Sesuaikan Preferensi Izin

Kami menggunakan cookie untuk membantu Anda menavigasi secara efisien dan menjalankan fungsi tertentu. Anda akan menemukan informasi mendetail tentang semua cookie di bawah setiap kategori persetujuan di bawah.

Cookie yang dikategorikan sebagai "Diperlukan" disimpan di browser Anda karena sangat penting untuk mengaktifkan fungsionalitas dasar situs.... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Home » Sejarah » Partai Nasakom Apa Saja?
Posted in

Partai Nasakom Apa Saja?

Partai Nasakom Apa Saja? (ft/istimewa)
Partai Nasakom Apa Saja? (ft/istimewa)

Nasakom adalah konsep politik yang diperkenalkan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1950-an hingga pertengahan 1960-an. Istilah ini merupakan singkatan dari Nasionalisme, Agama, dan Komunisme, yang menggambarkan tiga kekuatan utama dalam politik Indonesia pada masa itu. Konsep ini bertujuan untuk menyatukan tiga elemen politik utama guna menciptakan stabilitas nasional. Partai Nasakom Apa Saja? dalam implementasinya, Nasakom mencakup berbagai partai politik yang mewakili masing-masing unsur tersebut.

Artikel ini akan membahas partai-partai yang termasuk dalam konsep Nasakom serta peran mereka dalam politik Indonesia pada era Soekarno.

Partai- Partai dalam Konsep Nasakom

Berikut adalah partai-partai yang dapat dikategorikan ke dalam unsur Nasakom:

1. Unsur Nasionalisme: Partai Nasional Indonesia (PNI)

Partai Nasional Indonesia (PNI) merupakan partai yang mewakili unsur nasionalisme dalam konsep Nasakom. PNI didirikan oleh Soekarno pada tahun 1927 dan menjadi salah satu partai terbesar di Indonesia pada masa demokrasi parlementer dan demokrasi terpimpin.

Peran PNI dalam Nasakom:
  • Mendukung kebijakan Soekarno dalam membangun identitas nasional yang kuat.
  • Berperan dalam pemerintahan dengan mendukung konsep demokrasi terpimpin.
  • Mewakili kepentingan nasionalis dalam kebijakan pemerintahan.
2. Unsur Agama: Nahdlatul Ulama (NU) dan Partai Masyumi

Kelompok agama dalam Nasakom diwakili oleh dua partai utama, yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Partai Masyumi sebelum akhirnya Masyumi dibubarkan.

Nahdlatul Ulama (NU):

NU awalnya merupakan organisasi keagamaan Islam yang kemudian menjadi partai politik. Pada era Nasakom, NU:

  • Mendukung kebijakan Soekarno dalam upaya menjaga keseimbangan antara Islam dan kekuatan politik lainnya.
  • Berperan dalam pemerintahan dengan beberapa kadernya yang menjabat di kabinet.
  • Memiliki basis dukungan kuat di kalangan umat Islam tradisional.
Partai Masyumi:

Partai Masyumi adalah partai Islam yang pernah memiliki pengaruh besar di Indonesia. Namun, karena perbedaan pandangan dengan Soekarno, partai ini kemudian dibubarkan pada tahun 1960.

3. Unsur Komunisme: Partai Komunis Indonesia (PKI)

PKI adalah partai yang mewakili unsur komunisme dalam konsep Nasakom. Pada masa Soekarno, PKI menjadi salah satu partai komunis terbesar di dunia yang beroperasi secara legal.

Baca juga: Peran Pers dan Media Massa dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Peran PKI dalam Nasakom:
  • Mendapat dukungan dari Soekarno dalam berbagai kebijakan.
  • Memiliki pengaruh besar dalam organisasi massa seperti Barisan Tani Indonesia (BTI), Gerwani, dan Lekra.
  • Mendorong pembentukan Angkatan Kelima, yang membuat ketegangan antara PKI dan militer semakin meningkat.

Namun, setelah terjadinya G30S/PKI pada tahun 1965, PKI dinyatakan sebagai organisasi terlarang dan dilarang secara permanen di Indonesia.

Peran Nasakom dalam Politik Indonesia

Konsep Nasakom diterapkan dalam berbagai aspek politik Indonesia, antara lain:

  • Pembentukan kabinet dengan perwakilan dari ketiga unsur Nasakom.
  • Pengaruh besar dalam kebijakan luar negeri, terutama dalam upaya membentuk Poros Jakarta-Peking-Moskow.
  • Meningkatnya ketegangan antara kelompok Islam dan militer dengan PKI akibat kebijakan yang terlalu mengakomodasi komunisme.

Namun, konsep Nasakom akhirnya runtuh setelah peristiwa G30S/PKI yang menyebabkan kejatuhan Soekarno dan berakhirnya pengaruh komunisme dalam politik Indonesia.

Kesimpulan

Nasakom adalah konsep politik yang menggabungkan tiga unsur utama dalam politik Indonesia: Nasionalisme, Agama, dan Komunisme. Beberapa partai yang termasuk dalam konsep ini adalah PNI (nasionalisme), NU (agama), dan PKI (komunisme). Meskipun bertujuan untuk menyatukan bangsa, konsep ini justru menimbulkan ketegangan yang berujung pada konflik politik besar.

Setelah peristiwa G30S/PKI, konsep Nasakom tidak lagi digunakan dan Indonesia memasuki era Orde Baru yang berfokus pada pemerintahan militer dan pelarangan komunisme.

Baca juga: Kronologi G30S PKI Singkat: Latar Belakang


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apa saja partai yang termasuk dalam konsep Nasakom?

Partai yang termasuk dalam konsep Nasakom adalah PNI (nasionalisme), NU (agama), dan PKI (komunisme). Partai Masyumi awalnya juga berperan dalam unsur agama sebelum dibubarkan.

2. Mengapa Soekarno mencetuskan konsep Nasakom?

Soekarno mencetuskan konsep Nasakom untuk menyatukan tiga kekuatan politik utama di Indonesia guna mencegah perpecahan dan menjaga stabilitas nasional.

3. Mengapa PKI menjadi bagian dari Nasakom?

Soekarno percaya bahwa komunisme memiliki peran dalam pembangunan bangsa dan memberikan PKI kesempatan untuk berkembang dalam sistem politik Indonesia.

4. Apa yang menyebabkan runtuhnya konsep Nasakom?

Konsep Nasakom runtuh setelah terjadinya peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965, yang menyebabkan konflik besar dan berujung pada pelarangan PKI serta kejatuhan Soekarno.

5. Apakah konsep Nasakom masih digunakan di Indonesia saat ini?

Tidak, setelah runtuhnya Soekarno dan pelarangan PKI, konsep Nasakom tidak lagi digunakan dalam politik Indonesia. Saat ini, sistem politik Indonesia lebih berorientasi pada demokrasi yang tidak melibatkan komunisme.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.