Home » IPS Kelas 7 » Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Kesehatan Masyarakat di Indonesia
Posted in

Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Kesehatan Masyarakat di Indonesia

Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Kesehatan Masyarakat di Indonesia (ft.istimewa)
Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Kesehatan Masyarakat di Indonesia (ft.istimewa)

Perubahan iklim bukan lagi ancaman masa depan, melainkan kenyataan yang sudah dirasakan oleh masyarakat Indonesia saat ini. Peningkatan suhu bumi, perubahan pola hujan, dan meningkatnya kejadian cuaca ekstrem berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap kesehatan masyarakat. Bagaimana Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Kesehatan Masyarakat di Indonesia?

Kondisi ini menyebabkan munculnya berbagai penyakit menular baru, meningkatnya kasus gizi buruk, serta gangguan kesehatan mental akibat bencana iklim. Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan iklim tropis, menjadi salah satu wilayah yang paling rentan terhadap dampak kesehatan akibat perubahan iklim.

Artikel Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Kesehatan Masyarakat di Indonesia ini membahas secara mendalam bagaimana perubahan iklim memengaruhi kesehatan masyarakat di Indonesia, disertai dengan langkah mitigasi dan adaptasi yang perlu dilakukan.


1. Hubungan Antara Iklim dan Kesehatan

Iklim berperan penting dalam menentukan keseimbangan ekosistem dan pola penyakit. Ketika suhu meningkat dan curah hujan berubah, maka siklus hidup hewan pembawa penyakit (vektor), kualitas air, dan pola konsumsi masyarakat juga ikut berubah.

Perubahan iklim di Indonesia memicu peningkatan kasus penyakit berbasis lingkungan seperti:

  • Demam berdarah dengue (DBD)
  • Malaria
  • Diare akibat air tercemar
  • ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
  • Kekurangan gizi dan dehidrasi akibat gelombang panas

2. Dampak Langsung Perubahan Iklim terhadap Kesehatan

a. Peningkatan Suhu dan Gelombang Panas

Rata-rata suhu udara di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Data BMKG menunjukkan bahwa suhu rata-rata tahunan di beberapa kota besar naik antara 0,3°C hingga 0,5°C dalam 30 tahun terakhir.

Kenaikan suhu ini dapat menyebabkan:

  • Dehidrasi dan kelelahan panas (heat exhaustion)
  • Gangguan kardiovaskular, terutama pada lansia dan pekerja lapangan
  • Penurunan produktivitas kerja, terutama di sektor pertanian dan industri terbuka
b. Perubahan Pola Hujan

Pola hujan yang tidak menentu menyebabkan musim kemarau panjang di beberapa daerah dan hujan ekstrem di daerah lain. Kondisi ini meningkatkan risiko penyakit berbasis air dan lingkungan seperti:

  • Diare dan leptospirosis saat banjir terjadi
  • Kekurangan air bersih di musim kemarau panjang
c. Peningkatan Polusi Udara

Kebakaran hutan dan lahan gambut akibat kekeringan menyebabkan kabut asap yang mengandung partikel berbahaya (PM2.5). Paparan jangka panjang dapat menimbulkan penyakit paru-paru kronis, asma, bahkan penyakit jantung.

Contoh nyata adalah kejadian kabut asap di Sumatera dan Kalimantan yang menyebabkan ribuan orang menderita ISPA setiap tahun.


3. Dampak Tidak Langsung terhadap Kesehatan Masyarakat

Selain efek langsung, perubahan iklim juga berdampak secara tidak langsung terhadap ketahanan pangan, air, dan kondisi sosial ekonomi masyarakat.

a. Ancaman terhadap Ketahanan Pangan

Kekeringan dan banjir menurunkan produksi pertanian, terutama padi dan sayuran. Hal ini memicu kerawanan pangan dan gizi buruk, terutama pada anak-anak.

b. Migrasi dan Kepadatan Penduduk

Bencana alam akibat iklim seperti banjir besar atau abrasi pesisir memaksa masyarakat pindah ke wilayah lain. Kepadatan di tempat baru meningkatkan risiko penularan penyakit menular seperti TBC dan influenza.

c. Gangguan Kesehatan Mental

Bencana alam dan kehilangan tempat tinggal menyebabkan stres, depresi, dan trauma. Kondisi ini sering kali terabaikan dalam sistem layanan kesehatan Indonesia.

Baca juga: Tantangan Konektivitas Digital di Daerah 3T


4. Kelompok Masyarakat yang Paling Rentan

Tidak semua orang terdampak dengan tingkat yang sama. Ada kelompok masyarakat yang lebih rentan terhadap dampak kesehatan akibat perubahan iklim, yaitu:

  • Anak-anak → Sistem imun belum sempurna, rentan dehidrasi dan infeksi.
  • Lansia → Lebih mudah terkena stroke panas dan penyakit kronis.
  • Ibu hamil → Risiko komplikasi kehamilan akibat suhu tinggi dan kekurangan gizi.
  • Masyarakat miskin dan pesisir → Akses kesehatan terbatas, rentan bencana.
  • Pekerja luar ruangan → Terpapar langsung panas ekstrem dan polusi udara.

