EkonomiSMA Kelas 10

Kelemahan dan kelebihan Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar Monopoli

Kelemahan dan kelebihan Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar Monopoli, Perkembangan pasar tidak ada yang tumbuh sempurna manun memiliki kelemahan dan kelebihan dari masing-masing pasar. Untuk itu mari kita lihat perbedaanya, sebagai berikut.

a. Kebaikan Pasar Persaingan Sempurna antara lain :

  1. Harga yang terjadi adalah harga yang benar-benar ditentukan oleh kekuatan tarik-menarik antara permintaan dan penawaran. Harga pasar yang terbentuk merupakan harga yang bebas dari campur tangan pemerintah maupun asosiasi produsen.
  2. Dalam jangka panjang, akan menjamin posisi di mana setiap perusahaan akan berproduksi pada biaya rata-rata yang minimum, sehingga pasar persaingan sempurna menjamin diproduksinya produk/barang dengan biaya serendahrendahnya.
  3. Dalam persaingan sempurna tidak perlu adanya iklan/advertensi.
  4. Perusahaan bisa menjual berapapun barang yang diinginkan tanpa perlu kekawatiran terjadinya penurunan harga, karena jumlah berapapun yang diproduksi oleh suatu perusahaan sebenarnya masih terlalu kecil dibandingkan jumlah keseluruhan yang ditawarkan di pasar.
  5. Konflik antara kepentingan individu dan masyarakat tidak ada.

b. Keburukan Pasar Persaingan Sempurna antara lain:

  1. Dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan yang ada dalam persaingan sempurna hanya akan memperoleh keuntungan normal saja, sehingga sulit bagi perusahaan untuk menyediakan dana bagi penelitian dan pengembangan. Akibatnya sulit bagi perusahaan untuk berkembang.
  2. Produk/barang pada pasar persaingan sempurna adalah produk/ barang-barang yang homogen. Barang-barang yang homogen atau sama sebenarnya kurang disukai oleh konsumen/ masyarakat, karena konsumen akan cepat bosan.

Mengingat persaingan yang ketat pada pasar persaingan sempurna, seringkali perusahaan/produsen kecil yang biasanya kurang efisien dan tidak mampu bersaing dengan perusahaan/produsen besar.

Jika dibiarkan saja tanpa ada campur tangan dari pemerintah maka perusahaan/produsen kecil akan gulung tikar karena tidak mampu bersaing dengan perusahaan/ produsen besar, lebih-lebih dengan produsen dari luar negeri.

Oleh karena itu pada pasar persaingan sempurna inipun tetap perlu campur tangan pemerintah misal dalam bentuk subsidi atau kemudahan-kemudahan fasilitas lain sehingga perusahaan/produsen kecil bisa tetap eksis.

Pasar Monopoli

Begitu pula untuk pasar memiliki kelebihan dan kekurangannya, mari kita bedakan kelebihan dan kekurangan pasar monopoli.

b. Kebaikan Pasar Monopoli

  1. Ada dua kemungkinan yang berbeda, satu sisi monopoli justru menguntungkan konsumen kalau diimbangi efisiensi, tetapi disisi lain monopoli juga sering kali menjadi sumber inefisiensi. Monopoli biasanya merupakan perusahaan besar dengan skala produksi yang besar (mass production) sehingga efisiensi produksi dapat tercapai.
  2. Monopoli bisa memperoleh keuntungan lebih/excess profit (di atas keuntungan normal) sehingga perusahaan bisa melakukan penelitian dan pengembangan. Dengan penelitian dan pengembangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas barang yang dihasilkan dan juga penurunan biaya produksi.

Baca juga Permintaan (Demand)  Barang dan Jasa untuk memenuhi kebutuhan Pasar

b. Keburukan Pasar Monopoli 

  1. Harga produk cenderung tinggi (produsen sebagai price maker) karena produsen cenderung menginginkan keuntungan yang tinggi. Hal ini tentunya merugikan masyarakat atau konsumen.
  2. Jumlah produk di pasar sangat tergantung dari produsen/penjual di pasar. Jumlah produk yang tersedia kadangkala terganggu oleh permainan produsen.
  3. Dalam monopoli cenderung terjadi pemborosan penggunaan sumber daya ekonomi, karena produsen tidak beroperasi pada biaya rata-rata minimum artinya perusahaan sering beroperasi secara tidak efisien.
  4. Ditinjau dari segi distribusi pendapatan masyarakat, pasar monopoli sering menimbulkan ketidakadilan. Dalam jangka panjang produsen monopoli cenderung mendapatkan keuntungan berlebih, sementara produsen yang berada pada persaingan sempurna hanya akan memperoleh keuntungan normal.
  5. Pada pasar monopoli sering terjadi eksploitasi baik terhadap konsumen maupun pemilik faktor produksi. Konsumen cenderung membayar produk dengan harga tinggi, sementara pemilik faktor produksi dibayar dengan harga yang rendah.

Dengan adanya keburukan/dampak dari monopoli, seperti cenderung inefisiensi, sehingga seringkali justru merugikan konsumen dan menguntungkan produsen. Oleh karena hal-hal di atas itulah pemerintah perlu campur tangan dalam pasar monopolis agar tindakan produsen/ penjual tidak merugikan masyarakat luas, khususnya konsumen.

Baca juga Permintaan Barang dan Jasa untuk memenuhi kebutuhan pasar

Peran Pemerintah

Bentuk campur tangan pemerintah yang utama misalnya dalam bentuk regulasi (Undang-undang atau peraturan-peraturan lain) untuk mencegah timbulnya monopoli antara lain dengan cara:

  1. Dengan mengeluarkan Undang–Undang anti monopoli
  2. Campur tangan pemerintah dengan membatasi ruang gerak monopolis yaitu pemerintah turut campur tangan dengan cara penentuan produksi dan penentuan harga. Untuk penentuan harga bentuk campur tangan pemerintah yang paling penting adalah penentuan harga tertinggi/harga maksimum (celling price) yang boleh dikenakan oleh monopolis.
  3. Pengaturan monopoli dapat dilakukan oleh pemerintah melalui pemungutan pajak agar monopolis tidak menerima seluruh keuntungannya, bisa melalui pajak per unit barang (specific tax) atau pajak lamp sum (pajak tetap/pajak yang dikenakan perusahaan tanpa memperhatikan unit barang yang diproduksinya).
  4. Mendirikan perusahaan tandingan yaitu mendirikan perusahaan yang sama untuk menghasilkan barang yang sama seperti yang dihasilkan oleh monopolis.
  5. Mengimpor barang dari luar negeri untuk membatasi kekuatan monopoli.
Kebijakan pemerintah dalam pasar monopoli menentukan persaingan pasar (ilustrasi foto/istimewa)

Membaca Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button