Materi manajemen operasional, Produksi atau operasi merupakan salah satu fungsi bisnis yang harus dikelola dengan sebaik mungkin oleh organisasi. Setiap perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa pastilah memiliki fungsi produksi, yang akan bekerjasama dengan fungsi lain seperti pemasaran, sumber daya manusia dan keuangan guna memberikan produk terbaik yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen.
Aktivitas yang tercakup dalam manajemen operasi ini sangat bervariasi, tergantung pada ukuran perusahaan, jenis perusahaan, teknologi yang dipakai dan sebagainya. Perusahaan kecil seperti industri rumah tangga jelas memiliki pengelolaan operasi yang berbeda dengan perusahaan besar seperti Unilever, Procter & Gamble, Indofood dan lain-lain.
Sebagaimana fungsi lainnya dalam bisnis maka fungsi operasi dapat menjadi sumber keunggulan bersaing ataupun justru menjadi sumber beban perusahaan.
Contohnya: kesalahan pemilihan lokasi pabrik mengakibatkan ongkos produksi melonjak tajam, kesalahan proses produksi mengakibatkan banyak produk cacat yang tidak layak dijual, ataupun kesalahan manajemen mutu yang meloloskan produk cacat mengakibatkan ketidakpuasan pelanggan sehingga akhirnya beralih ke pesaing.
Inilah alasannya mengapa manajemen operasi merupakan salah satu fungsi bisnis yang juga wajib diperhatikan keberadaannya guna mendukung eksistensi organisasi sebagai entitas bisnis yang sukses.
1. Konsep Dasar Manajemen Operasi
Pengertian manajemen produksi (operasi) adalah proses/ aktivitas untuk mengubah sumber daya (material fisik, peralatan, tenaga kerja dan pengetahuan) menjadi barang jadi dan jasa untuk konsumen yang bernilai dan memberikan manfaat (Griffin dan Ebert, 2005).
Dalam manajemen operasi perusahaan akan mengkombinasikan berbagai faktor produksi, baik sumber daya fisik, peralatan, tenaga kerja, pengetahuan dan informasi dalam fasilitas produksi guna memenuhi satu tujuan yaitu memberikan utilitas yang bermakna kemampuan produk memuaskan konsumen.
2. Proses Operasi Barang dan Jasa
Proses operasi adalah serangkaian metode dan teknologi yang dipakai dalam memproduksi barang atau jasa. Tipe produksi dapat diklasifikasikan berdasarkan perbedaan pada proses operasinya. Proses operasi untuk barang dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Proses analitis adalah proses produksi di mana sumber daya diuraikan menjadi komponen untuk menciptakan produk jadi.
- Proses sintesis adalah proses produksi di mana sumber daya dikombinasikan untuk menghasilkan barang jadi.
Sedangkan proses operasi untuk jasa dibedakan berdasar tingkat kontak dengan pelanggan, dan terdiri dari dua klasifikasi yaitu:
- Sistem kontak tinggi, di mana pelanggan menjadi bagian dari sistem selama penyampaian jasa
- Sistem kontak rendah di mana pelanggan tidak harus menjadi bagian dari sistem dalam menerima jasa.
Perbedaan dalam operasi manufaktur dan jasa
1) Fokus pada kinerja.
Apabila barang diciptakan lewat proses produksi maka jasa dihasilkan lewat kinerja. Dalam proses operasi jasa, output akhir yang dihasilkan adalah konsumen yang merasa puas karena kebutuhannya terpenuhi. Dengan demikian proses yang dihasilkan harus berorientasi pada konsumen.
2) Fokus pada proses dan hasil akhir
Mayoritas produk jasa adalah kombinasi antara produk tangible dan intangible sehingga jasa akan berfokus baik pada proses maupun hasil akhir.
Baca juga Materi Manajemen Pemasaran
3) Fokus pada karakteristik jasa
Transaksi jasa memiliki tiga ciri khas yaitu pertama, intangibility bermakna jasa tidak dapat dirasakan lewat panca indera sehingga dinilai dari intangible value-nya seperti kepuasan,kegembiraan dan sebagainya.
Kedua, customization bermakna bahwa konsumen mengharapkan layanan jasa didesain sesuai kebutuhan pribadi masing masing dan ketiga, unstorability bermakna jasa tidak dapat disimpan, melainkan proses produksi dan konsumsi dilakukan pada saat bersamaan.
4) Fokus pada pertimbangan kualitas layanan
Kualitas barang dan jasa tidak dapat diukur dengan standar yang sama.
Leave a Reply