Home » IPS Kelas 7 » Kehidupan Sosial di Daerah Pesisir dan Tantangan Lingkungan Laut
Posted in

Kehidupan Sosial di Daerah Pesisir dan Tantangan Lingkungan Laut

Kehidupan Sosial di Daerah Pesisir dan Tantangan Lingkungan Laut (ft.istimewa)
Kehidupan Sosial di Daerah Pesisir dan Tantangan Lingkungan Laut (ft.istimewa)

Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau. Wilayah pesisir menjadi salah satu pusat kehidupan masyarakat yang penting karena di sanalah interaksi antara manusia dan laut berlangsung setiap hari. Daerah pesisir bukan hanya tempat tinggal, melainkan juga pusat aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya. Bagaimana Kehidupan Sosial di Daerah Pesisir dan Tantangan Lingkungan Laut?

Namun, kehidupan masyarakat pesisir tidak terlepas dari berbagai tantangan, khususnya yang berkaitan dengan lingkungan laut. Eksploitasi sumber daya berlebihan, pencemaran, abrasi pantai, hingga perubahan iklim menjadi persoalan yang memengaruhi kehidupan sosial masyarakat di pesisir. Artikel ini membahas bagaimana kehidupan sosial di daerah pesisir berkembang, tantangan lingkungan laut yang dihadapi, serta upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga keberlanjutan ekosistem laut.


1. Kehidupan Sosial di Daerah Pesisir

a. Ketergantungan pada Sumber Daya Laut

Mayoritas masyarakat pesisir menggantungkan hidupnya pada laut, baik sebagai nelayan, pembudidaya ikan, pengrajin perahu, maupun pedagang hasil laut. Laut bukan hanya sumber ekonomi, tetapi juga menjadi identitas budaya masyarakat pesisir.

b. Interaksi Sosial yang Kuat

Kehidupan di pesisir biasanya ditandai dengan ikatan sosial yang erat. Tradisi gotong royong, misalnya membantu perbaikan perahu atau bekerja sama dalam penangkapan ikan, memperkuat solidaritas antarwarga.

c. Keanekaragaman Budaya

Masyarakat pesisir kaya dengan tradisi dan kearifan lokal yang berhubungan dengan laut. Upacara adat seperti sedekah laut atau larung sesaji mencerminkan penghormatan mereka terhadap laut sebagai sumber kehidupan.

d. Kerentanan Ekonomi

Meski bergantung pada laut, pendapatan masyarakat pesisir sering tidak menentu karena hasil tangkapan bergantung pada kondisi cuaca dan musim. Hal ini memengaruhi stabilitas sosial dan kesejahteraan masyarakat.


2. Tantangan Lingkungan Laut yang Dihadapi Masyarakat Pesisir

a. Overfishing (Penangkapan Ikan Berlebihan)

Penangkapan ikan tanpa batas dengan alat tangkap yang merusak, seperti bom ikan atau trawl, menyebabkan populasi ikan menurun drastis. Dampaknya, nelayan kesulitan mendapatkan hasil tangkapan, yang berpengaruh pada ekonomi keluarga mereka.

b. Pencemaran Laut

Sampah plastik, limbah industri, serta tumpahan minyak mencemari ekosistem laut. Pencemaran ini tidak hanya merusak biota laut, tetapi juga berdampak pada kesehatan masyarakat pesisir yang mengonsumsi hasil laut.

c. Abrasi dan Erosi Pantai

Gelombang laut yang semakin kuat ditambah minimnya vegetasi pantai menyebabkan abrasi. Banyak pemukiman pesisir hilang atau rusak akibat tergerus air laut.

d. Perubahan Iklim dan Kenaikan Permukaan Laut

Naiknya suhu bumi memicu pencairan es di kutub yang berakibat naiknya permukaan laut. Banyak daerah pesisir terancam tenggelam, sementara cuaca ekstrem semakin sering terjadi dan memengaruhi aktivitas melaut.

e. Kerusakan Ekosistem Laut

Terumbu karang, mangrove, dan padang lamun sebagai penopang ekosistem laut mengalami kerusakan akibat aktivitas manusia. Hilangnya ekosistem ini memperparah kerentanan masyarakat pesisir terhadap bencana alam.


3. Dampak Sosial dari Tantangan Lingkungan Laut

a. Kemiskinan Meningkat

Ketika hasil tangkapan menurun atau lahan pesisir rusak, banyak nelayan kehilangan mata pencaharian. Kondisi ini memperparah kemiskinan di daerah pesisir.

b. Migrasi Penduduk

Kerusakan lingkungan laut dan pesisir membuat sebagian masyarakat terpaksa pindah ke daerah lain untuk mencari pekerjaan baru. Migrasi ini dapat mengubah struktur sosial dan budaya masyarakat pesisir.

c. Konflik Sosial

Perebutan sumber daya laut yang semakin terbatas sering memicu konflik antar nelayan atau antara masyarakat dengan perusahaan besar yang mengeksploitasi laut.

d. Hilangnya Tradisi Lokal

Kearifan lokal yang terkait dengan kelautan, seperti aturan adat dalam melaut, terancam hilang ketika masyarakat pesisir semakin bergantung pada cara-cara modern yang kadang merusak lingkungan.


