Penggolongan Pranata Sosial, Pranata sosial telah diberlakukan di lingkungan kita. Pranata sosial yang dilakukan tentu sangat beragam, tergantung dari konteks masyarakatnya.
Selain itu, konteks pranata sosial juga tergantung dari hal-hal lain, seperti kegunaan, faktor, pola penyebaran, dan beberapa hal lain. Untuk itu, supaya lebih jelas, marilah kita simak uraian penggolongan pranata sosial.
a. Berdasarkan Fungsinya
Dalam hal ini, sistem pranata sosial berfungsi untuk menghimpun atau mengumpulkan beberapa pola untuk menyelesaikan masalah. Sistem ini disebut juga operatif. Hal lain yang berkaitan dengan fungsi adalah fungsi pengawasan dari sistem tersebut.
Fungsi ini disebut juga regulasi. Fungsi pengawasan dalam masyarakat sangat penting, yaitu sebagai fungsi kontrol. Fungsi ini mutlak dalam kondisi masyarakat yang telah memiliki norma atau aturan dan tujuan norma tetap terlaksana. Kedua fungsi tersebut di dalam masyarakat menjadi satu kesatuan.
Setelah cara menghimpun pola sudah ditemukan, selanjutnya akan ditulis dalam bentuk aturan. Aturan yang sudah ditetapkan akan dikontrol oleh masyarakat itu sendiri. Dengan demikian, aturan tetap berjalan dengan baik dan tepat sasaran.
b. Berdasarkan Penerimaan pada Masyarakat
Faktor ini lebih menekankan pranata sosial sebagai suatu keadaan yang dijalankan oleh seseorang atau sebuah kelompok. Faktor yang pertama disebut approved institution. Faktor ini menandakan sebuah organisasi kelompok profesi secara nyata diterima oleh masyarakat. Misalnya, kelompok guru, pemuka agama, dan pedagang.
Faktor kedua adalah unsanctioned institution. Artinya, kelompok masyarakat yang memiliki profesi tidak diterima oleh masyarakat. Kelompok kedua ini terdiri dari kelompok pemeras, penculik, penjahat, dan perampok.
Masyarakat berusaha untuk memberantas kelompok ini agar dapat diterima, tetapi tidak pernah berhasil. Akhirnya, kelompok ini tetap ditolak oleh masyarakat dalam kondisi apa pun. Sekeras apa pun usaha masyarakat untuk memberantas kelompok ini, selalu saja mengalami kegagalan.
c. Berdasarkan Sistem Nilai dalam Masyarakat
Penggolongan Pranata Sosial, pranata sosial berdasarkan nilai dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu nilai pokok dan nilai tambahan. Nilai pokok (basic institution) adalah nilai yang diyakini masyarakat penting dan selalu diperjuangkan dalam hal apa pun.
Misalnya, tata tertib masyarakat, undang-undang, dan peraturan sekolah. Nilai tambahan (subsidiary institution) adalah nilai sosial yang dianggap oleh masyarakat kurang penting sehingga tidak menjadi prioritas. Misalnya, bepergian dan berpariwisata.
d. Berdasarkan Perkembangan Pranata Sosial
Penggolongan Pranata Sosial, perkembangan pranata sosial meliputi sengaja (enacted institution) dan tidak disengaja (cresive institution). Pranata disengaja adalah pranata sosial yang dibentuk untuk tujuan dan kepentingan tertentu dan dilembagakan.
Pranata yang disengaja merupakan usaha masyarakat untuk mewujudkan tata sosial yang baik dan membangun masyarakat. Bentuk nyatanya, yaitu lembaga pendidikan, kesehatan, perdagangan, dan lain-lain. Pranata yang tidak disengaja adalah hak milik dan hak beragama.
Hak merupakan pranata yang tidak disengaja karena telah dimiliki oleh setiap manusia. Hak telah dimiliki oleh setiap orang tanpa memerlukan pembentukan. Dengan demikian, hak yang dimiliki manusia merupakan pranata sosial yang tidak perlu dibuat. Akan tetapi, telah dimiliki oleh setiap orang. Sesuatu yang perlu dibuat adalah lembaga yang menaungi hak asasi manusia. Misalnya, pemerintah Indonesia membentuk Komnas HAM.
e. Pranata Sosial Berdasarkan Faktor Penyebarannya
Dua macam pola penyebaran pranata sosial, yaitu umum (general institution) dan terbatas (restricted institution). Contoh dari penyebaran umum, yaitu penyebaran pranata sosial yang telah dikenal oleh kalangan banyak dalam masyarakat.
Misalnya, pranata pendidikan ekonomi, politik, dan agama. Sebaliknya, penyebaran terbatas adalah pranata yang disebarkan kepada sebagian orang yang mengenal dan tertarik saja. Pranata ini tidak dapat dipaksakan untuk semua pihak.
Misalnya, pranata agama Islam, pranata pendidikan tentara, pranata ekonomi, dan pranata politik dalam negeri Indonesia. Jadi, kita dapat mengenal bahwa pranata bukan merupakan hal yang mutlak, melainkan hal yang disepakati masyarakat. Sesudah itu, dinyatakan secara kelembagaan dan disahkan oleh masyarakat.
Macam-Macam Pranata Sosial
Pranata sosial memiliki berbagai macam tipe atau model menurut kekhasannya. Kita akan mempelajari menurut unit-unit yang terjadi dalam masyarakat. Macam-macam pranata sosial, yaitu keluarga, pendidikan, politik, dan ekonomi.
Baca juga Sumber konflik sosial, yang terjadi pada manusia bersumber pada berbagai macam sebab
Pranata keluarga adalah pranata yang dibentuk dalam skala kecil sebuah keluarga yang meliputi orang tua dan anak. Tujuan pranata keluarga adalah mengajarkan kedisiplinan, pengertian, simpati, empati, dan pendidikan.
Pranata agama adalah pranata yang diajarkan oleh ajaran agama untuk memercayai keberadaan Tuhan dan menghargai segala macam ciptaannya. Oleh karena itu, setiap pribadi akan menjalin relasi atau hubungan yang baik terhadap sesama tanpa rasa takut dan waswas. Selain itu, pranata agama juga mengajarkan bahwa manusia memiliki kesaman derajat sehingga tidak ada alasan untuk saling merendahkan teman, saudara, dan orang lain.
Pranata politik adalah pranata tentang pengaturan pemerintahan dan jalannya hukum di sebuah negara. Pranata ini muncul untuk menjalankan sistem pemerintahan dengan adil dan memihak kepentingan warga negara, untuk tetap mempertahankan bangsa.
Pranata pendidikan adalah pranata yang muncul untuk mengatur manusia dalam memajukan akal budinya sehingga mampu memberikan sumbangan positif bagi orang lain, negara, dan diri sendiri. Pranata pendidikan sangat penting untuk mengembangkan kemajuan intelektual bangsa.
Pranata ekonomi adalah pranata tentang kebijakan keuangan, perdagangan untuk menjamin pelaksanaan ekonomi sehingga bertujuan untuk menyejahterakan rakyat.
Leave a Reply