. Namun, senjata dan strategi militer kerajaan mulai kalah dibandingkan dengan kekuatan militer kerajaan-kerajaan Islam yang telah menguasai senjata api.
