Peradaban Hindu-Buddha yang pernah berjaya di Nusantara telah meninggalkan warisan budaya yang luar biasa, terutama dalam bentuk candi, prasasti, arca, dan sistem sosial-religius. Peninggalan-peninggalan ini tidak hanya menjadi bukti kejayaan masa lalu, tetapi juga memperkaya identitas budaya Indonesia di masa kini. Bagaimana dengan Peninggalan Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia: Candi Borobudur, Prambanan, dan Lainnya?
Candi Borobudur dan Prambanan adalah dua peninggalan monumental yang telah mendunia, tetapi sesungguhnya masih banyak peninggalan lain dari kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Artikel ini membahas beberapa peninggalan penting, nilai historisnya, dan peranannya dalam membentuk peradaban Nusantara.
Latar Belakang Peradaban Hindu-Buddha di Indonesia
Kedatangan ajaran Hindu dan Buddha ke Nusantara dimulai sejak awal Masehi melalui jalur perdagangan maritim antara India dan Asia Tenggara. Interaksi ini melahirkan kerajaan-kerajaan besar seperti Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Mataram Kuno, dan Majapahit.
Sebagai bagian dari ekspresi religius dan politik, para raja membangun berbagai monumen megah, terutama candi-candi, yang berfungsi sebagai tempat ibadah sekaligus simbol kekuasaan. Arsitektur dan relief pada bangunan-bangunan ini sarat akan filosofi, cerita keagamaan, dan teknologi konstruksi yang mengagumkan.
1. Candi Borobudur: Mahakarya Buddha dari Mataram Kuno
Candi Borobudur adalah peninggalan Buddha terbesar di dunia yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. Dibangun pada abad ke-8 oleh Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra, Borobudur merupakan simbol kejayaan agama Buddha Mahayana di Nusantara.
Ciri-ciri dan Arsitektur:
- Tersusun dari 9 tingkat (6 bujur sangkar, 3 lingkaran).
- Memiliki 504 arca Buddha dan 2.672 panel relief.
- Relief menggambarkan ajaran Buddha, cerita Jataka, dan kehidupan masyarakat saat itu.
Nilai Sejarah dan Budaya:
- Menjadi pusat ziarah umat Buddha dari berbagai negara.
- Menunjukkan kemampuan teknologi dan seni ukir tinggi pada masa itu.
- Diakui sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991.
2. Candi Prambanan: Permata Hindu dari Mataram Kuno
Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 oleh Rakai Pikatan dan Balitung Maha Sambu dari Wangsa Sanjaya. Candi ini dipersembahkan kepada Trimurti: Brahma (Pencipta), Wisnu (Pemelihara), dan Siwa (Penghancur).
Keistimewaan Prambanan:
- Terdiri dari lebih dari 200 candi, dengan candi utama setinggi 47 meter.
- Relief menggambarkan kisah Ramayana dan legenda Hindu lainnya.
- Arsitektur ramping menjulang, berbeda dari Borobudur yang berbentuk stupa bertingkat.
Pengaruh Budaya:
- Menunjukkan sinkretisme antara Hindu dan kepercayaan lokal.
- Kini menjadi pusat pertunjukan seni seperti Sendratari Ramayana.
3. Candi Mendut dan Candi Pawon
Candi Mendut dan Candi Pawon berada di jalur yang sama dengan Candi Borobudur dan dipercaya merupakan bagian dari kompleks spiritual. Ketiganya membentuk satu garis lurus, yang menunjukkan konsep kosmologis dalam Buddhisme.
- Candi Mendut: Memiliki arca Buddha dan dua bodhisattva.
- Candi Pawon: Diduga sebagai tempat penyimpanan abu raja dinasti Syailendra.
4. Peninggalan Kerajaan Kutai: Prasasti Yupa
Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Bukti keberadaannya adalah prasasti Yupa, yang ditemukan di sekitar Sungai Mahakam.
Ciri Khas Prasasti Yupa:
- Ditulis dengan aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta.
- Menceritakan Raja Mulawarman yang dermawan.
- Merupakan simbol awal masuknya budaya India ke Nusantara.
5. Peninggalan Kerajaan Tarumanegara: Prasasti Ciaruteun
Tarumanegara adalah kerajaan Hindu yang berdiri di Jawa Barat sekitar abad ke-5 Masehi. Salah satu peninggalannya adalah Prasasti Ciaruteun.
- Menyebut Raja Purnawarman.
- Terukir jejak telapak kaki raja sebagai simbol kekuasaan ilahi.
- Menggunakan bahasa Sanskerta dan aksara Pallawa.
