Home » IPS Kelas 7 » Kegiatan Ekonomi Berbasis Perikanan: Peluang dan Tantangannya
Posted in

Kegiatan Ekonomi Berbasis Perikanan: Peluang dan Tantangannya

Kegiatan Ekonomi Berbasis Perikanan: Peluang dan Tantangannya (ft.istimewa)
Kegiatan Ekonomi Berbasis Perikanan: Peluang dan Tantangannya (ft.istimewa)

Indonesia dikenal sebagai negara maritim dengan luas lautan yang mencapai lebih dari dua pertiga dari total wilayahnya. Potensi sumber daya perikanan yang melimpah menjadikan sektor ini salah satu penopang penting bagi perekonomian nasional. Kegiatan ekonomi berbasis perikanan tidak hanya mencakup penangkapan ikan di laut, tetapi juga mencakup budidaya, pengolahan, distribusi, dan pemasaran hasil perikanan. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai peluang dan tantangan dalam kegiatan ekonomi berbasis perikanan di Indonesia.


1. Pengertian Kegiatan Ekonomi Berbasis Perikanan

Kegiatan ekonomi berbasis perikanan adalah segala bentuk aktivitas ekonomi yang berhubungan dengan pemanfaatan sumber daya perairan, baik laut maupun darat, untuk menghasilkan nilai ekonomi. Kegiatan ini mencakup penangkapan ikan, budidaya ikan, pengolahan hasil perikanan, hingga pemasaran produk perikanan.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah:

  • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
  • Menyediakan lapangan pekerjaan.
  • Menopang ketahanan pangan nasional.
  • Meningkatkan pendapatan negara dari ekspor hasil perikanan.

2. Bentuk-Bentuk Kegiatan Ekonomi di Bidang Perikanan

Kegiatan ekonomi berbasis perikanan terbagi ke dalam beberapa bentuk, di antaranya:

a. Penangkapan Ikan

Merupakan kegiatan utama nelayan di laut lepas atau perairan umum untuk memperoleh hasil tangkapan seperti ikan, udang, cumi, dan kepiting. Contohnya, nelayan di Tegal dan Bitung yang menangkap ikan tuna untuk ekspor.

b. Budidaya Perikanan (Aquaculture)

Budidaya dilakukan di tambak, kolam, dan keramba untuk meningkatkan produksi ikan secara berkelanjutan. Contohnya, budidaya ikan nila di Jawa Barat atau udang vaname di Lampung.

c. Pengolahan Hasil Perikanan

Setelah ikan ditangkap atau dipanen, produk diolah menjadi berbagai bentuk seperti ikan asin, sarden kaleng, atau surimi untuk memperpanjang masa simpan dan meningkatkan nilai jual.

d. Pemasaran dan Distribusi

Hasil perikanan didistribusikan ke berbagai wilayah melalui pedagang lokal, pasar ikan modern, atau ekspor ke luar negeri.


3. Diagram Alur Kegiatan Ekonomi Perikanan

Berikut diagram alur sederhana kegiatan ekonomi berbasis perikanan:

[Penangkapan/Budidaya]

           |

           v

 [Pengolahan Hasil Perikanan]

           |

           v

    [Distribusi & Pemasaran]

           |

           v

   [Konsumsi / Ekspor Ikan]

Diagram di atas menunjukkan bahwa kegiatan perikanan merupakan rantai ekonomi yang saling terhubung mulai dari produksi hingga konsumsi.


4. Peluang Kegiatan Ekonomi Berbasis Perikanan

Sektor perikanan memiliki banyak peluang yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat maupun investor, antara lain:

a. Potensi Sumber Daya Alam yang Melimpah

Indonesia memiliki 5,8 juta km² wilayah laut dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Hal ini menjadi peluang besar untuk pengembangan usaha perikanan tangkap dan budidaya.

b. Permintaan Pasar yang Tinggi

Kebutuhan ikan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan kesadaran masyarakat terhadap pola makan sehat yang kaya protein.

c. Dukungan Pemerintah

Pemerintah Indonesia terus menggalakkan program seperti Kartu Kusuka (Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan) serta bantuan alat tangkap ramah lingkungan untuk mendukung nelayan kecil.

d. Peluang Ekspor

Produk perikanan Indonesia seperti udang, tuna, dan rumput laut memiliki pasar luas di Jepang, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.

