Sejarah

Penyebaran agama dan kebudayaan Hindu Buddha teori Ksatria

Penyebaran agama dan kebudayaan Hindu Buddha teori Ksatria, penyebaran agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia pada masa lalu dilakukan oleh golongan ksatria.

Menurut teori ini, sejarah penyebaran Hindu Budha di kepulauan nusantara tidak bisa dilepaskan dari sejarah kebudayaan India pada periode yang sama.

Seperti diketahui bahwa di awal abad ke-2 Masehi, kerajaan-kerajaan di India mengalami keruntuhan karena perebutan kekuasaan. Penguasa-penguasa dari golongan ksatria di kerajaan- kerajaan yang kalah perang pada masa itu dianggap melarikan diri ke Nusantara.

Di Indonesia mereka kemudian mendirikan koloni dan kerajaan- kerajaan barunya yang bercorak Hindu dan Budha. Dalam perkembangannya, mereka pun kemudian menyebarkan ajaran dan kebudayaan kedua agama tersebut pada masyarakat lokal dinusantara.

Penyebaran agama dan kebudayaan Hindu Buddha teori Ksatria, keberatan teori ini dikemukakan oleh Van Leur. Keberatan pertama adalah mengenai kolonisasi. Suatu kolonisasi yang melibatkan penaklukan oleh golongan ksatria tentunya akan dicatat sebagai suatu kemenangan. Catatan demikian tidakditemukan dalam sumber tertulis di India.

Di Indonesia pun tidak terdapat suatu Saudara peringatan apa pun, misalnya dalam bentuk prasasti. Keberatan kedua, terletak pada pemahaman bahwa suatu kolonisasi selalu disertai oleh pemindahan segala unsur masyarakat dari tanah asalnya.

Misalnya, sistem kasta, kerajinan, bentuk rumah, tata kota, bahasa, pergaulan, dan sebagainya. Dalam kenyataannya, di Indonesia berbeda dengan yang ada di India.

Bukti tentang penyerangan dari kerajaan di India ke Indonesia hanya ada pada berita tentang serangan Kerajaan ColamSaudarala ke Sriwijaya. Kejadian itu pun tidak menyebabkan runtuhnya Kerajaan Sriwijaya.

Teori Sudra

Teori Sudra dikemukakan oleh Van Faber. Teori ini menjelaskan bahwa penyebaran agama dan kebudayaan Hindu Budha di Indonesia diawali oleh para kaum sudra atau rakyat jelata yang bermigrasi ke wilayah Nusantara.

Mereka menetap dan menyebarkan ajaran agama mereka pada masyarakat pribumi hingga terjadilah perkembangan yang signifikan terhadap arah kepercayaan mereka yang awalnya animisme dan dinamisme menjadi percaya pada ajaran Hindu dan Budha.

Teori ini juga memiliki kelemahan, terkait dengan ketidakmampuan dalam pemahaman agama Hindu oleh kasta sudra ini.

Teori Arus Balik

Teori arus balik juga sering dinyatakan sebagai Teori Nasional oleh R. Soekmono. Teori ini didasarkan pada Prasati Nalanda yang berisi tentang pendirian asrama bagi para pelajar di Sriwijaya yang akan menuntut ilmu agama diIndia.

Teori arus balik menjelaskan bahwa penyebaran Hindu Budha di Indonesia terjadi karena peran aktif masyarakat Indonesia di masa silam. Menurut FDK. Bosch, pengenalan Hindu Budha pertama kali memang dibawa oleh orang-orang India.

Baca juga Periodisasi Masa Pra Asksara Berdasarkan Geologis

Mereka menyebarkan ajaran ini pada segelintir orang, hingga pada akhirnya orang-orang tersebut tertarik untuk mempelajari kedua agama ini secara langsung dari negeri asalnya, India. Mereka berangkat dan menimba ilmu di sana dan sekembalinya ke Indonesia, mereka kemudian mengajarkan apa yang diperolehnya pada masyarakat nusantaralainnya.

Membaca Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button