GeografiIPS Kelas 10

Pentingnya Teknologi Dalam Penggunaan Sumberdaya Alam

ADVERTISEMENT

Pentingnya Teknologi Dalam Penggunaan Sumberdaya Alam. Penggunaan sumber-sumber alam dan peranan yang akan dimainkannya dalam menaikkan standar hidup, tergantung antara lain oleh bentuk penyesuaian diri manusia atas alam sekitarnya yaitu perubahan teknologi.

Hubungan sumber-sumber alam dengan macam serta tingkat teknologi sangat erat; Misalnya dulu tenaga matahari tak banyak digunakan, baru sekarang karena bensin mahal harganya, solar energy, biogas dan sebagainya banyak dimanfaatkan.

Di negara sedang berkembang umumnya sumber-sumber alam belum banyak digunakan, karena kurangnya pengetahuan teknik. Penemuan proses-proses vulkanisasi menyebabkan berkembangnya perkebunan karet dan sebagainya.  

Sekali lagi pemanfaatan sumber-sumber alam adalah tergantung pada tingkat teknologi yang ada dalam suatu masyarakat. Sudah tentu tingkat teknologi ini dapat kita pelajari dar negara yang telah majudan tidak terbatas pada cara-cara yang telah ada dalam masyarakat itu sendiri.

Pentingnya Teknologi Dalam Penggunaan Sumberdaya Alam, teknik-teknik yang baru itu dapat diperkenalkan di negara-negara yang sedang berkembang dengan cara misalnya melalui perdagangan atau mendatangkan misi teknik untuk mengadakan survey dan eksploitasi di negara itu. Dalam arti yang negatif ini kadang-kadang diidentifikasikan dengan imperialisme. 

Faktor-faktor sosial budaya

Selanjutnya nilai penggunaan dan eksploitasi sumber-sumber alam adalah dipengaruhi oleh keadaan-keadaan dalam masyarakat yang bersangkutan.

Dalam masyarakat yang masih pra-industri (belum mengalami kegiatan industri) misalnya, masyarakat itu dipandang oleh penduduknya sebagai sesuatu yang misterius dan belum dapat dimengerti. Kebutuhan-kebutuhan akan materi terbatas pada kebutuhan pokok. 

Dalam kebudayaan semacam ini manusia belum berfikir untuk menggunakan atau mengekploitasi sumber-sumber alam yang ada. Sebaliknya dalam masyarakat industri atau yang telah maju, sikap masyarakat itu adalah agresif dan ingin menguasai alam. 

Sumber-sumber baru ditemukan, diperkembangkan, dan dikuasai untuk menyediakan kebutuhan-kebutuhan manusia yang selalu berkembang. Pengetahuan dan teknologi memegang peranan yang sangat penting dalam masyarakat itu.

Demikian pula di bidang pertanian, bahwa penggunaan tanah itu harus sedemkian rupa sehingga tanah tersebut dapat dipergunakan terus-menerus, misalnya dengan crop rotation, sistem teras, pupuk irigasi dan sebagainya, sehingga kesuburan tanah masih terpelihara dan bahkan semakin baik agar supaya dapat mengimbangi perkembangan penduduk. 

Dalam masyarakat pra-industri hal ini tidak ada, artinya orang tidak menggunakan fikiran, dan pengetahuan untuk itu, maka disamping penderitaan karena adanya kelebihan penduduk, juga karena produksi pertanian makin berkurang, di mana negara-negara sedang berkembang pada umumnya tergantung pada sektor agraria.

Penggunaan faktor produksi

Oleh karena itu keadaan masyarakat yang masih primitif akan berpengaruh pula pada penggunaan tanah sebagai faktor produksi. Misalnya mereka tak mau menggunaka pupuk, bibit unggul ataupun obat pemberantas hama.  

Di samping itu kepercayaan yang ada dalam masyarakat juga kadang-kadang menghambat konsumsi tertentu. Misalnya bagi orang Yahudi dan Islam, mereka tidak makan daging babi; orang Hindu tidak makan daging sapi.

Baca juga Konflik dan Integrasi Bangsa  multi etnik yang bervariasi

Kepercayaan semacam itu mungkin akan memaksa pembagian kerja menurut suku bangsa, dan selanjutnya faktor kepercayaan ini akan menghalangi ereka untuk bergerak dari sektor pertanian ke sektor industri.

Sebagai misal, ada sebuah pabrik kepunyaan bangsa Indonesia keturunan Cina dan mungkin akan hanya mengerjakan buruh keturunan Cina saja, alasannya bukan karena mereka ini satu bahasa atau setia kawan misalnya, tetapi sukar sekali bila menggunakan buruh penduduk asli yang beragama Islam yang tidak makan daging babi.

Orang Kuwait atau yang menganut faham Kuwai tidak mau bekerja di pabrik pengalengan daging atau bahan makanan, karena takut adanya daging babi di situ. Penduduk yang menganggap kramat akan pohon-pohonan, maka penggunaan sumber-sumber kayu akan sedikit.

Juga dengan adanya liburan agama yang lama, akan menyebabkan adanya pemborosan baik tenaga kerja maupun sumber-sumber alam yang lain. Itu semua adalah sekedar contoh dari faktor-faktor kebudayaan sosial yang mempengaruhi penggunaan sumber-sumber alam. 

Masyarakat sekitar sumberdaya alam ikut terlibat dalam kegiatan produksi (ilustrasi foto/Liputan6)

ADVERTISEMENT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button