Konsep Dasar Akuntansi Yang Berlaku Secara Umum
Konsep Dasar Akuntansi Yang Berlaku Secara Umum. Konsep dasar akuntansi adalah suatu konsep yang berlaku secara umum tentang suatu asumsi, anggapan, pandangan atau pendapat dalam menyajikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
1. Konsep Kesatuan Usaha
Dalam konsep kesatuan usaha ini, perusahaan merupakan suatu kesatuan ekonomi yang terpisah dari pihak yang berkepentingan dengan sumber perusahaan. Artinya, keuangan perusahaan terpisah dari pemilik, terpisah dari keuangan karyawan, dan terpisah pula dari keuangan para direksi sehingga perusahaan dianggap sebagai satu kesatuan usaha.
2. Konsep Harga
Perolehan Setiap transaksi pembelian satu barang harus dicatat sebesar harga perolehan tersebut. Contohnya, dibeli sebuah mesin seharga Rp9.500.000,00 sebelum operasi masih diperlukan biaya pemasangan Rp400.000,00 maka harga perolehan menjadi Rp9.900.000,00 (Rp9.500.000,00 + Rp400.000,00).
Nilai inilah yang dicatat dalam akuntansi. Harga perolehan adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh satu unit barang atau jasa dalam pertukaran sampai barang tersebut siap dipakai.
Baca juga Permasalah Ekonomi Negara yang Dihadapi
3. Konsep Kesinambungan
Perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya tentunya berupaya untuk melaksanakan kegiatan perusahaan secara berkesinambungan atau terus-menerus. Dalam proses usaha itu dibuat laporan keuangan perusahaan secara berkala yang dapat dibandingkan sehingga diperoleh informasi tentang kemajuan atau kemunduran usaha.
Dengan membandingkan laporan keuangan dari satu periode dengan periode lainnya, dapat diperoleh data yang pasti tentang naik turunnya pendapatan dan beban sebagai dasar dalam membuat suatu kebijaksanaan untuk kemajuan perusahaan.
Baca juga Pengertian Neraca Pembayaran Suatu Negara
4. Konsep Pengukuran dengan Uang
Pengukuran dengan nilai uang berarti seluruh informasi utama dalam laporan keuangan itu diukur dengan satuan ukur uang karena uang sudah umum digunakan untuk mengukur aktiva, kewajiban perusahaan serta perubahannya.
5. Periode Akuntansi
Kegiatan perusahaan dipisahkan dalam periode-periode. Penyajian informasi yang berupa laporan keuangan apabila dibuat secara berkala akan membantu pihak yang berkepentingan dalam mengambil suatu keputusan. Periode akuntansi dapat dibuat per tahun, triwulan, atau semesteran.
6. Penetapan Beban dan Pendapatan
Penetapan beban dan pendapatan perusahaan diakui dalam periode yang bersangkutan sehingga beban dan pendapatan yang terjadi benar-benar sudah direalisasi. Penghitungan laba/rugi yang dilaporkan menggambarkan keadaan yang sebenarnya dalam suatu periode tertentu.