PJJ IPS KELAS 9

Menguraikan Proses terjadinya Reformasi di Indonesia

Menguraikan Proses terjadinya Reformasi di Indonesia, Orde Baru bertekad melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen. Selama kurang lebih 30 tahun Orde Baru melaksanakan tugas pemerintahan untuk memulihkan situasi kondisi keamanan, ketertiban, politik, ekonomi dan sosial budaya.

Salah satu program tersebuat dikenal dengan sebutan Trilogi Pembangunan. Perjalanan pemerintahan zaman Orde Baru berjalan dengan baik kondisi negara lebih aman dan kondusif, namun tetap ada beberapa kekurangan dan kelemahan, yang pada akhirnya menjadikan Orde Baru harus berakhir.

Pelaksanaan pemerintahan Orde Baru, meskipun kondisi masyarakat terkesan aman dan kondusif, namun demokrasi tidak bisa berjalan dengan baik. Selain itu banyak terjadi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), di semua bidang pemerintahan.

Ketimpangan dan kesenjangan ekonomi dan sosial berdampak pada kehidupan masyarakat dan negara. Banyak konglomerat kaya yang mendapatkan fasilitas istimewa dari pemerintah bahkan menjadikan timbulnya krisis moneter yang berkepanjangan.

Krisis moneter, krisis kepemimpinan dan keteladanan inilah yang menggerakkan mahasiswa untuk melakukan demontrasi menuntut perubahan dan adanya reformasi.

Terjadinya krisis moneter

Pada pertengahan tahun 1997, pasca pemilu VI Orde Baru, bangsa Indonesia dilanda Krisis Moneter. Terjadinya krisis moneter sebenarnya juga merupakan dampak dari krisis perekonomian global. Kondisi ekonomi Indonesia terus memburuk seiring dengan krisis keuangan yang melanda Asia.

Salah satu indicator krisis moneter ini adalah melemahnya nilai rupiah disbanding mata uang asing. Mata uang Rupiah yang selalu stabil pada kisaran Rp 2.5000 dalam satu dollar mengalami penurunan nilaitukar hingga di atas 15.000 per US Dollar. Hal ini tentu berdampak pada naiknya berbagai barang dan jasa di masyarakat.

Krisis moneter menjadi salah satu factor pemicu kekecewaan rakyat akibat berbagai krisis politik di Indonesia. KKN semakin merajalela, sementara kemiskinan rakyat terus meningkat. Terjadinya ketimpangan sosial yang sangat mencolok menyebabkan munculnya kerusuhan sosial.

Munculnya Gerakan Reformasi

Gerakan reformasi muncul setelah bangsa Indonesia dilanda krisis moneter yang berdampak pada krisis ekonomi, krisis politik, dan krisis sosial. Dari krisis tersebut, muncul pula krisis hukum, identitas, budaya, dan moral. Puncaknya, munculah kerusuhan sosial yang melahirkan krisis kepercayaan terhadap pemerintah yang dipelopori oleh para mahasiswa.

Muncul demonstrasi yang digerakkan oleh mahasiswa yang dengan berani memaparkan berbagai kelemahan dan penyelewengan elite birokrasi orde baru dan segelintir manusia yang memonopoli sumber daya alam dan sektor ekonomi di Indonesia.

Menguraikan Proses terjadinya Reformasi, Ia juga berhasil menyadarkan masyarakat akan pentingnya suksesi (penggantia kekuasaan) terhadap pemerintahan Presiden Soeharto yang telah memerintah selama 32 tahun

Gambar 65a. Demontrasi Mahasiswa menuntut reformasi dengan menduduki Gedung DPR/MPR RI (ilustrasi foto/Jatim TIMES)

Tuntutan utama kaum demonstran adalah perbaikan ekonomi dan reformasi total. Demonstrasi besar-besaran dilakukan di Jakarta pada tanggal 12 Mei 1998. Pada saat itu terjadi peristiwa Trisakti, yaitu meninggalnya empat mahasiswa Universitas Trisakti akibat bentrok dengan aparat keamanan.

Empat mahasiswa tersebut adalah Elang Mulya Lesmana, Hery Hariyanto, Hendriawan, dan Hafidhin Royan. Keempat mahasiswa yang gugur tersebut kemudian diberi gelar sebagai Pahlawan Reformasi.

Barbagai kelemahan dan penyelewengan pemerintahan Orde Baru yang disampaikan oleh para tokoh reformasi, antara lain :

  1. Korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)
  2. Pola kekuasaan dilaksanakan secara terpusat dan tertutup sehingga telah mendorong mengalirnya sumber daya manusia dan sumber daya alam ke pusat.
  3. Pemberian monopoli sumber daya alam dan sektor ekonomi kepada para pengusaha (konglomerat) yang dekat dengan elit kekuasaan berdampak pada timbunya kesenjangan ekonomi.

Pengunduran Diri Presiden Soeharto

Pada awal tahun 1998, keadaan Negara semakin tidak menentu dan krisis ekonomi tidak ditemukan titik terang penyelesaiannya. Akibatnya, aksi mahasiswa pun menjadi semakin marak menuntut pengunduran diri presiden Soeharto.

Bentrokan dengan aparat tidak terhindarkan lagi sehingga muncul “Tragedi Trisakti” yang menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998. Sejak tanggal 19 Mei 1998, ribuan mahasiswa dari puluhan perguruan tinggi menduduki gedung DPR/MPR.

Mereka menuntut agar Soeharto mundur dari kursi kepresidenan. Menghadapi tuntutan itu, presiden Soeharto mengadakan pertemuan dengan 9 tokoh masyarakat dan menyatakan akan mereshuffle Kabinet Pembangunan VII menjadi Kabinet Reformasi.

Baca juga Latar Belakang Munculnya Reformasi pada tahun 1998

Akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998 di Gedung Istana Merdeka, Soeharto menyatakan berhenti sebagai presiden dan menyerahkan kepada wakil Presiden B.J. Habibie. Peristiwa pengunduran diri Soeharto itu menandai berakhirnnya masa pemerintahan Orde Baru yang berlangsung selama 32 tahun.

Gambar65b. Presiden Soeharto Mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998 (ilustrasi foto/Wikipedia)
Referensi : MODUL PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA MASA PANDEMI COVID-19 UNTUK JENJANG SMP/MTs Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas VIII Semester Gasal. Direktorat Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Membaca Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button