Home » Sejarah » Makanan dan Kuliner Warisan Budaya Kolonial Belanda di Indonesia
Posted in

Makanan dan Kuliner Warisan Budaya Kolonial Belanda di Indonesia

Makanan dan Kuliner Warisan Budaya Kolonial Belanda di Indonesia (ft.istimewa)
Makanan dan Kuliner Warisan Budaya Kolonial Belanda di Indonesia (ft.istimewa)

Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan kuliner yang luar biasa, hasil perpaduan berbagai budaya yang pernah datang dan menetap di Nusantara. Salah satu pengaruh kuliner yang paling menonjol dan masih terasa hingga hari ini adalah dari masa penjajahan Belanda. Selama lebih dari 300 tahun kolonialisasi, Belanda tak hanya meninggalkan jejak dalam bidang pemerintahan, pendidikan, dan arsitektur, tetapi juga memperkenalkan berbagai makanan dan gaya masak yang melebur dengan cita rasa lokal. Bagaimana pengaruh Makanan dan Kuliner Warisan Budaya Kolonial Belanda di Indonesia?

Kuliner warisan Belanda di Indonesia berkembang menjadi bentuk akulturasi yang khas. Beberapa jenis makanan yang awalnya eksklusif bagi kaum kolonial kini telah menjadi bagian dari budaya makan masyarakat Indonesia. Bahkan, banyak dari hidangan ini dijajakan di pasar tradisional hingga restoran mewah.

Artikel ini akan membahas sejarah, jenis-jenis makanan warisan kolonial Belanda, serta pengaruh jangka panjangnya terhadap kuliner Indonesia modern.


Sejarah Awal Pengaruh Kuliner Belanda di Indonesia

Masuknya kuliner Belanda ke Indonesia dimulai sejak kehadiran VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) pada awal abad ke-17. Para pejabat dan pendatang Belanda membawa serta kebiasaan makan ala Eropa. Awalnya, bahan-bahan masakan Eropa diimpor langsung dari negeri Belanda, tetapi karena keterbatasan, banyak penyesuaian dilakukan dengan bahan lokal.

Pada masa itu, orang Belanda memperkenalkan makanan seperti roti, keju, kue-kue manis, dan olahan daging sapi atau babi. Namun, karena faktor iklim dan selera lokal, makanan-makanan ini diadaptasi menjadi lebih sesuai dengan cita rasa Nusantara. Dari sinilah lahir berbagai hidangan yang unik—perpaduan teknik masak Belanda dengan bumbu khas Indonesia.


Makanan dan Minuman Warisan Belanda yang Masih Populer di Indonesia

1. Roti dan Kue Tradisional

Roti dan kue merupakan pengaruh paling kuat dari budaya kuliner Belanda. Masyarakat Indonesia mengenal berbagai jenis roti dan pastry karena perkenalan dari kolonial.

Beberapa contohnya:

  • Ontbijtkoek: Roti rempah manis khas Belanda yang diadaptasi menjadi roti jahe lokal.
  • Spekkoek (Lapis Legit): Kue lapis berlapis-lapis yang dibuat dengan mentega, telur, dan rempah seperti kayu manis dan pala.
  • Kastengel: Kue keju gurih yang populer saat Lebaran atau Natal.
  • Nastar: Kue kering isi selai nanas, hasil adaptasi dari kue Belanda.
  • Bitterballen dan Kroket: Camilan goreng isi daging dan ragout yang masih umum dijumpai di restoran atau toko roti.
2. Semur

Kata “semur” berasal dari kata Belanda smoor yang berarti “merebus perlahan”. Di Indonesia, semur menjadi makanan favorit dengan cita rasa manis karena penggunaan kecap manis dan rempah-rempah lokal.

Varian semur antara lain:

  • Semur daging sapi
  • Semur jengkol
  • Semur tahu dan telur

Semur adalah contoh sempurna bagaimana teknik memasak Belanda berpadu dengan bahan dan bumbu lokal Indonesia.

3. Selat Solo

Selat Solo adalah adaptasi dari salad daging Eropa. Hidangan ini berasal dari pengaruh budaya kolonial di kalangan bangsawan Jawa. Terbuat dari daging sapi rebus, telur rebus, sayuran, dan kuah cuka manis, Selat Solo mencerminkan perpaduan rasa manis-gurih yang khas Indonesia dengan tampilan ala Barat.

4. Perkedel

Perkedel berasal dari kata Belanda frikadel—olahan daging cincang berbumbu. Di Indonesia, frikadel diubah menjadi perkedel kentang, yang menggunakan kentang tumbuk sebagai bahan utama, terkadang dicampur daging cincang atau kornet.

5. Poffertjes dan Pancake

Poffertjes adalah pancake mini khas Belanda yang masih bisa ditemui di kafe atau festival kuliner. Disajikan dengan gula halus dan mentega, makanan ini sering dianggap sebagai jajanan “jadul” yang kini kembali populer.

6. Kue Lumpur, Kue Soes, dan Risoles

Kue lumpur dan risoles merupakan jenis pastry yang berkembang dari resep Belanda. Risoles, misalnya, berasal dari rijst rolletjes, yaitu gulungan berisi ragout yang dibalut kulit tipis dan digoreng. Kue soes (soesjes) juga berasal dari choux pastry Eropa.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.