Menghadapi keadaan darurat keamanan, keselamatan, dan kesehatan kerja. Orang atau pekerja sering melakukan lingkungan yang tidak aman, terutama disebabkan oleh:
Karena karyawan merasa ahli dalam bidangnya dan tidak pernah mengalami kecelakaan, meskipun melakukan perilaku yang tidak aman. Ia berkeyakinan jika selama ini bekerja dengan cara seperti ini (tidak aman) tidak terjadi apa-apa, mengapa harus berubah?
Lingkungan yang tidak aman juga sering dipicu oleh supervisor atau manajer yang tidak peduli dengan keselamatan.
Para manajer ini secara langsung atau tidak langsung memotivasi para pekerja untuk mengambil jalan pintas, mengabaikan bahwa perilaku mereka merugikan kepentingan produksi.
1 Upaya Bersama Mengurangi Lingkungan Tidak Aman / Berbahaya
Lingkungan yang tidak aman dapat diminimalisir dengan melakukan beberapa cara. Yaitu:
1. Hilangkan bahaya di tempat kerja
Hilangkan bahaya di tempat kerja dengan merekayasa faktor bahaya atau memperkenalkan kontrol fisik.
Metode ini digunakan untuk mengurangi potensi terjadinya lingkungan yang tidak aman tetapi tidak selalu berhasil karena karyawan dapat berperilaku tidak aman dan mengatasi kontrol yang ada.
2. Karyawan peduli keselamatan diri
Mengubah sikap karyawan agar lebih peduli dengan keselamatan dirinya. Metode ini didasarkan pada anggapan bahwa perubahan sikap akan mengubah perilaku.
Berbagai upaya yang dapat dilakukan adalah melalui kampanye dan pelatihan keselamatan. (pelatihan keselamatan kerja).
Pendekatan ini tidak selalu berhasil karena perubahan sikap tidak diikuti dengan perubahan perilaku. Sikap seringkali merupakan apa yang harus dilakukan, bukan apa yang dilakukan.
Dengan memberikan punishment atau hukuman kepada pelaku yang menyebabkan terbentuknya lingkungan yang tidak aman.
Cara ini tidak selalu berhasil karena pemberian punishment terhadap perilaku tidak aman harus dilakukan secara rutin atau konsisten dan segera setelah muncul, hal inilah yang sulit dilakukan karena tidak semua lingkungan yang tidak aman dapat dipantau secara langsung.
Dengan memberikan reward atau penghargaan kepada mereka yang dapat menciptakan perilaku aman. (safe environment) Cara ini sulit dilakukan karena reward minimum harus setara dengan apa yang didapat dari unsafe behavior.
2 Pilih dan siapkan peralatan dengan prosedur Keselamatan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja.
Tidak ada satupun organisasi yang tidak menggunakan peralatan kantor dalam kegiatannya untuk mencapai tujuannya. Dalam hal ini, perlengkapan kantor berfungsi untuk membantu pelaksanaan pekerjaan kantor.
Walaupun organisasi memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, tanpa adanya sumber daya lain, seperti alat atau bahan lainnya, organisasi tidak dapat mencapai tujuannya secara optimal.
Secara umum peralatan kantor yang ada dan dioperasikan dalam suatu organisasi, perusahaan, atau kantor bermacam-macam, bentuknya antara lain alat tulis kantor, perabot kantor, dan mesin kantor.
Pemanfaatan teknologi modern di lingkungan perkantoran baik untuk penanganan administrasi, keuangan, maupun bidang kerja lainnya bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan meningkatkan daya saing dalam memasuki era global serta memenangkan persaingan atau kompetisi yang semakin ketat antar perusahaan.
Dalam memilih peralatan kantor untuk membantu pelaksanaan pekerjaan, tidak boleh terpaku pada pemilihan peralatan yang berteknologi tinggi, tetapi juga harus memperhatikan keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja bagi karyawan yang menggunakannya.
Jika saat mengetik karyawan harus menengadah menatap monitor, berarti perusahaan belum memperhatikan keselamatan, kesehatan, dan keselamatan kerja.
Jika karyawan sering mengeluhkan suhu udara kantor yang terlalu dingin atau panas, atau banyak kabel listrik, internet, dan telepon yang mencuat di bawah mejanya, berarti perusahaan masih mengabaikan Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Keselamatan Kerja.
Jika kantor tidak memiliki tangga darurat dan alat pemadam kebakaran, sama saja perusahaan mempertaruhkan nyawa karyawannya.
Inilah “musuh” yang sering dijumpai di perkantoran yang dapat mengakibatkan lingkungan kerja yang tidak aman:
- Posisi tubuh yang salah (ergonomi) saat melakukan pekerjaan.
- Gerakan berulang.
- Pencahayaan terlalu terang/gelap.
- Mouse dan keyboard yang sulit dijangkau dengan tangan.
- Kabel listrik, telepon, dan internet menjuntai ke lantai.
- AC terlalu dingin atau bahkan tidak berfungsi (panas).
- Perkakas listrik yang tidak berfungsi dengan baik.
- Perabot kantor yang mempersulit pekerjaan
3 Menjaga area kerja dengan peraturan higienis, keselamatan, dan lingkungan
Yang dimaksud dengan area kerja adalah area atau ruangan kantor tempat karyawan atau karyawan kantor melakukan aktivitas kerja.
Seperti yang kita ketahui bersama, kawasan perkantoran khususnya di Jakarta terletak di gedung-gedung tinggi yang luasnya terkadang terbatas seperti kotak kecil.
Belum lagi rasio atau perbandingan luas ruangan dengan jumlah pegawai yang menempatinya menjadi masalah tersendiri.
Baca juga Sikap menentukan kepribadian seseorang
4 Menjaga dan menggunakan peralatan dengan persyaratan kesehatan dan keselamatan kerja.
Setiap jenis pekerjaan selalu dikaitkan dengan penggunaan alat, bahan, dan kondisi tertentu.
Penggunaan alat kerja harus selalu memperhatikan beberapa hal, antara lain :
- Penggunaan alat harus sesuai dengan petunjuk penggunaan
- Penggunaan alat harus disesuaikan dengan daya atau kemampuan alat
- Setiap pegawai yang menggunakan alat memiliki keahlian dan keterampilan dalam mengoperasikan
- Setiap karyawan mengetahui kelebihan dan kelemahan serta bahaya yang mungkin timbul akibat alat kerja yang digunakan.
- Pada waktu-waktu tertentu, work tool perlu diservis, diperbaiki, dan diganti komponennya.
- Untuk lebih jelasnya berikut akan dipaparkan cara merawat dan mematuhi peralatan serta menggunakan peralatan tersebut dengan persyaratan kesehatan dan keselamatan kerja