Kondisi Penduduk Indonesia dipengaruhi beberapa faktor. Faktor yang memengaruhi jumlah penduduk disebut faktor-faktor pertumbuhan penduduk. Faktor dominan yang memengaruhi jumlah penduduk Indonesia adalah faktor kelahiran dan kematian, sedangkan faktor migrasi tidak berpengaruh pada jumlah penduduk.ย
Jumlah Penduduk Indonesia
Bagaimana perkembangan penduduk Indonesia? Perkembangan jumlah penduduk Indonesia dari waktu ke waktu bertambah dengan pesat. Hal tersebut terjadi sesuai dengan membaiknya keadaan kesehatan sehingga tingkat kematian menurun, sementara tingkat kelahiran tetap tinggi.
Jumlah penduduk Indonesia berubah dari waktu ke waktu sejalan dengan kemajuan bangsa Indonesia. Perkembangan jumlah penduduk itu dapat dilihat dalam Tabel.
Faktor-Faktor Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah selisih dari jumlah kelahiran, kematian, dan migrasi (perpindahan) penduduk dalam waktu tertentu. Kondisi Penduduk Indonesia, Faktor kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk.
Faktor kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk. Sementara migrasi dapat bersifat menambah dan mengurangi jumlah penduduk, bergantung pada banyaknya penduduk yang melakukan migrasi. Dalam pertumbuhan penduduk Indonesia hanya faktor kelahiran dan kematian yang dominan memengaruhi jumlah penduduk, sedangkan migrasi kurang atau sedikit.
Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dapat dihitung dengan cara mengetahui jumlah kelahiran dan kematian. Pengetahuan tingkat kelahiran dan kematian penduduk sangat berguna untuk memprediksi pertumbuhan penduduk sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan permasalahan penduduk yang bersifat kuantitas.
a. Angka Kelahiran Kasar atau Crude Birth Rate (CBR)
Angka kelahiran kasar adalah jumlah bayi yang lahir hidup dari setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun. Angka 1.000 merupakan angka tetap (konstan). Disebut angka kelahiran kasar karena semua penduduk diperkirakan melahirkan dan cara menghitungnya dengan rumus berikut:
Angka kelahiran kasar di atas 40 termasuk kategori tinggi, antara 30-40 termasuk kategori sedang, dan kurang dari 30 termasuk kategori rendah. Angka kelahiran kasar di negara Indonesia tahun 2006 sebesar 20, artinya dari setiap 1.000 penduduk diperkirakan akan terjadi kelahiran 20 bayi.
b. Angka Kematian Kasar atau Crude Death Rate (CDR)
Angka kematian kasar adalah jumlah kematian penduduk yang terjadi dari tiap 1.000 penduduk dalam satu tahun. Disebut angka kematian kasar karena tidak memperhitungkan risiko kematian yang berbeda-beda sesuai dengan kelompok umur. Risiko kematian tinggi terjadi pada usia anak bayi lima tahun dan penduduk usia 65 tahun ke atas. Untuk mencari angka kematian kasar digunakan rumus berikut:
Angka kematian kasar lebih dari 20 termasuk kategori tinggi, antara 10-20 termasuk sedang, dan di bawah 10 termasuk kategori rendah. Angka kematian kasar di Indonesia pada tahun 2006 sebesar 6 jiwa.
c. Angka Kematian Bayi atau Infant Mortality Rate (IMR)
Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan tingkat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat atau bangsa. Semakin tinggi angka kematian bayi maka tingkat kesejahteraan dan kesehatan masyarakat rendah dan sebaliknya.
Baca juga Pertumbuhan dan Kualitas Penduduk Indonesia
Angka kematian bayi, yaitu jumlah kematian bayi di bawah umur 1 tahun dari 1.000 bayi yang lahir hidup setiap tahun. Penghitungan angka kematian bayi lebih khusus karena risiko kematiannya lebih tinggi. Angka kematian bayi dihitung dengan rumus berikut:
Angka kematian bayi di atas 75 termasuk kategori tinggi, antara 35-75 termasuk kategori sedang, dan kurang dari 35 termasuk kategori rendah. Angka kematian bayi Indonesia pada tahun 2006 sebesar 35 jiwa.
Leave a Reply