Baca juga: Mengenal Zona Rawan Gempa Bumi di Indonesia


5. Tantangan dalam Kegiatan Ekonomi Perikanan

Meskipun memiliki potensi besar, sektor ini juga menghadapi sejumlah tantangan serius yang perlu diatasi.

a. Overfishing (Penangkapan Berlebih)

Penangkapan ikan tanpa memperhatikan kelestarian menyebabkan berkurangnya populasi ikan di laut, terutama di wilayah perairan Indonesia bagian barat.

b. Keterbatasan Teknologi

Sebagian besar nelayan masih menggunakan peralatan tradisional yang kurang efisien, sehingga hasil tangkapan terbatas.

c. Distribusi yang Tidak Merata

Hasil perikanan banyak menumpuk di wilayah pesisir, sementara daerah pedalaman sulit mendapatkan pasokan ikan segar.

d. Dampak Perubahan Iklim

Perubahan suhu laut dan cuaca ekstrem mengganggu pola migrasi ikan, sehingga memengaruhi hasil tangkapan nelayan.

e. Masalah Modal dan Akses Pasar

Banyak nelayan kecil kesulitan mendapatkan modal untuk memperbarui alat tangkap atau mengakses pasar yang lebih luas.


6. Contoh Nyata Kegiatan Ekonomi Perikanan di Indonesia

a. Budidaya Rumput Laut di Nusa Tenggara Timur (NTT)

Masyarakat pesisir di NTT mengembangkan budidaya rumput laut jenis Eucheuma cottonii yang diekspor ke Tiongkok untuk bahan kosmetik dan makanan.

b. Industri Pengolahan Ikan di Cirebon

Kota Cirebon dikenal dengan industri pengolahan ikan asin dan teri yang menembus pasar nasional dan internasional.

c. Sentra Ikan Tuna di Bitung, Sulawesi Utara

Kawasan ini menjadi pusat industri tuna terbesar di Indonesia dengan banyak perusahaan pengolahan dan ekspor.


7. Upaya Meningkatkan Kegiatan Ekonomi Perikanan

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kegiatan ekonomi berbasis perikanan antara lain:

  1. Modernisasi Alat Tangkap dengan teknologi ramah lingkungan.
  2. Pelatihan dan Edukasi Nelayan agar memahami manajemen usaha dan konservasi laut.
  3. Penguatan Akses Permodalan melalui koperasi nelayan dan lembaga keuangan mikro.
  4. Peningkatan Infrastruktur Pelabuhan dan rantai dingin (cold storage) untuk menjaga kualitas ikan.
  5. Diversifikasi Produk Olahan agar hasil perikanan memiliki nilai tambah tinggi.

8. Dampak Positif Kegiatan Ekonomi Perikanan

Jika dikelola dengan baik, kegiatan perikanan dapat memberikan berbagai manfaat:

  • Meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir.
  • Menyediakan lapangan kerja baru di sektor produksi, pengolahan, dan distribusi.
  • Mendukung ketahanan pangan nasional.
  • Meningkatkan devisa negara melalui ekspor hasil laut.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apa perbedaan antara perikanan tangkap dan budidaya?
Perikanan tangkap mengambil sumber daya ikan langsung dari alam (laut, sungai, danau), sedangkan budidaya dilakukan dengan cara memelihara ikan di kolam, tambak, atau keramba.

2. Apa saja produk unggulan ekspor perikanan Indonesia?
Produk unggulan antara lain udang, tuna, cakalang, kepiting, dan rumput laut.

3. Bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan nelayan kecil?
Melalui penyediaan modal usaha, peningkatan teknologi, pelatihan kewirausahaan, serta dukungan akses pasar.

4. Apa dampak perubahan iklim terhadap perikanan?
Perubahan iklim memengaruhi suhu air laut dan arus, yang berdampak pada migrasi ikan dan menurunkan hasil tangkapan.

5. Apa yang dimaksud dengan perikanan berkelanjutan?
Perikanan berkelanjutan adalah kegiatan penangkapan atau budidaya ikan yang memperhatikan kelestarian ekosistem laut dan keseimbangan populasi ikan.


Referensi
  1. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. (2024). Laporan Tahunan Sektor Perikanan Nasional.
  2. Badan Pusat Statistik (BPS). (2023). Statistik Perikanan Tangkap dan Budidaya Indonesia.
  3. FAO (Food and Agriculture Organization). (2022). Sustainable Fisheries and Aquaculture.
  4. Widodo, J. (2021). Ekonomi Maritim Indonesia: Potensi dan Tantangan. Jakarta: UI Press.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.