Kelangkaan Sumber Daya untuk memenuhi kebutuhan, Kata kelangkaan bukanlah kata yang asing. Kata ini sering digunakan saat orang membicarakan kelangkaan minyak tanah, kelangkaan bensin, atau kelangkaan pupuk.
Kelangkaan terjadi karena jumlah minyak tanah, bensin, dan pupuk yang tersedia di pasar jumlahnya lebih sedikit dibanding jumlah yang dibutuhkan seluruh anggota masyarakat. Sebenarnya, kata kelangkaan dalam pengertian ekonomi tidak selalu berarti bahwa alat pemuas kebutuhan mutlak sukar diperoleh.
Lihatlah betapa banyaknya toko yang menjual sepatu di pasar! Kalau kalian tertarik pada sepasang sepatu, tetapi ternyata uang kalian tidak cukup untuk membelinya maka kalian pun menghadapi kelangkaan walaupun jumlah sepatu di pasar melimpah. Oleh karena itu, kata kelangkaan dapat diartikan sebagai berikut:
a. alat pemuas kebutuhan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota masyarakat;
b. untuk mendapatkan alat pemuas kebutuhan diperlukan pengorbanan.
Kelangkaan alat pemuas kebutuhan semakin besar lagi karena adanya hal-hal berikut.
a. Jumlah Penduduk yang Semakin Banyak
Peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan kebutuhan manusia meningkat lebih cepat dibandingkan kemampuan penyediaan alat pemuas kebutuhan.
b. Terbatasnya Sumber Daya Alam (SDA)
Jumlah sumber daya alam sebenarnya cukup banyak. Namun, akibat keserakahan dan ketidakhati-hatian manusia dalam mengelolanya, sumber daya alam banyak yang rusak dan habis.
Banyak hutan yang gundul, air tanah yang tercemar, dan bahan-bahan galian yang jumlahnya makin menipis. Akibatnya, terjadi kelangkaan sumber daya alam dan selanjutnya terjadi kelangkaan alat pemuas kebutuhan manusia.
c. Terbatasnya Sumber Daya Modal
Dari sumber daya modal dapat dihasilkan berbagai macam barang. Jika jumlah sumber daya modal terbatas, barang yang dihasilkan juga terbatas.
d. Terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM)
Kemampuan manusia untuk mengolah sumber daya yang ada masih kurang. Hal itu dikarenakan masih banyak tenaga kerja dengan tingkat pendidikan yang rendah dan tingkat keterampilan dan keahlian yang belum optimal. Akibatnya, barang dan jasa yang dapat dihasilkan juga tidak optimal.
e. Terbatasnya Sumber Daya Kewirausahaan
Jika pengusaha yang mempunyai jiwa kewirausahaan jumlahnya terbatas maka dapat menyebabkan terjadinya kelangkaan barang dan jasa. Hal itu dikarenakan usaha untuk memproduksi barang dan jasa pun akan terbatas.
Dari uraian di atas maka kelangkaan merupakan hal yang tidak terhindarkan. Apa yang harus dilakukan manusia untuk menghadapinya? Pelajari jawabannya pada subbab berikut ini!
Baca juga Prinsip ekonomi, cara bertindak dengan berusaha mencapai hasil yang optimal
Pilihan
Terbatasnya sumber daya merupakan sumber masalah kelangkaan yang dihadapi manusia. Namun, walaupun sumber daya tersebut bersifat langka, dapat digunakan secara alternatif.
Ketika manusia sebagai konsumen menghadapi kelangkaan karena uang yang dimiliki tidak mencukupi untuk membayar harga semua barang dan jasa yang dibutuhkan, tidak berarti uang itu kemudian menjadi tidak berguna sama sekali.
Bagi konsumen, uangnya tetap dapat digunakan untuk membayar sebagian dari barang dan jasa yang ia butuhkan. Ketika manusia sebagai produsen menghadapi kelangkaan faktor produksi yang dimiliki untuk memproduksi semua barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen, faktor produksi tersebut tetap dapat digunakan untuk memproduksi sebagian dari barang dan jasa tersebut.
Sumber daya yang dapat digunakan untuk penggunaan secara alternatif membuat manusia, baik sebagai konsumen maupun produsen dihadapkan pada berbagai pilihan. Menghadapi berbagai pilihan, tentu manusia harus mampu membuat keputusan memilih pilihan terbaik di antara alternatif yang tersedia.
Konsumen harus mampu memilih mana saja kebutuhan yang akan dipenuhinya lebih dahulu. Untuk itu, ia perlu membuat daftar skala prioritas kebutuhan, dari yang paling penting sampai yang tidak penting.
Uang terbatas yang dimiliki kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang terletak di urutan tertinggi. Nah, apa yang harus dilakukan produsen? Menghadapi kelangkaan sumber daya, produsen pun harus memilih.
Pilihan yang dilakukan produsen berkaitan dengan barang dan jasa apa saja yang akan diproduksi (what), bagaimana cara memproduksi barang dan jasa tersebut (how), dan untuk siapa barang dan jasa tersebut akan didistribusikan (for whom).