Baca juga: Sejarah Pembangunan Monas: Dari Soekarno hingga Peresmiannya
6. Candi Muaro Jambi: Pusat Pendidikan Buddha
Kompleks Candi Muaro Jambi di Provinsi Jambi merupakan peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya dan dipercaya sebagai pusat pendidikan agama Buddha pada abad ke-7 hingga 13 M.
- Memiliki luas sekitar 12 km².
- Ditemukan berbagai arca dan stupa.
- Menunjukkan hubungan erat Sriwijaya dengan India dan Tiongkok dalam pendidikan Buddha.
7. Candi Penataran: Warisan Kerajaan Majapahit
Candi Penataran terletak di Blitar, Jawa Timur, dan merupakan candi terbesar dari era Majapahit.
- Berfungsi sebagai tempat pemujaan Dewa Siwa.
- Relief menggambarkan kisah Krishnayana dan cerita epos Mahabharata.
- Menjadi bukti kuatnya pengaruh Hindu pada masa Majapahit.
8. Arca dan Relief sebagai Sumber Informasi Sejarah
Selain candi dan prasasti, peninggalan penting lainnya adalah arca dan relief. Arca-arca menggambarkan dewa-dewi Hindu-Buddha, tokoh raja, atau makhluk mitologis.
Relief pada candi seperti di Borobudur dan Prambanan menjadi sumber informasi mengenai:
- Kehidupan masyarakat masa lampau.
- Nilai moral dan agama.
- Sistem kerajaan dan ritual keagamaan.
Fungsi dan Makna Peninggalan Hindu-Buddha
Fungsi Keagamaan:
Sebagai tempat ibadah, ziarah, dan ritual spiritual.
Fungsi Politik:
Sebagai simbol kekuasaan raja yang dianggap sebagai wakil dewa di bumi.
Fungsi Sosial-Budaya:
Menjadi pusat pendidikan dan pengembangan seni ukir, arsitektur, dan sastra.
Fungsi Ekonomi:
Candi-candi besar juga menjadi pusat aktivitas ekonomi dan perdagangan karena menarik pengunjung dan peziarah.
Pelestarian dan Peranannya Kini
Sebagian besar peninggalan Hindu-Buddha telah direstorasi dan dijadikan situs cagar budaya nasional. Beberapa juga telah diakui dunia internasional, seperti Candi Borobudur dan Prambanan oleh UNESCO.
Peninggalan ini berperan besar dalam:
- Pendidikan sejarah dan budaya nasional.
- Pengembangan pariwisata budaya.
- Identitas kebangsaan Indonesia sebagai negara dengan sejarah multikultural.
Kesimpulan
Peninggalan kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia bukan sekadar bangunan batu, tetapi simbol kejayaan, spiritualitas, dan kebudayaan yang mendalam. Candi Borobudur dan Prambanan hanyalah puncak dari kekayaan arkeologis yang tersebar di Nusantara.
Warisan ini menunjukkan kemampuan bangsa Indonesia masa lalu dalam membangun peradaban yang maju dan terbuka terhadap pengaruh luar, tanpa kehilangan jati diri. Oleh karena itu, pelestarian dan pemahaman terhadap peninggalan ini harus terus ditingkatkan, agar generasi masa depan dapat terus belajar dari kejayaan masa lalu.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa saja peninggalan Hindu-Buddha yang paling terkenal di Indonesia?
Candi Borobudur, Prambanan, Candi Mendut, Candi Penataran, dan prasasti seperti Yupa dan Ciaruteun.
2. Mengapa Candi Borobudur begitu istimewa?
Karena merupakan candi Buddha terbesar di dunia dengan relief dan arsitektur luar biasa yang menjadi pusat ziarah dan objek wisata kelas dunia.
3. Apakah semua candi peninggalan Hindu-Buddha berada di Jawa?
Tidak. Peninggalan juga ditemukan di Sumatra (Muaro Jambi, Sriwijaya), Kalimantan (Yupa), dan Bali.
4. Apa fungsi utama dari candi-candi tersebut?
Sebagai tempat ibadah, simbol kekuasaan raja, dan pusat kegiatan keagamaan serta budaya.
5. Bagaimana cara menjaga dan melestarikan peninggalan ini?
Melalui perawatan rutin oleh pemerintah, edukasi publik, pelibatan masyarakat lokal, dan kesadaran wisatawan akan pentingnya menjaga warisan budaya.
Referensi
- Coedès, George. The Indianized States of Southeast Asia. University of Hawaii Press, 1968.
- Miksic, John. Borobudur: Majestic Buddhist Monument. Archipelago Press, 1990.
- Poesponegoro, Marwati Djoened & Notosusanto, Nugroho. Sejarah Nasional Indonesia. Balai Pustaka, 1990.
- UNESCO World Heritage Centre – Borobudur and Prambanan
- Kemdikbud RI – Direktorat Pelindungan Kebudayaan