Posted in

Kondisi Geologis Indonesia dan Dampaknya terhadap Pertanian serta Pemukiman

Kondisi Geologis Indonesia dan Dampaknya terhadap Pertanian serta Pemukiman (ft.istimewa)
Kondisi Geologis Indonesia dan Dampaknya terhadap Pertanian serta Pemukiman (ft.istimewa)

5. Contoh Nyata di Indonesia

a. Lereng Gunung Merapi, Jawa Tengah

Masyarakat di sekitar Merapi menggantungkan hidup dari pertanian karena tanahnya subur. Meski sering terjadi erupsi, mereka tetap bertahan karena hasil pertanian sangat menguntungkan. Pemerintah membangun zona rawan bencana (KRB) untuk membatasi wilayah aman bagi pemukiman.

b. Subak di Bali

Sistem pertanian tradisional Subak memanfaatkan air dari sumber pegunungan vulkanik. Struktur geologi pegunungan dan lembah di Bali menjadikan sistem irigasi ini efisien dan berkelanjutan selama ratusan tahun.

c. Gempa dan Likuifaksi di Palu (2018)

Gempa di Palu disebabkan oleh pergeseran Sesar Palu-Koro, yang mengakibatkan likuifaksi besar-besaran. Ratusan hektare permukiman dan lahan pertanian tenggelam dalam lumpur. Ini menunjukkan bahwa kondisi geologis aktif dapat secara drastis mengubah bentang alam dan kehidupan masyarakat.

Baca juga: Konektivitas Antarruang dan Perkembangan Ekonomi Kreatif


6. Upaya Mitigasi dan Adaptasi

Agar dampak geologis terhadap pertanian dan pemukiman dapat diminimalkan, perlu dilakukan berbagai upaya mitigasi:

  1. Pemetaan zona rawan bencana geologi oleh pemerintah melalui PVMBG dan BMKG.
  2. Sosialisasi kepada petani dan masyarakat tentang bahaya gunung api, longsor, dan gempa.
  3. Pembangunan rumah tahan gempa dan pengaturan zona permukiman.
  4. Pemanfaatan teknologi irigasi modern di daerah vulkanik agar tetap produktif setelah erupsi.
  5. Konservasi lahan di lereng gunung untuk mencegah erosi dan longsor.

Dengan strategi yang baik, masyarakat bisa tetap memanfaatkan potensi geologis tanpa mengabaikan keselamatan.


Kesimpulan

Kondisi geologis Indonesia adalah pedang bermata dua. Di satu sisi, aktivitas vulkanik dan tektonik memberikan tanah subur serta bentang alam yang mendukung pertanian. Namun di sisi lain, kondisi ini juga menimbulkan ancaman berupa letusan gunung api, gempa bumi, dan longsor yang mengancam permukiman penduduk.

Kondisi Geologis Indonesia dan Dampaknya terhadap Pertanian serta Pemukiman. Pemerintah dan masyarakat harus terus meningkatkan kesadaran geologi, melakukan perencanaan ruang berbasis mitigasi bencana, dan memanfaatkan pengetahuan lokal (local wisdom) dalam beradaptasi terhadap kondisi alam yang dinamis. Dengan demikian, kekayaan geologis Indonesia dapat menjadi berkah, bukan bencana.


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Mengapa tanah vulkanik di Indonesia sangat subur?
Karena mengandung banyak mineral hasil pelapukan batuan gunung api seperti kalium, fosfor, dan magnesium yang dibutuhkan tanaman.

2. Mengapa banyak pemukiman dibangun di sekitar gunung berapi?
Karena tanahnya subur dan dekat dengan sumber air, meskipun berisiko terhadap letusan.

3. Apa contoh dampak negatif kondisi geologis terhadap pemukiman?
Gempa Palu 2018 dan letusan Gunung Semeru 2021 menyebabkan kerusakan besar pada pemukiman warga.

4. Bagaimana cara mengurangi risiko bencana di daerah geologis aktif?
Dengan mengikuti aturan tata ruang, membangun rumah tahan gempa, serta memahami jalur evakuasi bencana.


Referensi
  • Badan Geologi Kementerian ESDM (2024). Atlas Gunung Api Indonesia.
  • BMKG (2024). Data Gempa dan Aktivitas Seismik Nasional.
  • BNPB (2023). Laporan Tahunan Penanggulangan Bencana Indonesia.
  • PVMBG (2023). Peta Kawasan Rawan Bencana Vulkanik Indonesia.
  • Kusumayudha, S. (2022). Geologi Umum untuk Indonesia. Penerbit Gadjah Mada University Press.

ย 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.