Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa orang lain. Sejak lahir, manusia sudah membutuhkan bantuan dan dukungan dari lingkungannya. Hubungan antarindividu ini terjadi melalui suatu proses yang disebut interaksi sosial. Bagi remaja dan pelajar, interaksi sosial memiliki peran penting dalam membentuk kepribadian, karakter, serta kemampuan bersosialisasi di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Bagaimana Pentingnya Memahami Syarat Terjadinya Interaksi Sosial bagi Remaja dan Pelajar?
Agar interaksi sosial berjalan dengan baik, ada dua syarat utama yang harus terpenuhi, yaitu kontak sosial dan komunikasi. Memahami kedua syarat ini sangat penting, terutama bagi remaja dan pelajar yang sedang berada pada masa perkembangan sosial dan emosional. Artikel Pentingnya Memahami Syarat Terjadinya Interaksi Sosial ini akan membahas secara lengkap mengenai pentingnya memahami syarat terjadinya interaksi sosial serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
1. Pengertian Interaksi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto (2012), interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok yang saling memengaruhi. Interaksi sosial menjadi dasar terbentuknya kehidupan bermasyarakat dan kebudayaan.
Dalam konteks pelajar, interaksi sosial bisa dilihat dalam kegiatan belajar kelompok, diskusi di kelas, kerja sama dalam kegiatan ekstrakurikuler, atau bahkan pergaulan sehari-hari di lingkungan sekolah. Semua aktivitas tersebut tidak akan terjadi tanpa adanya kontak sosial dan komunikasi yang baik.
2. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Agar interaksi sosial bisa berjalan dengan lancar, dua syarat utama harus terpenuhi, yaitu:
a. Kontak Sosial
Kontak sosial merupakan tahap awal terjadinya hubungan antara individu dengan individu atau kelompok. Kontak ini bisa bersifat langsung (tatap muka) maupun tidak langsung (melalui perantara seperti media sosial, surat, atau telepon).
Contoh nyata di lingkungan pelajar:
Ketika seorang siswa menyapa teman sekelasnya di pagi hari, itu merupakan bentuk kontak sosial langsung. Sedangkan ketika siswa mengirim pesan lewat WhatsApp untuk menanyakan tugas, itu termasuk kontak sosial tidak langsung.
b. Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain dengan tujuan mencapai pemahaman bersama. Komunikasi dapat dilakukan secara verbal (kata-kata) maupun nonverbal (isyarat, ekspresi wajah, gerak tubuh).
Contoh nyata:
Saat guru menjelaskan pelajaran dan siswa mendengarkan serta memberikan tanggapan, maka terjadi komunikasi dua arah yang membentuk interaksi sosial di lingkungan sekolah.
3. Mengapa Remaja dan Pelajar Harus Memahami Syarat Interaksi Sosial?
Pemahaman terhadap syarat terjadinya interaksi sosial memiliki banyak manfaat bagi perkembangan remaja dan pelajar, di antaranya:
a. Membentuk Kepribadian yang Positif
Dengan memahami cara berinteraksi yang baik, pelajar belajar menghargai orang lain, memahami perasaan teman, dan mengendalikan emosi. Misalnya, pelajar yang mampu berkomunikasi sopan dan terbuka akan lebih mudah diterima dalam lingkungan pertemanan.
b. Meningkatkan Kerja Sama
Kontak sosial yang baik memungkinkan pelajar bekerja sama dalam kelompok. Kerja sama ini penting dalam pembelajaran, seperti menyelesaikan proyek sekolah atau lomba akademik.
c. Menghindari Konflik Sosial
Banyak konflik remaja muncul karena kesalahpahaman dalam komunikasi. Dengan memahami bahwa komunikasi adalah syarat penting dalam interaksi, pelajar bisa belajar mendengarkan, berbicara dengan sopan, dan menyelesaikan perbedaan pendapat secara bijak.
d. Mengembangkan Empati dan Toleransi
Pemahaman interaksi sosial menumbuhkan empati dan sikap toleransi terhadap perbedaan. Misalnya, pelajar belajar menghargai teman yang memiliki latar belakang budaya, agama, atau gaya hidup yang berbeda.
4. Contoh Nyata Penerapan Syarat Interaksi Sosial dalam Kehidupan Remaja
a. Di Sekolah
- Saat siswa baru masuk sekolah, mereka akan berkenalan dengan teman sekelas. Sapaan dan percakapan ringan menjadi bentuk kontak sosial yang membuka peluang komunikasi lebih lanjut.
- Guru dan siswa yang saling berinteraksi dalam proses belajar mengajar menciptakan komunikasi yang efektif.
- Dalam kegiatan OSIS, panitia berkoordinasi melalui rapat dan grup WhatsApp โ bentuk nyata interaksi sosial tatap muka dan digital.
b. Di Keluarga
- Ketika anak menceritakan pengalaman sekolah kepada orang tuanya, terjadi komunikasi yang mempererat hubungan keluarga.
- Orang tua yang menasihati anak dengan penuh perhatian menciptakan kontak sosial positif yang mendukung perkembangan emosi remaja.
c. Di Masyarakat
- Remaja yang aktif di kegiatan karang taruna atau gotong royong belajar berkomunikasi dengan orang dewasa dan teman sebaya.
- Mereka belajar berinteraksi dengan berbagai karakter, memperluas jaringan sosial, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial.
Baca juga: Sulawesi dan Maluku: Potensi Tsunami Akibat Aktivitas Tektonik
