Akulturasi adalah salah satu proses sosial budaya yang sangat penting dalam perkembangan masyarakat Indonesia. Sebagai negara yang dikenal akan keberagaman suku, agama, budaya, dan sejarah panjang hubungan dengan bangsa lain, Indonesia merupakan tempat terjadinya berbagai bentuk akulturasi yang memperkaya identitas nasional. Mulai dari bangunan, seni, kuliner, hingga tradisi, semuanya menunjukkan hasil percampuran budaya tanpa menghilangkan unsur asli yang melekat pada masyarakat. Bagaimana Pengertian Akulturasi dan Contohnya dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia?
Artikel Pengertian Akulturasi dan Contohnya ini akan membahas secara lengkap mengenai pengertian akulturasi, ciri-cirinya, hingga contoh nyata akulturasi dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Pengertian Akulturasi
Akulturasi adalah proses percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu sehingga menghasilkan budaya baru tanpa menghilangkan unsur utama dari budaya asli. Dalam proses ini, budaya luar diterima dan diadaptasi sehingga menyatu dengan budaya lokal, menciptakan bentuk atau praktik budaya baru yang unik.
Menurut Koentjaraningrat, akulturasi terjadi ketika suatu kelompok masyarakat menerima unsur budaya asing dan mengolahnya menjadi bagian dari kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya identitas asli.
Ciri-Ciri Akulturasi
- Terjadi percampuran budaya tanpa menghilangkan budaya lama.
- Menghasilkan bentuk budaya baru yang unik dan berbeda.
- Tidak menimbulkan konflik, karena prosesnya berlangsung secara damai.
- Terjadi karena kontak sosial jangka panjang antara dua kelompok budaya.
Faktor yang Mendorong Terjadinya Akulturasi
1. Perdagangan Antarbangsa
Sejak abad ke-7, Nusantara menjadi pusat perdagangan internasional yang mempertemukan pedagang dari India, Arab, Cina, dan Eropa. Pertemuan inilah yang menjadi awal terjadinya akulturasi budaya.
2. Penyebaran Agama
Masuknya Hindu-Buddha, Islam, dan Kristen ke Indonesia melahirkan berbagai bentuk akulturasi dalam kesenian, arsitektur, dan tradisi masyarakat.
3. Migrasi dan Perkawinan Campuran
Migrasi penduduk membawa kebiasaan dan nilai budaya baru ke suatu daerah, sementara perkawinan campuran mempercepat proses penggabungan budaya antar kelompok.
4. Globalisasi
Kemajuan teknologi membuat masyarakat lebih mudah menerima budaya baru dari luar.
Contoh Akulturasi dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia
Indonesia memiliki banyak contoh akulturasi yang nyata dan mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa di antaranya:
1. Akulturasi dalam Arsitektur
a. Masjid Kudus (Jawa Tengah)
Masjid Menara Kudus merupakan contoh akulturasi budaya Islam dengan budaya Hindu-Buddha. Menara masjid berbentuk candi mirip peninggalan Majapahit, tetapi digunakan untuk keperluan Islam seperti adzan.
Ciri akulturasi:
- Struktur bata merah khas Majapahit
- Ornamen tradisional Jawa
- Fungsinya sebagai tempat ibadah Islam
b. Istana Maimun (Medan)
Istana ini memadukan unsur Melayu, Arab, India, dan Eropa. Bentuk jendela dan pintu mengikuti gaya Eropa, sementara motif interior khas Melayu dan Timur Tengah.
2. Akulturasi dalam Seni Tari
a. Tari Topeng Cirebon
Tari ini merupakan hasil perpaduan budaya Hindu-Buddha, Islam, dan budaya lokal Cirebon. Tokoh-tokoh dalam tarian menggambarkan nilai moral dan spiritual yang berkembang dari masa ke masa.
b. Tari Zapin Melayu
Tarian ini merupakan pengaruh budaya Arab yang berpadu dengan tradisi Melayu lokal. Musik gambus sebagai pengiringnya berasal dari Timur Tengah.
3. Akulturasi dalam Kuliner
a. Bakso dan Mie
Bakso dan mie merupakan kuliner hasil akulturasi budaya Tionghoa dengan kuliner lokal Indonesia. Kini, bakso menjadi makanan khas nasional dengan berbagai variasi daerah.
b. Kari (Kare)
Kari berasal dari India yang kemudian disesuaikan dengan bumbu khas Indonesia, seperti santan dan rempah-rempah lokal.
4. Akulturasi dalam Bahasa
Bahasa Indonesia banyak menyerap kosakata dari bahasa Arab, Sanskerta, Belanda, Portugis, dan Cina.
Contoh:
- Arab: dunia, kursi, kitab
- Sanskerta: bahasa, agama, pustaka
- Belanda: kantor, polisi, resleting
- Portugis: meja, bendera, sepatu
Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah hasil akulturasi linguistik.
5. Akulturasi dalam Upacara Adat
a. Sekaten (Yogyakarta)
Upacara Sekaten merupakan tradisi memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi bentuk acaranya dipengaruhi budaya Jawa klasik, seperti gamelan dan cara penyajiannya.
Baca juga: Bagaimana Peluang dan Tantangan Letak Geografis Indonesia
