Kerajaan Kutai Martadipura adalah kerajaan bercorak Hindu yang dikenal sebagai kerajaan tertua di Indonesia. Berdiri sekitar abad ke-4 Masehi, kerajaan ini menjadi tonggak awal peradaban dan sejarah tertulis di Nusantara. Keberadaannya dibuktikan oleh peninggalan arkeologis yang disebut Yupa, yaitu batu bertulis yang mengabadikan kegiatan keagamaan dan pemerintahan kerajaan ini.
Artikel ini akan mengulas sejarah lengkap Kutai Martadipura, mulai dari pendirian, sistem pemerintahan, peninggalan budaya, hingga warisan sejarahnya dalam perkembangan budaya Indonesia.
Asal Usul dan Letak Kerajaan Kutai Martadipura
Kerajaan Kutai Martadipura terletak di daerah Muara Kaman, di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Sungai Mahakam menjadi jalur perdagangan penting yang menghubungkan pedalaman Kalimantan dengan wilayah pesisir, menjadikan daerah ini strategis untuk pertumbuhan ekonomi dan kebudayaan.
Nama “Kutai Martadipura” digunakan untuk membedakan kerajaan Hindu ini dari Kutai Kartanegara, kerajaan Islam yang berdiri kemudian di wilayah yang berdekatan.
Sumber Sejarah: Prasasti Yupa
Salah satu keistimewaan Kerajaan Kutai Martadipura adalah keberadaan prasasti Yupa, yang menjadi sumber tertulis tertua dalam sejarah Indonesia.
Ciri-Ciri Yupa:
- Terbuat dari batu besar berbentuk tugu.
- Bertuliskan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta.
- Mengandung informasi tentang raja, silsilah keluarga, dan kegiatan upacara keagamaan.
Isi Yupa:
Prasasti-prasasti ini menyebutkan Raja Mulawarman, cucu dari Kudungga dan putra dari Aswawarman. Raja Mulawarman terkenal sebagai raja yang bijak dan dermawan, tercatat memberikan 20.000 ekor sapi untuk keperluan keagamaan kepada para Brahmana.
Raja-Raja Kutai Martadipura
1. Kudungga
Raja pertama yang disebut dalam Yupa adalah Kudungga. Ia dianggap sebagai tokoh asli Nusantara sebelum menerima pengaruh budaya India. Namanya menunjukkan asal lokal, bukan India.
2. Aswawarman
Putra Kudungga, Aswawarman, mulai mengadopsi kebudayaan India. Ia disebut sebagai “Wangsakarta” atau pendiri dinasti. Namanya yang khas India menunjukkan proses Indianisasi dalam pemerintahan.
3. Mulawarman
Mulawarman adalah raja terbesar dalam sejarah Kutai Martadipura. Ia terkenal akan kekuasaan, kemakmuran, dan kedermawanannya. Pada masa pemerintahannya, upacara yadnya (persembahan) dilakukan dalam skala besar.
Kehidupan Sosial dan Budaya
1. Agama
Kerajaan Kutai Martadipura memeluk agama Hindu aliran Waisnawa, yang memuja Dewa Wisnu. Ini terlihat dari penggunaan nama-nama seperti Aswawarman dan Mulawarman yang erat dengan tradisi Hindu.
2. Kehidupan Keagamaan
Banyak upacara keagamaan dilakukan oleh para Brahmana. Keberadaan mereka membuktikan bahwa sistem kasta dan pembagian sosial sudah dikenal pada masa itu.
3. Sistem Pemerintahan
Pemerintahan dijalankan secara monarki. Raja memiliki kekuasaan absolut, dan pengaruh India sangat kuat dalam sistem pemerintahan dan hukum.
Baca juga: Jejak Arsitektur Belanda di Malang: Kota Sejuk dengan Nuansa Kolonial
Kehidupan Ekonomi
Letak Kutai di tepi Sungai Mahakam menjadikan kerajaan ini sebagai pusat perdagangan penting. Sungai menjadi jalur lalu lintas barang dan budaya. Komoditas seperti hasil hutan, logam, dan hewan ternak diduga menjadi komoditas utama perdagangan.
Raja dan bangsawan mendominasi sumber daya ekonomi, namun mereka juga dikenal sebagai dermawan kepada kaum Brahmana dan masyarakat.