4. Kearifan Lokal sebagai Solusi

Masyarakat pesisir memiliki kearifan lokal yang sebenarnya dapat membantu menjaga kelestarian laut, seperti:

  • Sasi Laut di Maluku, yaitu aturan adat yang melarang penangkapan ikan di wilayah tertentu untuk memberi waktu ekosistem pulih.
  • Awig-awig di Lombok, yaitu hukum adat yang mengatur pemanfaatan laut secara berkelanjutan.
  • Sedekah Laut yang selain ritual budaya juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga laut.

Jika kearifan lokal ini diperkuat dengan dukungan pemerintah dan teknologi modern, tantangan lingkungan laut bisa diatasi secara lebih baik.

Baca juga: Rangkuman Jaman Prasejarah di Indonesia IPS Kelas 7


5. Upaya Menghadapi Tantangan Lingkungan Laut

a. Penguatan Peran Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat pesisir melalui pendidikan lingkungan, koperasi nelayan, dan pelatihan teknologi ramah lingkungan dapat meningkatkan kesejahteraan sekaligus menjaga kelestarian laut.

b. Kebijakan Pemerintah

Pemerintah perlu memperketat aturan mengenai alat tangkap, mengurangi pencemaran laut, serta memberikan dukungan pada program konservasi ekosistem pesisir.

c. Konservasi Ekosistem Laut

Restorasi mangrove, pelestarian terumbu karang, dan pengembangan kawasan konservasi laut penting dilakukan agar ekosistem tetap lestari.

d. Kolaborasi dengan Pihak Swasta dan LSM

Perusahaan dan organisasi lingkungan dapat berperan dalam program CSR (Corporate Social Responsibility) yang fokus pada pengelolaan pesisir berkelanjutan.

e. Pemanfaatan Teknologi

Penggunaan teknologi modern, seperti aplikasi cuaca untuk nelayan, sistem pemantauan satelit, dan pengelolaan sampah berbasis digital, dapat membantu mengurangi dampak lingkungan.


6. Membangun Kehidupan Sosial Berkelanjutan di Pesisir

Untuk mewujudkan kehidupan sosial yang harmonis di daerah pesisir, diperlukan integrasi antara aspek sosial, budaya, dan lingkungan. Gotong royong, kearifan lokal, dan solidaritas sosial harus berjalan seiring dengan inovasi teknologi dan kebijakan pemerintah. Dengan begitu, masyarakat pesisir tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga berkembang di tengah tantangan lingkungan laut.


Kesimpulan

Kehidupan sosial masyarakat pesisir sangat erat kaitannya dengan laut sebagai sumber penghidupan dan budaya. Namun, tantangan lingkungan laut seperti pencemaran, abrasi, dan perubahan iklim mengancam kelangsungan hidup mereka.

Melalui penguatan gotong royong, pemanfaatan kearifan lokal, serta dukungan kebijakan yang tepat, masyarakat pesisir dapat menghadapi tantangan ini. Kehidupan sosial di daerah pesisir harus dibangun dengan prinsip keberlanjutan agar dapat diwariskan kepada generasi mendatang.


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apa saja masalah lingkungan laut yang sering dihadapi masyarakat pesisir?
Masalah utama meliputi pencemaran laut, abrasi pantai, penangkapan ikan berlebihan, kerusakan ekosistem laut, dan dampak perubahan iklim.

2. Mengapa masyarakat pesisir rentan terhadap perubahan lingkungan?
Karena kehidupan mereka sangat bergantung pada laut dan kondisi alam sekitar. Perubahan sedikit saja pada lingkungan laut dapat memengaruhi ekonomi dan kehidupan sosial.

3. Bagaimana kearifan lokal membantu menjaga lingkungan laut?
Kearifan lokal seperti sasi laut atau awig-awig berfungsi sebagai aturan adat yang mengatur pemanfaatan laut secara berkelanjutan.

4. Apa yang bisa dilakukan pemerintah untuk melindungi pesisir?
Pemerintah dapat memperketat regulasi alat tangkap ikan, mengembangkan konservasi ekosistem laut, mendukung pendidikan masyarakat pesisir, dan mengurangi pencemaran.

5. Apa peran masyarakat dalam menjaga kelestarian laut?
Masyarakat dapat berperan aktif dengan menjaga kebersihan laut, menggunakan alat tangkap ramah lingkungan, memanfaatkan teknologi cuaca, serta memperkuat gotong royong lokal.


Referensi

kehidupan sosial, kondisi lingkungan sekitar, hubungan sosial masyarakat, lingkungan dan masyarakat, dampak kerusakan lingkungan, peran masyarakat menjaga lingkungan, 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.