5. Upaya Mitigasi dan Adaptasi

Untuk mengurangi dampak perubahan iklim terhadap kesehatan masyarakat, perlu langkah komprehensif dari pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat.

a. Peningkatan Sistem Kewaspadaan Dini
  • Memperkuat sistem surveilans penyakit iklim seperti malaria, DBD, dan diare.
  • BMKG dan Kemenkes dapat bekerja sama dalam pemetaan risiko kesehatan iklim di daerah rawan.
b. Peningkatan Kualitas Lingkungan
  • Menanam pohon di kawasan padat penduduk untuk menurunkan suhu mikro.
  • Mengelola limbah dan air bersih secara berkelanjutan.
  • Mengurangi emisi karbon dengan transportasi ramah lingkungan.
c. Edukasi dan Literasi Kesehatan Iklim
  • Sosialisasi kepada masyarakat tentang pola hidup sehat di tengah perubahan iklim, seperti minum cukup air, menjaga kebersihan lingkungan, dan menghindari paparan panas berlebih.
d. Peningkatan Fasilitas Kesehatan
  • Menyediakan pos kesehatan tanggap iklim (climate-resilient health post) di daerah rawan banjir dan kekeringan.
  • Memastikan pasokan obat dan tenaga medis tetap tersedia saat terjadi bencana.

6. Diagram Alur: Hubungan Perubahan Iklim dan Kesehatan

Perubahan Iklim

     ↓

Perubahan Suhu & Pola Hujan

     ↓

+—————————–+

| Dampak Langsung:            |

| – ISPA, DBD, Diare          |

| – Heat Stroke, Dehidrasi    |

+—————————–+

     ↓

Dampak Tidak Langsung:

– Krisis Pangan → Gizi Buruk

– Migrasi Penduduk → Penyakit Menular

– Stres & Depresi

Diagram ini menggambarkan bahwa perubahan iklim memicu gangguan fisik dan mental melalui jalur langsung (penyakit dan suhu ekstrem) maupun tidak langsung (sosial dan ekonomi).


7. Kebijakan dan Dukungan Pemerintah

Pemerintah Indonesia telah menginisiasi berbagai program untuk mengurangi dampak iklim terhadap kesehatan, antara lain:

  • Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API) yang mencakup sektor kesehatan.
  • Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) untuk memperkuat ketahanan keluarga terhadap risiko penyakit.
  • Kebijakan energi bersih dan reforestasi untuk mengurangi polusi udara dan suhu ekstrem.
  • Kampanye nasional “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)” sebagai bagian dari strategi adaptasi terhadap iklim.

8. Peran Masyarakat

Masyarakat juga memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan di tengah perubahan iklim. Langkah sederhana yang dapat dilakukan antara lain:

  • Menjaga kebersihan lingkungan agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
  • Menghemat air dan energi.
  • Menggunakan masker saat kabut asap.
  • Menanam pohon di sekitar rumah.
  • Mendukung kebijakan lingkungan hijau di tingkat lokal.

9. Kesimpulan

Perubahan iklim memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan masyarakat di Indonesia, baik secara langsung melalui penyakit menular dan panas ekstrem, maupun secara tidak langsung melalui gangguan ketahanan pangan, air bersih, dan mental masyarakat.

Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Kesehatan Masyarakat di Indonesia. Tantangan ini hanya dapat diatasi melalui kerja sama semua pihak — pemerintah, lembaga kesehatan, sektor swasta, dan masyarakat — untuk membangun sistem kesehatan yang tangguh terhadap perubahan iklim.

Kesehatan masyarakat yang kuat adalah fondasi bagi ketahanan bangsa di masa depan.


💬 FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apa penyakit yang paling sering muncul akibat perubahan iklim di Indonesia?
Penyakit yang sering muncul antara lain demam berdarah, malaria, diare, dan ISPA.

2. Mengapa anak-anak lebih rentan terhadap perubahan iklim?
Karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sempurna dan mudah terpengaruh oleh suhu ekstrem serta penyakit menular.

3. Bagaimana perubahan iklim memengaruhi kesehatan mental?
Bencana alam, kehilangan tempat tinggal, dan tekanan ekonomi akibat perubahan iklim dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi.

4. Apa langkah sederhana yang bisa dilakukan masyarakat?
Menjaga kebersihan lingkungan, menghemat air dan energi, serta ikut menanam pohon.

5. Apa peran pemerintah dalam menghadapi isu ini?
Pemerintah berperan dalam meningkatkan layanan kesehatan, memperkuat sistem peringatan dini, dan menerapkan kebijakan mitigasi perubahan iklim.


📚 Referensi
  • Kementerian Kesehatan RI. (2024). Laporan Dampak Perubahan Iklim terhadap Kesehatan di Indonesia.
  • Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). (2023). Analisis Iklim dan Kesehatan Nasional.
  • WHO (World Health Organization). (2023). Climate Change and Health: Country Profiles – Indonesia.
  • UNDP Indonesia. (2022). Building Climate-Resilient Health Systems.
  • IPCC. (2021). Climate Change 2021: The Physical Science Basis.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.