Kemunduran dan Akhir Kerajaan
Kerajaan Kutai Martadipura tidak memiliki catatan yang jelas mengenai masa kemundurannya. Namun, seiring berjalannya waktu dan masuknya pengaruh Islam ke Kalimantan, kerajaan ini mengalami penurunan pengaruh.
Pada akhirnya, muncul kerajaan baru, yaitu Kutai Kartanegara, yang mengadopsi Islam dan tumbuh menjadi kekuatan dominan di Kalimantan Timur.
Warisan Sejarah
Warisan utama dari Kerajaan Kutai Martadipura adalah prasasti Yupa, yang kini disimpan di Museum Nasional dan Museum Mulawarman di Tenggarong. Selain itu, nama Mulawarman diabadikan menjadi nama universitas dan berbagai institusi di Kalimantan.
Yupa tidak hanya menjadi peninggalan sejarah tetapi juga simbol awal tertulisnya peradaban Indonesia. Hal ini menjadi bukti bahwa wilayah Nusantara sudah memiliki sistem pemerintahan yang kompleks sejak abad ke-4 M.
Perbedaan dengan Kerajaan Kutai Kartanegara
Meski memiliki nama yang hampir sama dan wilayah yang berdekatan, Kutai Martadipura dan Kutai Kartanegara adalah dua entitas berbeda:
Aspek | Kutai Martadipura | Kutai Kartanegara |
Corak | Hindu | Islam |
Didirikan sekitar | Abad ke-4 M | Abad ke-13/14 M |
Raja terkenal | Mulawarman | Aji Muhammad Idris, Sultan Kutai lainnya |
Sumber sejarah utama | Yupa (prasasti batu) | Catatan lisan dan kolonial |
Pusat kekuasaan | Muara Kaman | Tenggarong |
Kutai Martadipura dalam Pendidikan dan Kebudayaan
Kerajaan ini sering diajarkan dalam pelajaran sejarah di sekolah-sekolah Indonesia karena perannya sebagai pelopor sejarah tertulis dan sebagai kerajaan Hindu pertama di Nusantara.
Pemerintah daerah Kalimantan Timur juga aktif mempromosikan situs-situs sejarah Kutai sebagai objek wisata edukatif, seperti:
- Museum Mulawarman
- Situs Yupa di Muara Kaman
- Festival Erau (budaya Kutai)
Kesimpulan
Kerajaan Kutai Martadipura adalah titik awal dari catatan sejarah Indonesia. Keberadaan kerajaan ini menunjukkan bahwa jauh sebelum kedatangan Islam atau penjajahan Eropa, masyarakat Nusantara telah mengenal sistem pemerintahan, agama, dan budaya yang terorganisasi.
Dengan peninggalan seperti prasasti Yupa dan jejak budaya Hindu, Kutai Martadipura menjadi bukti nyata betapa kaya dan beragamnya sejarah bangsa Indonesia. Warisan ini tidak hanya penting bagi masyarakat Kalimantan, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia sebagai bagian dari identitas nasional.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa yang dimaksud dengan Kerajaan Kutai Martadipura?
Kutai Martadipura adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia, berdiri pada abad ke-4 M di Kalimantan Timur, dan terkenal dengan prasasti Yupa.
2. Siapa raja terkenal dari Kerajaan Kutai Martadipura?
Raja Mulawarman adalah raja paling terkenal karena kedermawanannya dan perannya dalam memperkuat agama Hindu di kerajaan tersebut.
3. Apa itu Yupa?
Yupa adalah tugu batu bertulis huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta yang menjadi bukti keberadaan Kerajaan Kutai Martadipura.
4. Apa perbedaan Kutai Martadipura dan Kutai Kartanegara?
Kutai Martadipura adalah kerajaan Hindu tertua, sedangkan Kutai Kartanegara adalah kerajaan Islam yang muncul beberapa abad kemudian.
5. Di mana lokasi peninggalan Kerajaan Kutai sekarang?
Peninggalan seperti Yupa dapat ditemukan di Museum Mulawarman di Tenggarong, Kalimantan Timur.
Referensi:
- Tim Penyusun. Sejarah Nasional Indonesia Jilid II. Balai Pustaka.
- https://kebudayaan.kemdikbud.go.id
- https://www.perpusnas.go.id
- Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Prasasti Yupa Kutai
- https://kaltimprov.go.id
- Ensiklopedia Indonesia, Penerbit Ichtiar Baru van Hoeve